Pencarian Korban Diperpanjang
A
A
A
BANDUNG - Proses pencarian korban tanah longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, resmi di perpanjang sejak hari ini hingga tujuh hari ke depan (Selasa-Senin,12-19/5).
Perpanjangan tersebut di putus kan, setelah tim SAR gabungan melakukan evaluasi proses pencarian sejak Selasa (5/5) hingga kemarin, bersama pemerintah setempat dan pihak keluarga korban yang hingga kini masih belum ditemukan, kemarin.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Cecep Hendrawan me ngatakan, kepastian perpan jangan dilakukan seusai rapat yang dilakukan bersama Bupati Bandung Dadang M Naser, BPBD, Basarnas, Polres Bandung, dan Kodim 0609 Kabupaten Bandung, kemarin siang. “Perpanjangan itu juga sesuai permintaan keluarga korban. Mereka masih mengharapkan agar jenazah keluarga yang tertimbun bisa ditemukan,” kata Cecep di lokasi bencana, kemarin.
Dia mengemukakan, tim SAR gabungan akan memaksimal kan pencarian di tambahan waktu masa tanggap darurat ini. Tiga korban yang belum di te mukan yakni Usep Setiawan alias Usep Juju yang tengah men cari rumput, Dedeh tertimbun di dalam rumah, dan Ayi di ko lam pancing. “Nah kalau hari ini (kemarin), tim gabungan masih belum bisa menemukan sisa korban yang masih tertimbun.” “Proses evakuasi juga dibantu tambah an satu alat berat namun tetap belum membuahkan hasil,” tutur dia.
Menurut Cecep, sejauh ini pencarian di sektor 1, 2 dan 3 juga yang menjadi fokus utama akan kembali dioptimalkan terus dilakukan. Hanya saja, rencananya besok (hari ini), tim akan mencoba memetakan dengan mekansime berbeda. “Kami juga akan lebih fokus bereskan alur longsor mulai dari atas sampai ke bawah. Kalau di atas sudah clear bisa cari di bawah. Selain itu kami juga tetap me minta pandangan dari beberapa pihak termasuk kondisi terbaru kemungkinan lokasi jenazah,” ujar Cecep.
Kepala Seksi Operasi Ba sarnas Bandung Harsono menga - ta kan, titik pencarian yang diendus anjing pelacak masih belum maksimal. Pasalnya anjing pelacak terkendala arah angin yang tak menentu saat mencoba mencari posisi jenazah. “Tadi titik yang diendus anjing pelacak belum membuah kan hasil. Kami sudah men coba gali tiga meter dengan menggunakan alat berat tapi hasilnya tetap nihil. Jadi pencarian akan diperpanjang tujuh hari. Mudahan-mudahan bisa menemukan tiga korban itu,” kata Harsono.
Kendala yang dirasakan tim, ujar dia, adalah kontur tanah longsoran saat ini berlumpur ka rena pengaruh cuaca. Tak hanya itu, luas areal longsor juga masih menjadi kendala bagi tim SAR gabungan untuk menemukan tiga korban yang masih ter - kubur. Setiap titik yang ditentukan untuk penggalian, ungkap dia, masih juga belum bisa me ne mu - kan korban bahkan di titik korban yang diperkirakan tertimbun pun yang hingga kini masih belum jelas. “Makanya, dengan perpanjangan itu, kami bisa lebih maksimal dan tentu dari segi personel kami telah siap,” ungkap dia.
Keluarga Ikhlas
Sementara itu, Tuti, 40, istri dari korban Usep Setiawan alias Usep Juju, 69, meminta agar pencarian korban diper panjang. Keluarga mengaku ingin agar korban ditemukan apapun kondisinya. Ibu rumah tangga itu juga telah meminta kepada tim gabungan dapat terus melakukan pencarian dengan tambahan waktu.
“Jika dalam kurun waktu tanggap darurat ini kembali tidak berhasil, kami dari pihak keluarga mau tidak mau akan mengiklaskannya,” ujar Tuti di kediamannya. Tuti menjelaskan saat kejadian korban tengah mencari rumput di dekat pipa gas alam milik Star Energy. Usep Uju telah 20 tahun mencari rumput di daerah yang menjadi lokasi bencana tersebut. Sebelum kejadian, korban sempat pulang kerumah dan kembali lagi ke lokasi.
“Jam 9 pagi itu berangkat dan pulang lagi jam 12.00. Sempat mandi dan salat dulu. Terus jam 01.00 naik lagi ke atas. Dengar kabar suami saya tertimbun sekitar pukul 15.00,” kata dia. Jajat Sudrajat, 40, menantu korban Usep Juju, mengaku, keluarga sudah mengajukan perpanjangan masa pencarian kepada tim evakuasi.
Dia sangat bersyukur saat tim SAR memutuskan memperpanjang masa pencarian. Jajat menuntut Star Energy untuk bertanggung jawab. PT Star Energy menjanjikan akan memberi bantuan untuk mem biayai sekolah bagi anak korban yang tertimbun. Sementara itu, sebagian warga Cibitung, Desa Margamuk ti, Kecamatan Panga lengan yang terkena longsor sehingga terpaksa mengungsi sudah menempati rumah yang menjadi relokasi tepatnya berada di Kampung Cibeureum, Desa Mar gamukti, Kecamatan Panga lengan, sekitar dua kilo meter dari lokasi bencana, kemarin.
Sebanyak lima kepala keluarga (KK) sudah mulai menempati tiga rumah di kampung tersebut. Ketua RW 14 Kampung Cibeureum Atep Suherman me nuturkan, rencananya akan ada 10 KK yang direlokasi ke Kam pung Cibeureum. Namun saat ini baru bertahap lima KK yang sudah menempati rumah semi permanen yang dalam kondisi tak terisi.
Dila nashear
Perpanjangan tersebut di putus kan, setelah tim SAR gabungan melakukan evaluasi proses pencarian sejak Selasa (5/5) hingga kemarin, bersama pemerintah setempat dan pihak keluarga korban yang hingga kini masih belum ditemukan, kemarin.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Cecep Hendrawan me ngatakan, kepastian perpan jangan dilakukan seusai rapat yang dilakukan bersama Bupati Bandung Dadang M Naser, BPBD, Basarnas, Polres Bandung, dan Kodim 0609 Kabupaten Bandung, kemarin siang. “Perpanjangan itu juga sesuai permintaan keluarga korban. Mereka masih mengharapkan agar jenazah keluarga yang tertimbun bisa ditemukan,” kata Cecep di lokasi bencana, kemarin.
Dia mengemukakan, tim SAR gabungan akan memaksimal kan pencarian di tambahan waktu masa tanggap darurat ini. Tiga korban yang belum di te mukan yakni Usep Setiawan alias Usep Juju yang tengah men cari rumput, Dedeh tertimbun di dalam rumah, dan Ayi di ko lam pancing. “Nah kalau hari ini (kemarin), tim gabungan masih belum bisa menemukan sisa korban yang masih tertimbun.” “Proses evakuasi juga dibantu tambah an satu alat berat namun tetap belum membuahkan hasil,” tutur dia.
Menurut Cecep, sejauh ini pencarian di sektor 1, 2 dan 3 juga yang menjadi fokus utama akan kembali dioptimalkan terus dilakukan. Hanya saja, rencananya besok (hari ini), tim akan mencoba memetakan dengan mekansime berbeda. “Kami juga akan lebih fokus bereskan alur longsor mulai dari atas sampai ke bawah. Kalau di atas sudah clear bisa cari di bawah. Selain itu kami juga tetap me minta pandangan dari beberapa pihak termasuk kondisi terbaru kemungkinan lokasi jenazah,” ujar Cecep.
Kepala Seksi Operasi Ba sarnas Bandung Harsono menga - ta kan, titik pencarian yang diendus anjing pelacak masih belum maksimal. Pasalnya anjing pelacak terkendala arah angin yang tak menentu saat mencoba mencari posisi jenazah. “Tadi titik yang diendus anjing pelacak belum membuah kan hasil. Kami sudah men coba gali tiga meter dengan menggunakan alat berat tapi hasilnya tetap nihil. Jadi pencarian akan diperpanjang tujuh hari. Mudahan-mudahan bisa menemukan tiga korban itu,” kata Harsono.
Kendala yang dirasakan tim, ujar dia, adalah kontur tanah longsoran saat ini berlumpur ka rena pengaruh cuaca. Tak hanya itu, luas areal longsor juga masih menjadi kendala bagi tim SAR gabungan untuk menemukan tiga korban yang masih ter - kubur. Setiap titik yang ditentukan untuk penggalian, ungkap dia, masih juga belum bisa me ne mu - kan korban bahkan di titik korban yang diperkirakan tertimbun pun yang hingga kini masih belum jelas. “Makanya, dengan perpanjangan itu, kami bisa lebih maksimal dan tentu dari segi personel kami telah siap,” ungkap dia.
Keluarga Ikhlas
Sementara itu, Tuti, 40, istri dari korban Usep Setiawan alias Usep Juju, 69, meminta agar pencarian korban diper panjang. Keluarga mengaku ingin agar korban ditemukan apapun kondisinya. Ibu rumah tangga itu juga telah meminta kepada tim gabungan dapat terus melakukan pencarian dengan tambahan waktu.
“Jika dalam kurun waktu tanggap darurat ini kembali tidak berhasil, kami dari pihak keluarga mau tidak mau akan mengiklaskannya,” ujar Tuti di kediamannya. Tuti menjelaskan saat kejadian korban tengah mencari rumput di dekat pipa gas alam milik Star Energy. Usep Uju telah 20 tahun mencari rumput di daerah yang menjadi lokasi bencana tersebut. Sebelum kejadian, korban sempat pulang kerumah dan kembali lagi ke lokasi.
“Jam 9 pagi itu berangkat dan pulang lagi jam 12.00. Sempat mandi dan salat dulu. Terus jam 01.00 naik lagi ke atas. Dengar kabar suami saya tertimbun sekitar pukul 15.00,” kata dia. Jajat Sudrajat, 40, menantu korban Usep Juju, mengaku, keluarga sudah mengajukan perpanjangan masa pencarian kepada tim evakuasi.
Dia sangat bersyukur saat tim SAR memutuskan memperpanjang masa pencarian. Jajat menuntut Star Energy untuk bertanggung jawab. PT Star Energy menjanjikan akan memberi bantuan untuk mem biayai sekolah bagi anak korban yang tertimbun. Sementara itu, sebagian warga Cibitung, Desa Margamuk ti, Kecamatan Panga lengan yang terkena longsor sehingga terpaksa mengungsi sudah menempati rumah yang menjadi relokasi tepatnya berada di Kampung Cibeureum, Desa Mar gamukti, Kecamatan Panga lengan, sekitar dua kilo meter dari lokasi bencana, kemarin.
Sebanyak lima kepala keluarga (KK) sudah mulai menempati tiga rumah di kampung tersebut. Ketua RW 14 Kampung Cibeureum Atep Suherman me nuturkan, rencananya akan ada 10 KK yang direlokasi ke Kam pung Cibeureum. Namun saat ini baru bertahap lima KK yang sudah menempati rumah semi permanen yang dalam kondisi tak terisi.
Dila nashear
(ars)