Malaysia-Indonesia Kolaborasi di Bidang Obat Herbal

Selasa, 12 Mei 2015 - 12:12 WIB
Malaysia-Indonesia Kolaborasi...
Malaysia-Indonesia Kolaborasi di Bidang Obat Herbal
A A A
KARANGANYAR - Kementerian Riset dan Teknologi Malaysia menjalin bekerja sama baru dengan Indonesia dalam bidang pengolahan obat herbal. Dalam kerja sama ini, pemerintah Malaysia menyediakan bahan baku obat herbal untuk diolah di Indonesia oleh Perusahaan Java Plant.

Menristek Malaysia Datuk Ewon Ibin saat kunjungannya di PT Java Plant menyebutkan kerja sama itu dilakukan untuk mewujudkan Bio Ekonomi di Malaysia pada 2020. Menurutnya dengan menjajaki kerja sama dengan perusahaan tersebut, tujuanuntukmewujudkanhalitu akan sangat mudah dilakukan.

Apalagi perusahaan tersebut memiliki pengalaman yang cukup baik dalam pengolahan tanaman menjadi obat herbal. Menurutnya, pengalaman PT Java Plant dalam mengolah tanaman cukup dikenal hingga Malaysia. Beberapa produk dari Java Plant saat ini sudah beredar di pasar Malaysia menjadi produk berkualitas yang bisa bersaing.

Nanti kerja sama tersebut akan dilakukan bersama dengan perusahaan Malaysia, yakni Biotech Corp Technology yang sehari-hari berkonsentrasi dalam bidang penyediaan tanaman untuk bahan baku herbal. Ini baru proses penandatanganan perjanjian kerja sama antara Malaysia dengan Java Plant, untuk detail kerja sama lainnya akan dibicarakan lebih lanjut di kemudian hari,” ucapnya.

Direktur PT Java Plant Julius Raharja mengatakan setelah menjadi produk herbal, pemasaran nantinya akan dilakukan secara bersama-sama baik di Malaysia maupun di negaranegara lain yang memiliki potensi pasar. Perusahaan miliknya memiliki peralatan yang cukup lengkap dan bagus untuk pengolahan tanaman menjadi ekstrak obat. Sehingga kerja sama yang dilakukan itu akan berjalan maksimal.

Menurutnya, sejumlah perusahaan dan juga beberapa negara telah mempercayakan perusahaan di kaki Gunung Lawu itu dalam penyediaan obat herbal. Bupati Karanganyar Ju-liatmono meminta kerja sama yang telah terjalin itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh dua perusahaan tersebut, baik dari segi ekonomi hingga segi teknologi. “Yang serius, jangan Cuma perjanjian saja yang tidak ada realisasinya,” ucapnya.

Arief setiadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8868 seconds (0.1#10.140)