Bea Cukai: Kapal Pelindo 1 yang Ditangkap Tak Dilengkapi Dokumen Kepabean
A
A
A
BATAM - Tim patroli Bea Cukai Kepulauan Riau melakukan penindakan kapal TB. SEI DELI III yang melakukan pemindahan bahan bakar minyak (BBM) ke kapal TB. CELEBES, Minggu (19/1/2020) malam di perairan Pulau Nipah.
Kabid BKLI Bea Cukai Batam, Sumarna mengatakan dari hasil pemeriksaan nakhoda kapal tidak dapat menunjukkan dokumen kepabeanan yang diwajibkan atas kegiatan pengangkutan BBM dari Kawasan Bebas Batam ke tempat lain di dalam daerah Pabean (TLDDP).
“Karena penangkapan berada di perairan Pulau Nipah, maka kasus ini kita limpahkan ke Bea Cukai Batam,” kata Sumarna, Jumat (24/1/2020) dalam siaran pers kepada media.
Dijelaskan Sumarna, TB. SEI DELI III adalah kapal milik PT Pelindo 1 (Persero) Cabang Batam dan merupakan kapal tunda yang diberikan persetujuan menggunakan sarana bantú pemanduan untuk melaksanakan kegiatan penundaan kapal pada Perairan Wajib Pandu Batam dan Nipah untuk menaikan dan menurunkan pandu ke/dari atas kapal yang akan dipandu, serta melaksanakan tugas-tugas pengepilan.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa TB. SEI DELI III melakukan pengisian BBM di dermaga UTRACO (Batu Ampar, Batam) sebanyak 32 Ton.
Selanjutnya, TB. SEI DELI III bertolak menuju perairan Pulau Nipah dan melakukan pemindahan BBM berupa solar ke TB. CELEBES, TB. MALILI dan TB. CRYSTAL ACTEON.
Meskipun TB. SEI DELI III telah menyampaikan outwardmanifes ke Kantor Bea Cukai Batam, namun dalam manifes tersebut diberitahukan NIHIL.
Di samping itu, lanjut Sumarna, kapal tunda yang seharusnya berfungsi sebagai sarana bantú pemanduan beralih fungsi sebagai kapal pengangkut solar dari Kawasan Bebas Batam ke kapal tunda lainnya di TLDDP.
Bahkan, berdasarkan data Bea Cukai Batam tidak ditemukan adanya penyerahan dokumen PPFTZ-01 atas pengeluaran barang. Di mana setiap pengeluaran barang asal Kawasan Bebas ke TLDDP wajib memberitahukan dengan dokumen PPFTZ-01dan melunasi pajak pertambahan nilai (PPN).
“Bea Cukai Batam berkoordinasi dengan Bea Cukai Kepulauan Riau untuk mendalami dugaan pengeluaran barang tanpa pemenuhan kewajiban kepabeanan dengan melakukan permintaan keterangan dari pihak-pihakterkait,” pungkas Sumarna.
Kabid BKLI Bea Cukai Batam, Sumarna mengatakan dari hasil pemeriksaan nakhoda kapal tidak dapat menunjukkan dokumen kepabeanan yang diwajibkan atas kegiatan pengangkutan BBM dari Kawasan Bebas Batam ke tempat lain di dalam daerah Pabean (TLDDP).
“Karena penangkapan berada di perairan Pulau Nipah, maka kasus ini kita limpahkan ke Bea Cukai Batam,” kata Sumarna, Jumat (24/1/2020) dalam siaran pers kepada media.
Dijelaskan Sumarna, TB. SEI DELI III adalah kapal milik PT Pelindo 1 (Persero) Cabang Batam dan merupakan kapal tunda yang diberikan persetujuan menggunakan sarana bantú pemanduan untuk melaksanakan kegiatan penundaan kapal pada Perairan Wajib Pandu Batam dan Nipah untuk menaikan dan menurunkan pandu ke/dari atas kapal yang akan dipandu, serta melaksanakan tugas-tugas pengepilan.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa TB. SEI DELI III melakukan pengisian BBM di dermaga UTRACO (Batu Ampar, Batam) sebanyak 32 Ton.
Selanjutnya, TB. SEI DELI III bertolak menuju perairan Pulau Nipah dan melakukan pemindahan BBM berupa solar ke TB. CELEBES, TB. MALILI dan TB. CRYSTAL ACTEON.
Meskipun TB. SEI DELI III telah menyampaikan outwardmanifes ke Kantor Bea Cukai Batam, namun dalam manifes tersebut diberitahukan NIHIL.
Di samping itu, lanjut Sumarna, kapal tunda yang seharusnya berfungsi sebagai sarana bantú pemanduan beralih fungsi sebagai kapal pengangkut solar dari Kawasan Bebas Batam ke kapal tunda lainnya di TLDDP.
Bahkan, berdasarkan data Bea Cukai Batam tidak ditemukan adanya penyerahan dokumen PPFTZ-01 atas pengeluaran barang. Di mana setiap pengeluaran barang asal Kawasan Bebas ke TLDDP wajib memberitahukan dengan dokumen PPFTZ-01dan melunasi pajak pertambahan nilai (PPN).
“Bea Cukai Batam berkoordinasi dengan Bea Cukai Kepulauan Riau untuk mendalami dugaan pengeluaran barang tanpa pemenuhan kewajiban kepabeanan dengan melakukan permintaan keterangan dari pihak-pihakterkait,” pungkas Sumarna.
(zys)