Dikson Tewas Gantung Diri

Kamis, 14 Mei 2015 - 20:26 WIB
Dikson Tewas Gantung...
Dikson Tewas Gantung Diri
A A A
MANADO - Dikson Katiandago (19) ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumah kakaknya, Karlia Katiandago (28), di Lingkungan II Kelurahan Malalayang Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Kamis (14/5/2015) sekitar pukul 05.30.

Karlia Katiandago (28), kakak korban yang pertama kali melihat adiknya tewas tergantung dan terbujur kaku itu, berteriak histeris sehingga mengundang perhatian warga sekitar mendatangi lokasi kejadian.

"Tolong adik saya, tolong," teriak kakak korban sambil meneteskan air mata di lokasi kejadian.

Menurut Karlia, malam hari sebelum adiknya tewas sempat ngobrol dengan beberapa temannya di ruang tamu hingga pukul 11.00.

Sekitar pukul 12.00, adiknya masuk ke kamarnya yang berada di sudut belakang dekat kamar mandi.

"Sekitar pukul 05.30 WITA, saat itu hari sudah mulai terang, saya terbangun dan pergi ke toliet. Namun saat melintasi kamar adik saya itu, dari ventilasi terlihat ada kain tergantung. Saat saya buka pintu kamar, adik saya sudah tergantung, pucat, dan sudah kaku," jelas kakak korban.

Informasi yang dirangkum dan berdasarkan keterangan pihak keluarga korban dan para tetangga, korban bunuh diri disinyalir karena ditinggal istri bekerja di Kota Bitung. Diduga, sang istri meninggalkan korban karena tidak memiliki pekerjaan tetap.

Kapolsek Malalayang AKP J Batewa bersama beberapa anggotanya saat mendengar kabar ada warga gantung diri di wilayah hukumnya itu, bergerak cepat ke lokasi kejadian namun sudah mendapati korban tak bernyawa lagi.

"Motif bunuh diri ini belum bisa dipastikan apa sebab akibatnya, karena terlalu banyak versi. Tapi yang jelas pihak keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya itu," jelas Batewa.

Tim Identifikasi Polresta Manado sempat kesulitan saat mengolah TKP karena tak sedikit warga yang datang melihat korban.

Dari hasil olah TKP, tak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban alias murni bunuh diri. Sementara, pihak keluarga menolak korban untuk diautopsi.

"Korban tidak usah diautopsi. Kami sudah merelakan kepergiannya, sebab sama saja baik diautopsi atau sebaliknya korban tetap tidak bisa kembali. Kami mohon doanya saja," pinta keluarga korban.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)