Serapan Uang Lusuh Meningkat

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:40 WIB
Serapan Uang Lusuh Meningkat
Serapan Uang Lusuh Meningkat
A A A
PALEMBANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah VII Palembang tahun ini memprediksikan mampu menyerap uang tidak layak edar atau uang lusuh sebesar Rp350 miliar.

Nominal tersebut cenderung mengalami peningkatan signifikan d ibanding realisasi serapan uang lusuh dua tahun belakangan. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Hamid Ponco Wibowo menegaskan, sepanjang tahun 2014, pihaknya berhasil mer ealisasikan penyerapan uang lusuh dari masyarakat sebesar Rp203 miliar atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yang hanya Rp180 miliar.

“Kami prediksi sampai akhir tahun 2015 penyerapan uang lusuh di Sumsel bisa mencapai Rp350 miliar. Angka ini cukup realistis mengingat kami telah menjalin kerja sama dengan 30 perbankan di Sumsel dalam hal penukaran uang,” tuturnya. Menurut dia, perbankan yang telah menjalin kerja sama dengan BI wajib untuk melayani masyarakat dalam hal penukaran.

Bahkan, pihaknya pun mendorong perbankan untuk melayani kebutuhan uang baru bagi perusahaan ritel dan minimarket. Menurut dia, selama ini pelaku usaha ritel mendapatkan uang baru dengan di-cover langsung dari kantor pusat di Jakarta, makanya distribusi uang mereka sangat berliku. Sebab, mereka memiliki cabang yang berada di pelosok termasuk di Sumsel.

Dengan adanya kerja sama perbankan ini, tentu perbankan yang mengoordinasi kebutuhan para retailer. “Kami optimistis dengan adanya kerja sama perbankan dalam hal penukaran uang ini, penyerapan uang lusuh di masyarakat akan semakin opti mal. Kami proyeksikan dapat menyerap Rp40 miliar per bulan di mana saat ini serapan uang lusuh mencapai Rp14 miliar per bulan,” ujarnya.

Di samping telah adanya kerjasama dengan perbankan, lanjut dia, proyeksi serapan tersebut dianggap tidak berlebihan lantaran saat ini angka peredaran uang cukup tinggi. Belum lagi adanya program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk mengurai angka pere daran uang di masyarakat. ”Kini layanan penukaran uang kecil bagi masyarakat dialihkan ke perbankan.

Namun, kami tetap melayani penukaran uang yang ditujukan untuk penukaran uang lusuh saja. Layanan ini tetap dibuka untuk masyarakat dan juga perbankan,” terangnya. Menjelang momentum bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini, sejumlah perbankan mulai menambah pasokan stok uang untuk mengantisipasiter jadinyaantrean panjang penukaran uang.

Development Manager BNI Kanwil Palembang Jeffry Dinata menambahkan, untuk persiapan jelang Ramadan dan Lebaran di wilayah Palembang meliputi lima provinsi yakni Sum sel, Jambi, Bengkulu, Babel, dan Lampung, pihaknya menambah pasokan uang di kantor kas menjadi Rp2 triliun.

“Pasokan tentunya kami naikkan 100%. Saat ini perputaran uang di BNI Kanwil Palembang sebesar Rp1 triliun per bulan. Karena setiap Lebaran selalu meningkat, makanya per siapan tentu ditambah. Bukan saja di kantor kas, penarikan uang pun tetap tinggi melalui mesin ATM yang diproyeksi naik hingga 30%,” katanya.

Darfian jaya suprana
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1864 seconds (0.1#10.140)