Pasar Lembang Ludes
A
A
A
BANDUNG - Kebakaran hebat melanda Pasar Panorama Lembang, Jalan Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sekitar pukul 20.45 WIB, tadi malam.
Ratusan kios di pasar yang berdiri atas lahan seluas 2.500 meter persegi itu, ludes dilalap si jago merah. Pasar dengan jumlah kios 848 unit milik 536 pedagang, dan menampung 259 pe dagang kaki lima (PKL) tersebut, diketahui terbakar dari bagian tengah kompleks pasar. Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO, peristiwa kebakaran mulai terjadi di Blok K yang merupakan kios kelontongan.
Lalu api merembet ke kios lain dan cepat membesar karena di dalam kios-kios tersebut banyak barang yang mudah terbakar. Api membakar kios mulai Blok C sampai Blok K. “Api mulai merembet ke blok pertokoan dan blok perkantoran,” ucap pedagang, Hendra wan di lokasi kejadian tadi ma lam. Dia menuturkan, dalam wak tu 15 menit api sudah mengurung seluruh bangunan pasar, baik tengah, bagian utara, maupun selatan.
Di bagian tengah, banyak kios plastik, pakaian, sepatu dan kelontongan. Sedangkan di sebelah selatan ada perkantoran Bank Jabar, Samsat, loket BRI, Kantor Nuan sa, dan Lapangan Fustal. “Semua habis dalam waktu setengah jam,” tutur dia. Hendrawan mengaku, dirinya beruntung berhasil menyelamatkan barang dagangannya, meskipun api tinggal beberapa meter lagi. Jika tidak, seluruh barang dagangan miliknya akan hangus terbakar.
“Pokoknya semua barang di dalam diangkut sebelum semua kios benar-benar terbakar,” ujar Hendrawan. Pantauan KORAN SINDO di lokasi kejadian, sebelum api mem besar, para pedagang berjibaku mengangkut berkarungkarung barang dagang. Bahkan ibu-ibunya membawa barnag dengan menggunakan kardus dan lainnya agar kiosnya benarbenar kosong. Mereka nekat melewati kobaran api yang tengah mengamuk.
Beberapa belas menit saat kejadian, belum ada pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian. Pengamanan pun masih longgar. Sehingga para pedagang dengan bebas mengambil barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. Teriakan tak bir, Allahu Akbar dan sa la wat berkuman dang dari mulut para pedagang. Sebagian pedagang histeris melihat kiosnya lu luh lantak dilalap si jago me rah. Tak sedikit pula yang berupaya memadamkan api dengan menyi ramkan air menggunakan ember.
Namun, upaya itu sia-sia, karena kobaran api sangat besar. Bahkan sejumlah pedagang terlihat gundah. Mereka emosi lantaran pemadam kebakaran tak juga tiba di lokasi kejadian. Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Lembang UPT Damkar Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Pepep Dimyati mengatakan, setelah mendapat informasi kebakaran, satu unit damkar yang siaga di Lembang langsung ke lokasi kejadian.
Selanjutnya dibantu pemadam kebakaran dari Seskoau dan UPT Damkar DCKTR Bandung Barat. Pepep mengemukakan, bantuan lain juga datang dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Namun, lantaran berjarak cukup jauh dan terjebak kemacetan, mobil pemadam ke - bakaran dari daerah tetangga itu terlambat tiba di lokasi kejadian.
“Air kami ambil dari wilayah Legog dan Floating Market,” kata Pepep. Dalam upaya pemadaman, tutur dia, petugas kesulitan karena selain banyak pedagang yang keluar masuk pasar, juga jangkauan selang penyemprot air terbatas. Pasalnya, api berada di tengah pasar dan merembet lurus ke arah bangunan paling luar. “Ketika api sampai di luar kondisinya sudah membesar dan tidak bisa dikendalikan,” tutur dia. Namun agar tidak makin me luas, ungkap Pepe, sebagian mobil damkar melakukan pendinginan di sekitar titik api yang membesar.
“Banyak barang yang mudah terbakar sehingga api makin membesar,” ungkap Pepep. Bupati Bandung Barat Abu - bakar, tadi malam, langsung datang ke lokasi kejadian. Bupati menyatakan, pihaknya akan fokus terlebih dulu pada penanggulangan dan evakuasi. Selain itu, berkoordinasi dengan Polres Cimahi dan Damkar Bandung Barat untuk menyelidiki pemicu api penyebab kebakaran itu.
“Kami fokuskan untuk penanggulan dan evakuasi terlebih dulu,” kata Abubakar. Terkait kebijakan pemerintah atas kejadian ini, Abubakar menyatakan, karena akan meng hadapi bulan puasa, perlu diambil kebijakan yang tepat jangan sampai ada jeda dalam penanganan masalah ini. “Kami akan upayakan yang terbaik bagi para pedagang,” ujar Bupati.
Raden bagja mulyana
Ratusan kios di pasar yang berdiri atas lahan seluas 2.500 meter persegi itu, ludes dilalap si jago merah. Pasar dengan jumlah kios 848 unit milik 536 pedagang, dan menampung 259 pe dagang kaki lima (PKL) tersebut, diketahui terbakar dari bagian tengah kompleks pasar. Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO, peristiwa kebakaran mulai terjadi di Blok K yang merupakan kios kelontongan.
Lalu api merembet ke kios lain dan cepat membesar karena di dalam kios-kios tersebut banyak barang yang mudah terbakar. Api membakar kios mulai Blok C sampai Blok K. “Api mulai merembet ke blok pertokoan dan blok perkantoran,” ucap pedagang, Hendra wan di lokasi kejadian tadi ma lam. Dia menuturkan, dalam wak tu 15 menit api sudah mengurung seluruh bangunan pasar, baik tengah, bagian utara, maupun selatan.
Di bagian tengah, banyak kios plastik, pakaian, sepatu dan kelontongan. Sedangkan di sebelah selatan ada perkantoran Bank Jabar, Samsat, loket BRI, Kantor Nuan sa, dan Lapangan Fustal. “Semua habis dalam waktu setengah jam,” tutur dia. Hendrawan mengaku, dirinya beruntung berhasil menyelamatkan barang dagangannya, meskipun api tinggal beberapa meter lagi. Jika tidak, seluruh barang dagangan miliknya akan hangus terbakar.
“Pokoknya semua barang di dalam diangkut sebelum semua kios benar-benar terbakar,” ujar Hendrawan. Pantauan KORAN SINDO di lokasi kejadian, sebelum api mem besar, para pedagang berjibaku mengangkut berkarungkarung barang dagang. Bahkan ibu-ibunya membawa barnag dengan menggunakan kardus dan lainnya agar kiosnya benarbenar kosong. Mereka nekat melewati kobaran api yang tengah mengamuk.
Beberapa belas menit saat kejadian, belum ada pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kejadian. Pengamanan pun masih longgar. Sehingga para pedagang dengan bebas mengambil barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. Teriakan tak bir, Allahu Akbar dan sa la wat berkuman dang dari mulut para pedagang. Sebagian pedagang histeris melihat kiosnya lu luh lantak dilalap si jago me rah. Tak sedikit pula yang berupaya memadamkan api dengan menyi ramkan air menggunakan ember.
Namun, upaya itu sia-sia, karena kobaran api sangat besar. Bahkan sejumlah pedagang terlihat gundah. Mereka emosi lantaran pemadam kebakaran tak juga tiba di lokasi kejadian. Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran Lembang UPT Damkar Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Pepep Dimyati mengatakan, setelah mendapat informasi kebakaran, satu unit damkar yang siaga di Lembang langsung ke lokasi kejadian.
Selanjutnya dibantu pemadam kebakaran dari Seskoau dan UPT Damkar DCKTR Bandung Barat. Pepep mengemukakan, bantuan lain juga datang dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Namun, lantaran berjarak cukup jauh dan terjebak kemacetan, mobil pemadam ke - bakaran dari daerah tetangga itu terlambat tiba di lokasi kejadian.
“Air kami ambil dari wilayah Legog dan Floating Market,” kata Pepep. Dalam upaya pemadaman, tutur dia, petugas kesulitan karena selain banyak pedagang yang keluar masuk pasar, juga jangkauan selang penyemprot air terbatas. Pasalnya, api berada di tengah pasar dan merembet lurus ke arah bangunan paling luar. “Ketika api sampai di luar kondisinya sudah membesar dan tidak bisa dikendalikan,” tutur dia. Namun agar tidak makin me luas, ungkap Pepe, sebagian mobil damkar melakukan pendinginan di sekitar titik api yang membesar.
“Banyak barang yang mudah terbakar sehingga api makin membesar,” ungkap Pepep. Bupati Bandung Barat Abu - bakar, tadi malam, langsung datang ke lokasi kejadian. Bupati menyatakan, pihaknya akan fokus terlebih dulu pada penanggulangan dan evakuasi. Selain itu, berkoordinasi dengan Polres Cimahi dan Damkar Bandung Barat untuk menyelidiki pemicu api penyebab kebakaran itu.
“Kami fokuskan untuk penanggulan dan evakuasi terlebih dulu,” kata Abubakar. Terkait kebijakan pemerintah atas kejadian ini, Abubakar menyatakan, karena akan meng hadapi bulan puasa, perlu diambil kebijakan yang tepat jangan sampai ada jeda dalam penanganan masalah ini. “Kami akan upayakan yang terbaik bagi para pedagang,” ujar Bupati.
Raden bagja mulyana
(ars)