Harga Elpiji di Gunungkidul Tembus Rp25.000

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:21 WIB
Harga Elpiji di Gunungkidul Tembus Rp25.000
Harga Elpiji di Gunungkidul Tembus Rp25.000
A A A
GUNUNGKIDUL - Setelah beberapa kecamatan di Bantul mengalami krisis elpiji tiga kilogram (kg), kini giliran Kabupaten Gunungkidul mengalami lonjakan harga elpiji ukuran 3 kg.

Pertamina bersama Hiswana Migas DIY langsung melakukan operasi pasar untuk menekan harga elpiji yang menembus Rp25.000 di beberapa wilayah. Empat kecamatan yang disasar operasi elpiji yang dikenal dengan gas melon ini adalah Kecamatan Playen, Semanu, Tepus, dan Karangmojo.

Dari empat lokasi tersebut, Kecamatan Playen merupakan salah satu lokasi yang langsung ludes diburu warga masyarakat. Agus salah satu warga Dusun Sumberjo, Ngawu mengatakan, awalnya dia tidak mengetahui ada operasi pasar untuk elpiji ukuran 3 kg. Namun saat melewati perempatan Playen, tepatnya di depan kecamatan, dia melihat ada truk membawa ratusan elpiji dan berhenti.

”Saya sempat tanya, katanya menjual elpiji dengan harga Rp15.500. Saya langsung ambil tabung kosong saya,” tuturnya kepada KORAN SINDO YOGYA, kemarin. Namun demikian, dia sempat tidak diberikan elpiji lantaran tidak membawa fotokopi identitas dirinya. ”Saya langsung fotokopi dan bisa membeli dua tabung elpiji.

Lumayan, kalau tidak ada operasi pasar, harga bisa mencapai Rp20.000 di pengecer,” ucap pemilik salah satu bengkel motor ini. Suasana di sekitar perempatan Playen ini pun menjadi penuh dengan warga dan penjual eceran. Bahkan parkir kendaraan hampir sampai tengah badan jalan yang meng hubungkan Playen–Wonosari ini.

Tidak sam pai dua jam, elpiji dengan jumlah 560 tabung ini ludes dibeli masyarakat. Di tiga kecamatan lain, suasana operasi pasar sedikit berbeda dengan Playen. Beberapa stok elpiji bahkan tidak habis dan petugas harus menunggu cukup lama. Kepala Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen Dispe rindakop ESDM Gunung kidul, Supriyadi mengatakan, pihaknya bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas terpaksa melakukan operasi pasar untuk menekan harga di pasaran yang terlanjur melonjak.

“Di beberapa daerah, harga eceran menembus Rp25.000 per tabung. Jadi ini untuk mengendalikan harga di tingkat konsumen,” katanya. Pihaknya juga sengaja mengambil lokasi operasi pasar di Kecamatan Semanu, Tepus, Playen, dan Karangmojo bukannya tanpa alasan. Dari data yang dihimpunnya, empat kecamatan tersebut selama ini selalu kekurangan stok elpiji.

Di wilayah tersebut, tingkat konsumsinya cukup tinggi sehingga saat stok selalu berkurang yang berimbas pa da harga di tingkat eceran yang melambung. Pada operasi pasar kemarin, pertamina menyiapkan 2.240 tabung gas untuk empat kecamatan. Masing-masing kecamatan mendapatkan kuota 560 tabung.

Suharjono
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9022 seconds (0.1#10.140)