Asia Afrika Jadi Lautan Manusia
A
A
A
BANDUNG - Tadi malam, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung berubah menjadi lautan manusia. Ribuan orang, tumpah ruah di jalan protokol yang tadi malam digelar programcar free night (CFN) perdana.
Tepat pukul 18.30 WIB, ruas Jalan Asia Afrika, Kota Bandung telah dipadati pengunjung. Ribuan pengunjung tampak seperti barisan semut yang me nge rumuni gula. Daya tarik bangunan he ri tagedi Jalan Asia Afrika menjadi magnet tersendiri. Istri Wali Kota Bandung Atalia Pra ratya Kamil pun tampak hadir. Atalia me nyapa dan berfoto bersama warga.
Seperti tak ingin menyia-nyiakan momen tersebut, para pengunjung pun lang sung mengeluarkan gadget untuk ber foto bersama kekasih, teman, kerabat, dan anggota keluarga. Malam itu, Pemkot Bandung mem berikan keleluasaan bagi warga untuk me nikmati suasana malam akhir pekan. Ruas jalan car free night pun terpantau bebas dari kerumunan pedagang kaki li ma (PKL). Tak hanya menjadi media ber akhir pekan bersama anggota keluarga, sejumlah warga pun terlihat ber olahraga.
Wajah warga Kota Bandung dan wi satawan domestik tampak sumringah menghabiskan malam akhir pekan mereka di jalan yang dulu bernama Postweg tersebut. Tua muda, lelaki dan perempuan gembira bersama menikmati suasana di ruas jalan sepanjang 1 kilometer itu Mereka mengabadikan suasana itu dengan berfoto. Ya, suasana Jalan Asia Afrika sa ngat te rasa berbeda dari malam-malam se belumnya.
Pengun jung bisa bernapas lega tan pa polusi gas buang dari knalpot ken daraan. Warga dihibur alunan mu sik akustik di beberapa titik. Kehadiran kelompok band pelestari Koes Plus dalam Bandung Koes Plus Community meng hangatkan suasana akhir pe kan pengunjung. Tak sedikit pe ngunjung berjoget dan bernyanyi ber sama saat lagu Jemu, Di goyang, dan Oh Kasihan dimainkan. Sebagian pengunjung juga terlihat saling mengingatkan akan kebersihan di berbagai ruas jalan. Bahkan di tengah hilir mudik ruas jalan, sejumlah relawan berikat kepala khas Sunda terlihat memunguti puntung rokok dan sampah yang tercecer di bahu jalan.
Namun suasana itu sempat terganggu oleh aksi pencopet. Be runtung aksi kriminal dapat diketahui sehingga pelaku ber hasil diamankan petugas ke aman an. Warga harus harus was pada dalam suasana ramai dan berde sakan seperti itu. Pasalnya para pencopet me man faatkan kelengah an pengun jung terhadap barang bawaan.
“Acaranya bagus, mudahmudahan bisa dicontoh oleh wali kota lain,” ungkap pasangan suami istri Iis Mulyana dan Yeye Nitasusiano pengunjung asal Tasikmalaya kepada KORAN SINDO, kemarin. Iis berharap keindahan Kota Bandung terus dirawat oleh se mua warga. “Ya, kami ke sini ber sama anggota keluarga. Ke be tul an hari ini ada acara keluarga dan setelah mendengar akan dilangsungkan CFN pertama, kami langsung ke tempat ini,” tutur Iis. Kepala Bidang (Kabid) Objek Pariwisata Dis budpar Kota Bandung Nanang Sodikin ber - harap pelaksanaan CFN di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung bisa semakin menarik wisatawan domestik dan man canegara.
Acara ini disambut antusias besar pengunjung. “Banyak sekali warga yang ingin berkunjung dan mengabadikan momen di tempat ini. Untuk itu Pem kot Bandung membuka area CFN di tempat ini,” tutur Nanang. Meski di sepanjang jalan tak ditemui stan kuliner, namun bagi yang ingin makan malam atau sekadar mencari cemilan, bisa mengunjungi pusat kuliner CFN di kawasan Cikapundung.
“Di sepan jang jalan ini memang tidak bo leh ada aktivitas dagang di bahu jalan. Untuk kebutuhan itu (makan), kami akomodir di Jalan Cikapundung,” ungkap dia. Nanang menambahkan, CFN perdana tadi malam baru uji coba. Di kemudian hari akan terus diperbaiki. Bahkan untuk semakin memeriahkan acara CFN, Disbudpar telah me nyiapkan beberapa panggung di sekitar Gedung Merdeka. “Hasil CFN perdana ini tentu akan kami evaluasi. Meski sekarang spontanitas, kedepan mungkin di konsep secara tematik agar lebih me narik,” tandas Nanang.
Sementara itu, sekitar 127 anggota Polrestabes Bandung dikerahkan untuk melakukan pengamanan kawasan bebas kendaraan atau CFN dan car free day(CFD) di Kawasan Jalan Asia Afrika. Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Dafi mengatakan, 127 polisi itu terdiri atas Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas), Intelijen, Reserse, dan Sabhara. “Fungsi intelijen dan reserse mengantisipasi tindak pidana di lokasi tersebut,” kata Dafi.
Wakasat Lantas Kompol Santiadjie Kartasasmita menambahkan, pihaknya melakukan pengalihan atau rekayasa arus lalu lintas. “Jalan Tamblong-Asia Afrika ditutup. Sementara Braga pendek-Naripan ditutup, dialih kan ke Braga panjang-ABCNaripan. Alun Alun Timur ditutup, kendaraan dialihkan ke Dalem Kaum,” kata Ajie.
Herumuthahari/ agie permadi
Tepat pukul 18.30 WIB, ruas Jalan Asia Afrika, Kota Bandung telah dipadati pengunjung. Ribuan pengunjung tampak seperti barisan semut yang me nge rumuni gula. Daya tarik bangunan he ri tagedi Jalan Asia Afrika menjadi magnet tersendiri. Istri Wali Kota Bandung Atalia Pra ratya Kamil pun tampak hadir. Atalia me nyapa dan berfoto bersama warga.
Seperti tak ingin menyia-nyiakan momen tersebut, para pengunjung pun lang sung mengeluarkan gadget untuk ber foto bersama kekasih, teman, kerabat, dan anggota keluarga. Malam itu, Pemkot Bandung mem berikan keleluasaan bagi warga untuk me nikmati suasana malam akhir pekan. Ruas jalan car free night pun terpantau bebas dari kerumunan pedagang kaki li ma (PKL). Tak hanya menjadi media ber akhir pekan bersama anggota keluarga, sejumlah warga pun terlihat ber olahraga.
Wajah warga Kota Bandung dan wi satawan domestik tampak sumringah menghabiskan malam akhir pekan mereka di jalan yang dulu bernama Postweg tersebut. Tua muda, lelaki dan perempuan gembira bersama menikmati suasana di ruas jalan sepanjang 1 kilometer itu Mereka mengabadikan suasana itu dengan berfoto. Ya, suasana Jalan Asia Afrika sa ngat te rasa berbeda dari malam-malam se belumnya.
Pengun jung bisa bernapas lega tan pa polusi gas buang dari knalpot ken daraan. Warga dihibur alunan mu sik akustik di beberapa titik. Kehadiran kelompok band pelestari Koes Plus dalam Bandung Koes Plus Community meng hangatkan suasana akhir pe kan pengunjung. Tak sedikit pe ngunjung berjoget dan bernyanyi ber sama saat lagu Jemu, Di goyang, dan Oh Kasihan dimainkan. Sebagian pengunjung juga terlihat saling mengingatkan akan kebersihan di berbagai ruas jalan. Bahkan di tengah hilir mudik ruas jalan, sejumlah relawan berikat kepala khas Sunda terlihat memunguti puntung rokok dan sampah yang tercecer di bahu jalan.
Namun suasana itu sempat terganggu oleh aksi pencopet. Be runtung aksi kriminal dapat diketahui sehingga pelaku ber hasil diamankan petugas ke aman an. Warga harus harus was pada dalam suasana ramai dan berde sakan seperti itu. Pasalnya para pencopet me man faatkan kelengah an pengun jung terhadap barang bawaan.
“Acaranya bagus, mudahmudahan bisa dicontoh oleh wali kota lain,” ungkap pasangan suami istri Iis Mulyana dan Yeye Nitasusiano pengunjung asal Tasikmalaya kepada KORAN SINDO, kemarin. Iis berharap keindahan Kota Bandung terus dirawat oleh se mua warga. “Ya, kami ke sini ber sama anggota keluarga. Ke be tul an hari ini ada acara keluarga dan setelah mendengar akan dilangsungkan CFN pertama, kami langsung ke tempat ini,” tutur Iis. Kepala Bidang (Kabid) Objek Pariwisata Dis budpar Kota Bandung Nanang Sodikin ber - harap pelaksanaan CFN di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung bisa semakin menarik wisatawan domestik dan man canegara.
Acara ini disambut antusias besar pengunjung. “Banyak sekali warga yang ingin berkunjung dan mengabadikan momen di tempat ini. Untuk itu Pem kot Bandung membuka area CFN di tempat ini,” tutur Nanang. Meski di sepanjang jalan tak ditemui stan kuliner, namun bagi yang ingin makan malam atau sekadar mencari cemilan, bisa mengunjungi pusat kuliner CFN di kawasan Cikapundung.
“Di sepan jang jalan ini memang tidak bo leh ada aktivitas dagang di bahu jalan. Untuk kebutuhan itu (makan), kami akomodir di Jalan Cikapundung,” ungkap dia. Nanang menambahkan, CFN perdana tadi malam baru uji coba. Di kemudian hari akan terus diperbaiki. Bahkan untuk semakin memeriahkan acara CFN, Disbudpar telah me nyiapkan beberapa panggung di sekitar Gedung Merdeka. “Hasil CFN perdana ini tentu akan kami evaluasi. Meski sekarang spontanitas, kedepan mungkin di konsep secara tematik agar lebih me narik,” tandas Nanang.
Sementara itu, sekitar 127 anggota Polrestabes Bandung dikerahkan untuk melakukan pengamanan kawasan bebas kendaraan atau CFN dan car free day(CFD) di Kawasan Jalan Asia Afrika. Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Dafi mengatakan, 127 polisi itu terdiri atas Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas), Intelijen, Reserse, dan Sabhara. “Fungsi intelijen dan reserse mengantisipasi tindak pidana di lokasi tersebut,” kata Dafi.
Wakasat Lantas Kompol Santiadjie Kartasasmita menambahkan, pihaknya melakukan pengalihan atau rekayasa arus lalu lintas. “Jalan Tamblong-Asia Afrika ditutup. Sementara Braga pendek-Naripan ditutup, dialih kan ke Braga panjang-ABCNaripan. Alun Alun Timur ditutup, kendaraan dialihkan ke Dalem Kaum,” kata Ajie.
Herumuthahari/ agie permadi
(ars)