Korban Meninggal di Spanyol Dekati 14.000, Laju Kematian Meningkat Lagi

Rabu, 08 April 2020 - 09:14 WIB
Korban Meninggal di...
Petugas medis membawa pasien di panti jompo di Leganes Madrid, Spanyol. Foto/ REUTERS/Juan Medina
A A A
MADRID - Jumlah kematian akibat virus corona di Spanyol meningkat lagi untuk pertama kali dalam lima hari pada Selasa (7/4), dengan 743 orang meninggal dalam semalam.

Meski demikian masih ada harapan lockdown nasional akan dilonggarkan dalam waktu dekat.

Jumlah korban meninggal pada Selasa (7/4) itu dibandingkan hari sebelumnya, 637 orang, menjadikan total korban tewas mencapai 13.798, kedua tertinggi di dunia setelah Italia.

Selain itu, peningkatan harian sebesar 5,7% atau sekitar setengah dari pekan lalu. “Normal untuk memiliki beberapa perubahan. Yang jadi masalah adalah melihat tren dan data akumulasi,” papar Maria Jose Sierra, deputi kepala darurat kesehatan Spanyol.

Dia menjelaskan, data terbaru itu termasuk beberapa data yang tertunda dari akhir pekan.

Total kasus meningkat menjadi 140.510, tertinggi di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Saat para pejabat berencana mencabut beberapa pembatasan yang telah menghentikan aktivitas perusahaan, unit Volkswagen di Spanyol menyatakan kemungkinan membuka lagi pabriknya di utara wilayah Navarra dalam dua pekan.

“Kami akan mencoba melakukan semua yang mungkin untuk kembali lagi beroperasi pada 20 April,” ungkap juru bicara pabrik itu. Dia menambahkan semua pekerja akan memakai masker, sarung tangan dan menggunakan disinfektan.

Pabrik itu tutup pada pertengahan Maret setelah wabah virus corona mengacaukan jaringan suplai.

Saat pembatasan dicabut, tes virus corona akan diperluas untuk mencari para pembawa virus yang mungkin hanya memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.

Pemerintah merencanakan tes massal dalam beberapa hari mendatang. Radio Cadenna Ser melaporkan sekitar 62.000 orang akan dites dua kali dengan interval 21 hari untuk melihat dampak pelonggaran pembatasan terhadap wabah itu.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5727 seconds (0.1#10.140)