Pendakian ke Puncak Dempo Masih Ditutup
A
A
A
PAGARALAM - Pendakian ke puncak Gunung Dempo yang terletak di Kota Pagaralam masih ditutup untuk umum walaupun kondisi kegempaan gunung tersebut berangsur normal.
Namun, untuk aktivitas di kawasan kaki gunung masih bisa dilakukan. Yang terpenting pendakian ditutup agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
"Kami meminta pendaki untuk tidak melakukan pendakian. Karena hal ini bisa membahayakan jiwa mereka. Namun, kalau untuk beraktivitas di kawasan kampung empat, tidak masalah karena masih bisa dilakukan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dempo (GAD), Mulyadi, Minggu (17/5/2015).
Saat ini, kata dia, kegempaan terus mengalami penurunan. Bahkan, dari pantauan kondisi sudah normal. Namun, untuk penurunan status masih menunggu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung karena mereka yang berwenang.
"Sekecil apapun kondisi kekinian Gunung Api Dempo kita laporkan setiap hari. Jadi, dari laporan inilah petugas bisa membaca kondisi Gunung Api Dempo. Kemungkinan masih ada beberapa pertimbangan mengapa GAD statusnya belum diturunkan," jelasnya.
Mulyadi menegaskan, pemantauan terus dilakukan agar pihaknya terus mengetahui kondisi kekinian Gunung Api Dempo.
Kemudian, jika status diturunkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Hal ini agar masyarakat tidak was-was dan khawatir mengenai kondisi gunung api tersebut.
"Kalau statusnya menurun pasti kita informasikan. Hal ini agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal dan tidak terus menerus dihantui rasa takut," timpalnya.
Sementara itu, Yopi (35) pecinta alam asal Palembang menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan aktivitas di Gunung Dempo.
Seharusnya, pendakian dilakukan ke puncak merapi dan Dempo. Namun, karena masih ditutup maka cukup beraktivitas di kawasan kampung empat.
"Jelas kami takut kepuncak jika aktivitas masih terjadi. Untuk itulah, kami memilih beraktivitas di kawasan kampung empat saja," tandasnya.
Namun, untuk aktivitas di kawasan kaki gunung masih bisa dilakukan. Yang terpenting pendakian ditutup agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
"Kami meminta pendaki untuk tidak melakukan pendakian. Karena hal ini bisa membahayakan jiwa mereka. Namun, kalau untuk beraktivitas di kawasan kampung empat, tidak masalah karena masih bisa dilakukan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dempo (GAD), Mulyadi, Minggu (17/5/2015).
Saat ini, kata dia, kegempaan terus mengalami penurunan. Bahkan, dari pantauan kondisi sudah normal. Namun, untuk penurunan status masih menunggu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung karena mereka yang berwenang.
"Sekecil apapun kondisi kekinian Gunung Api Dempo kita laporkan setiap hari. Jadi, dari laporan inilah petugas bisa membaca kondisi Gunung Api Dempo. Kemungkinan masih ada beberapa pertimbangan mengapa GAD statusnya belum diturunkan," jelasnya.
Mulyadi menegaskan, pemantauan terus dilakukan agar pihaknya terus mengetahui kondisi kekinian Gunung Api Dempo.
Kemudian, jika status diturunkan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Hal ini agar masyarakat tidak was-was dan khawatir mengenai kondisi gunung api tersebut.
"Kalau statusnya menurun pasti kita informasikan. Hal ini agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal dan tidak terus menerus dihantui rasa takut," timpalnya.
Sementara itu, Yopi (35) pecinta alam asal Palembang menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan aktivitas di Gunung Dempo.
Seharusnya, pendakian dilakukan ke puncak merapi dan Dempo. Namun, karena masih ditutup maka cukup beraktivitas di kawasan kampung empat.
"Jelas kami takut kepuncak jika aktivitas masih terjadi. Untuk itulah, kami memilih beraktivitas di kawasan kampung empat saja," tandasnya.
(sms)