Cewek ABG Jadi Panglima Perang Tawuran Gangster

Senin, 10 Juni 2019 - 22:53 WIB
Cewek ABG Jadi Panglima...
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat konferensi pers di Polrestro Tangerang Kota, Banten, Senin (10/6/2019). Foto: SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Dea, remaja putri atau anak baru gede (ABG) putus sekolah (16) memimpin tawuran gangster Kuta Bumi atau Syaraf 34, di Kota Tangerang.

Seorang remaja anggota gangster tewas dalam tawuran itu. Peringatan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiriah di kota seribu industri dan sejuta jasa ini pun tercoreng oleh ulah kedua kelompok remaja.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kasus perang gangster ini menjadi perhatian karena melibatkan remaja di bawah umur, dan anak-anak putus sekolah.

Argo menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat ke Polsek Sepatan, bahwa ada seorang remaja di depan SDN 2 Karet, tergeletak bersimbah darah.
Laporan itu lalu ditindaklanjuti dengan cek lokasi. Namun, korban sudah tidak ada.

Korban ternyata sudah dibawa ke RS Hermina oleh rekan-rekannya untuk mendapat perawatan.

"Karena lukanya sangat parah, korban lalu dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang. Korban atas nama AR (16), seorang pelajar. Luka di kepala, badan, tangan, kaki, semuanya kena senjata tajam," ujar Argo kepada wartawan di Polrestro Tangerang Kota, Banten, Senin (10/6/2019).

Menurut Argo, saat tawuran pecah gadis remaja itu membawa sekitar 20 remaja pria anak buahnya untuk menyerang gangster Cadas, pada Minggu 9 Juni 2019 kemarin. Seorang anggota cabutan gangster Cadas tewas dalam serangan itu.

Korban diketahui bernama Ahmad Rifky Andrean alias Inep. Dia diajak pimpinan gangster Cadas berinisial F, untuk melawan gangster Kuta Bumi.

Sedikitnya 15 anggota gangster Cadas dan Kuta Bumi telah diamankan kepolisian. Dalam penangkapan itu, Dea berhasil kabur dari tangkapan. Dia masih buron bersama lima orang pengikut setianya. Hingga kini polisi masih mencari kelima orang tersebut.

Akibat perbuatannya menghilangkan nyawa orang lain, tujuh anggota gangster Kuta Bumi dan delapan anggota gangster Cadas yang telah diciduk dijerat dengan Pasal 170 dan 338 KUHP dengan ancaman pidananya 12-15 tahun penjara.

Dari hasil penyelidikan polisi diketahui bahwa motif tawuran kedua kelompok remaja yang masih tetanggaan kampung ini, dipicu oleh saling ledek dan saling tantang di media sosial.

Berdasarkan hasil kesepakatan di media sosial Instagram, akhirnya diputuskan agar pertempuran dilakukan di tempat netral, yakni di Kampung Teriti, RT 004/RW 004, tepatnya depan SDN 2 Karet, Sepatan.

Kapolsek Sepatan AKP I Gusti MS mengatakan, pihaknya sudah lama mencari kelompok Dea. Gangster Kuta Bumi alias Syaraf 34 ini memang kerap berulah.

"Selama ini, kalau mau tarung, dia (Dea) yang cari musuhnya melalui IG, dia yang tulis dan kirim. Dia harus cari personel siapa saja yang mau ikut. Kalau korban yang meninggal ini cabutan," ujar I Gusti.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)