Padamkan Api dan Tangkap Ular Sepanjang 3,5 Meter
A
A
A
Ada pemandangan berbeda di awal pekan kemarin. Tim pemadam kebakaran yang biasanya bergelut dengan api, kali ini menangkap ular. Terjunnya tim pemadam menangkap ular piton, lantaran mengganggu dan memangsa ternak warga Arcamanik.
Adalah tim pemadam kebakaran dari Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung yang berhasil menangkap ular piton jenis sanca kembang sepanjang 3,5 meter. Ular itu ditangkap karena kerap memangsa ternak warga. Kepala DPPK Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, penangkapan ular itu berawal dari laporan warga di kawasan Parakan Saat, Kelurahan Ci saranten Indah, Kecamatan Arcamanik, yang resah dengan sering hilangnya ternak seperti ayam dan bebek, karena dimangsa seekor ular.
Laporan tersebut diterima pada Senin (11/4) lalu. Kemudian, dari laporan tersebut pihaknya secara sigap langsung merespons dan menerjunkan tim ke lokasi untuk menangkap ular yang membuat warga resah. Setelah di lokasi, tim rescuedari DPPK Kota Bandung menemukan ular piton jenis sanca kembang, yang masih kekenyangan, karena telah menyantap dua ekor ayam.
“Itu ditemukan di kandang ayam. Ularnya lagi diam terus bagian perutnya besar, masih ada ayam yang baru dimakan,” ucap Ferdi, saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, kemarin. Setelah itu, lanjut Ferdi, tim rescuelangsung menangkap dan membawanya ke markas DPPK untuk diamankan. Ular yang belum diketahui jenis kelaminnya itu, kemarin langsung diserahkan ke Kebun Binatang Bandung sebagai tambahan koleksi satwa dari kebun binatang kelas B ini.
“Ini sudah ke empat kalinya sejak 2014 kami menyerahkan ular ke kebun binatang,” ucapnya. Penangkapan ular tersebut, menurut Ferdi sebagai bukti bahwa DPPK Kota Bandung tidak hanya bertugas menjinakan api. Namun juga membantu ma salah lainnya. Bahkan be - berapa waktu lalu, pihaknya juga ikut terlibat dalam penanganan bencana. “DPPK tidak hanya menangani urusan api saja. Tapi kami juga menyelamatkan korban bencana,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Margasatwa Taman Sari Kebun Binatang Bandung Dadang Danumihardja mengatakan, ada lebih dari 10 ekor ular hasil sumbangan masyarakat dan pihak lainnya yang ditampung di Kebun Binatang Bandung. “Selama 2015 ini sudah lebih dari 10 ular yang ditangkap warga atau pihak lain yang diberikan kepada kami (Kebun Binatang Bandung),” ujarnya.
Dia menuturkan, ular yang diberikan DPPK merupakan jenis ular tidak berbisa. Namun karena ukurannya yang cukup besar, ular jenis piton ini dapat membahayakan warga, jika berada di kawasan permukiman. “Ini tidak berbisa. Tapi lilitannya cukup keras, sampai bisa bikin remuk tulang,” ucapnya.
Di Kebun Binatang Bandung sendiri ada 17 koleksi ular jenis piton. Ular-ular tersebut adalah koleksi ular yang dimiliki Kebun Binatang. “Jadi ada 17 ular piton. 16 jenis sanca kembang dan satu lagi jenis sanca bodo,” pungkasnya.
Mochamad Solehudin
Kota Bandung
Adalah tim pemadam kebakaran dari Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung yang berhasil menangkap ular piton jenis sanca kembang sepanjang 3,5 meter. Ular itu ditangkap karena kerap memangsa ternak warga. Kepala DPPK Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, penangkapan ular itu berawal dari laporan warga di kawasan Parakan Saat, Kelurahan Ci saranten Indah, Kecamatan Arcamanik, yang resah dengan sering hilangnya ternak seperti ayam dan bebek, karena dimangsa seekor ular.
Laporan tersebut diterima pada Senin (11/4) lalu. Kemudian, dari laporan tersebut pihaknya secara sigap langsung merespons dan menerjunkan tim ke lokasi untuk menangkap ular yang membuat warga resah. Setelah di lokasi, tim rescuedari DPPK Kota Bandung menemukan ular piton jenis sanca kembang, yang masih kekenyangan, karena telah menyantap dua ekor ayam.
“Itu ditemukan di kandang ayam. Ularnya lagi diam terus bagian perutnya besar, masih ada ayam yang baru dimakan,” ucap Ferdi, saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, kemarin. Setelah itu, lanjut Ferdi, tim rescuelangsung menangkap dan membawanya ke markas DPPK untuk diamankan. Ular yang belum diketahui jenis kelaminnya itu, kemarin langsung diserahkan ke Kebun Binatang Bandung sebagai tambahan koleksi satwa dari kebun binatang kelas B ini.
“Ini sudah ke empat kalinya sejak 2014 kami menyerahkan ular ke kebun binatang,” ucapnya. Penangkapan ular tersebut, menurut Ferdi sebagai bukti bahwa DPPK Kota Bandung tidak hanya bertugas menjinakan api. Namun juga membantu ma salah lainnya. Bahkan be - berapa waktu lalu, pihaknya juga ikut terlibat dalam penanganan bencana. “DPPK tidak hanya menangani urusan api saja. Tapi kami juga menyelamatkan korban bencana,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Yayasan Margasatwa Taman Sari Kebun Binatang Bandung Dadang Danumihardja mengatakan, ada lebih dari 10 ekor ular hasil sumbangan masyarakat dan pihak lainnya yang ditampung di Kebun Binatang Bandung. “Selama 2015 ini sudah lebih dari 10 ular yang ditangkap warga atau pihak lain yang diberikan kepada kami (Kebun Binatang Bandung),” ujarnya.
Dia menuturkan, ular yang diberikan DPPK merupakan jenis ular tidak berbisa. Namun karena ukurannya yang cukup besar, ular jenis piton ini dapat membahayakan warga, jika berada di kawasan permukiman. “Ini tidak berbisa. Tapi lilitannya cukup keras, sampai bisa bikin remuk tulang,” ucapnya.
Di Kebun Binatang Bandung sendiri ada 17 koleksi ular jenis piton. Ular-ular tersebut adalah koleksi ular yang dimiliki Kebun Binatang. “Jadi ada 17 ular piton. 16 jenis sanca kembang dan satu lagi jenis sanca bodo,” pungkasnya.
Mochamad Solehudin
Kota Bandung
(ars)