HIN Jalankan Protokol Pencegahan Corona Demi Okupansi Pengunjung
A
A
A
JAKARTA - Mewabahnya virus Corona (COVID-19) secara global saat ini sangat berdampak pada industri pariwisata termasuk di dalamnya perhotelan, sektor usaha yang paling awal terkena pengaruh cukup besar.
Menurunnya kegiatan industri wisata akibat berkurangnya orang melakukan aktivitas sangat berdampak pada okupansi perhotelan. Untuk menjaga okupansi maka hotel-hotel di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Persero di berbagai kota melaksanakan langkah dan program taktikal yang bertujuan menjaga tingkat okupansi hotel.
Direktur Utama PT HIN Persero, Iswandi Said, mengatakan, sebagai langkah kewaspadaan dan upaya memberikan perlindungan terhadap kesehatan tamu hotel, karyawan, maupun masyarakat pihaknya telah mengambil dan melaksanakan berbagai langkah. Salah satunya implementasi panduan pencegahan Corona yang menjadi standar dalam penanganan kondisi darurat di seluruh hotel PT HIN Persero.
”Panduan Pencegahan Corona tersebut diimplementasikan seluruh jajaran HIN, dari mulai manajemen, pimpinan unit, anak perusahaan, dan dana pensiun, sebagai bentuk peran aktif dalam turut menanggulangi penyebaran dan penanganan COVID-19,” ujarnya, Sabtu (4/4/2020).
Dalam kaitan dengan implementasi di unit-unit hotel HIN, kata dia, para General Manager (GM) memformulasikan prosedur, mekanisme, dan instruksi pencegahan dan penanganan yang lebih rinci. Selain berbagai alat dan sarana sanitasi bagi para tamu, juga telah disiapkan in-house clinic, prosedur dan mekanisme jika ada tamu yang memungkinkan berstatus sebagai suspect.
"Di kantor pusat HIN menyiapkan holding room, apabila ada karyawan yang memiliki suhu badan di atas suhu normal akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dan melalui penanganan di holding room akan dilakukan langkah dan kordinasi lebih lanjut yang diperlukan," katanya.
Dia menyebut, saat ini para karyawan juga telah melaksanakan pekerjaan dan kegiatan dengan mengikuti ketentuan dan mekanisme Working from Home (WFH) yang telah ditetapkan. Mereka juga mendapatkan bantuan vitamin (suplemen) dari perusahaan.
Di sisi lain, kata dia, sejalan dengan imbauan pemerintah untuk #workfromhome-maka hotel-hotel HIN menawarkan berbagai paket diskon untuk tinggal di hotel dengan fasilitas dan harga atau diskon khusus.
Sebagai contoh, HIN yang berada di Yogyakarta, Grand Inna Malioboro menawarkan paket dengan harga Rp825.000/nett dengan mendapatkan makan pagi, siang, dan malam untuk dua orang. Apabila tinggal selama 7 hari, maka harganya menjadi Rp700.000/malam. Jika 14 hari sebesar Rp600.000, dan satu bulan Rp500.000, dengan tambahan Rp250.000/orang.
”Bagi pengunjung yang akan #WorkFromHotel di Grand Inna Malioboro, kami mengacu pada protokol standardisasi pencegahan penyebaran COVID-19, dari mulai penyemprotan automatic disinfektan, hand sanitizer dan tempat-tempat cuci tangan di berbagai tempat dan lokasi hotel; sehingga Anda merasa nyaman untuk melakukan kegiatan #workfromhotel," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menawarkan berbagai layanan pemesanan makanan yang sediakan dari coffee shop hotel-hotel HIN yang siap diantar ke rumah-rumah. "Sehingga #AndaDirumahSaja, hingga layanan jasa laundry hotel yang dapat diantar ke rumah," paparnya.
Dengan langkah-langkah penanganan yang telah dilaksanakan bukan saja di Indonesia namun juga secara global, dia berharap pandemik COVID-19 yang membawa dampak terhadap kegiatan dan bidang industri ini dapat segera diatasi.
”Mengingat saat ini kita telah berada di bulan April, maka kuartal ke 2 tahun 2020 ini, kita relatif masih akan berada dalam tahapan atau kondisi darurat. Kita mengharapkan kondisi ini secara bertahap kondusif atau pulih,” katanya.
Dengan demikian, pada semester dua 2020 dapat dilaksanakan tahap pemulihan dimana kegiatan promosi dan kepariwisataan seperti MICE, seni, budaya, olahraga dan lain- lain dapat ditingkatkan kembali.
”Setelah tahapan pemulihan tersebut, kita harapkan pada 2021 kita dapat melaksanakan langkah pemulihan dengan melaksanakan berbagai promosi dan berpartisipasi dalam pameran dan event-event internasional untuk menarik kembali wisatawan datang ke destinasi-destinasi wisata utama di Indonesia,” katanya.
Melalui langkah dan tahapan-tahapan tersebut, pihaknya berharap kegiatan industri wisata Indonesia secara bertahap akan tumbuh kembali dan memberikan dampak positif terhadap seluruh pelaku industri kepariwisataan, termasuk bidang industri perhotelan.
Menurunnya kegiatan industri wisata akibat berkurangnya orang melakukan aktivitas sangat berdampak pada okupansi perhotelan. Untuk menjaga okupansi maka hotel-hotel di bawah naungan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Persero di berbagai kota melaksanakan langkah dan program taktikal yang bertujuan menjaga tingkat okupansi hotel.
Direktur Utama PT HIN Persero, Iswandi Said, mengatakan, sebagai langkah kewaspadaan dan upaya memberikan perlindungan terhadap kesehatan tamu hotel, karyawan, maupun masyarakat pihaknya telah mengambil dan melaksanakan berbagai langkah. Salah satunya implementasi panduan pencegahan Corona yang menjadi standar dalam penanganan kondisi darurat di seluruh hotel PT HIN Persero.
”Panduan Pencegahan Corona tersebut diimplementasikan seluruh jajaran HIN, dari mulai manajemen, pimpinan unit, anak perusahaan, dan dana pensiun, sebagai bentuk peran aktif dalam turut menanggulangi penyebaran dan penanganan COVID-19,” ujarnya, Sabtu (4/4/2020).
Dalam kaitan dengan implementasi di unit-unit hotel HIN, kata dia, para General Manager (GM) memformulasikan prosedur, mekanisme, dan instruksi pencegahan dan penanganan yang lebih rinci. Selain berbagai alat dan sarana sanitasi bagi para tamu, juga telah disiapkan in-house clinic, prosedur dan mekanisme jika ada tamu yang memungkinkan berstatus sebagai suspect.
"Di kantor pusat HIN menyiapkan holding room, apabila ada karyawan yang memiliki suhu badan di atas suhu normal akan dilakukan pengecekan lebih lanjut dan melalui penanganan di holding room akan dilakukan langkah dan kordinasi lebih lanjut yang diperlukan," katanya.
Dia menyebut, saat ini para karyawan juga telah melaksanakan pekerjaan dan kegiatan dengan mengikuti ketentuan dan mekanisme Working from Home (WFH) yang telah ditetapkan. Mereka juga mendapatkan bantuan vitamin (suplemen) dari perusahaan.
Di sisi lain, kata dia, sejalan dengan imbauan pemerintah untuk #workfromhome-maka hotel-hotel HIN menawarkan berbagai paket diskon untuk tinggal di hotel dengan fasilitas dan harga atau diskon khusus.
Sebagai contoh, HIN yang berada di Yogyakarta, Grand Inna Malioboro menawarkan paket dengan harga Rp825.000/nett dengan mendapatkan makan pagi, siang, dan malam untuk dua orang. Apabila tinggal selama 7 hari, maka harganya menjadi Rp700.000/malam. Jika 14 hari sebesar Rp600.000, dan satu bulan Rp500.000, dengan tambahan Rp250.000/orang.
”Bagi pengunjung yang akan #WorkFromHotel di Grand Inna Malioboro, kami mengacu pada protokol standardisasi pencegahan penyebaran COVID-19, dari mulai penyemprotan automatic disinfektan, hand sanitizer dan tempat-tempat cuci tangan di berbagai tempat dan lokasi hotel; sehingga Anda merasa nyaman untuk melakukan kegiatan #workfromhotel," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menawarkan berbagai layanan pemesanan makanan yang sediakan dari coffee shop hotel-hotel HIN yang siap diantar ke rumah-rumah. "Sehingga #AndaDirumahSaja, hingga layanan jasa laundry hotel yang dapat diantar ke rumah," paparnya.
Dengan langkah-langkah penanganan yang telah dilaksanakan bukan saja di Indonesia namun juga secara global, dia berharap pandemik COVID-19 yang membawa dampak terhadap kegiatan dan bidang industri ini dapat segera diatasi.
”Mengingat saat ini kita telah berada di bulan April, maka kuartal ke 2 tahun 2020 ini, kita relatif masih akan berada dalam tahapan atau kondisi darurat. Kita mengharapkan kondisi ini secara bertahap kondusif atau pulih,” katanya.
Dengan demikian, pada semester dua 2020 dapat dilaksanakan tahap pemulihan dimana kegiatan promosi dan kepariwisataan seperti MICE, seni, budaya, olahraga dan lain- lain dapat ditingkatkan kembali.
”Setelah tahapan pemulihan tersebut, kita harapkan pada 2021 kita dapat melaksanakan langkah pemulihan dengan melaksanakan berbagai promosi dan berpartisipasi dalam pameran dan event-event internasional untuk menarik kembali wisatawan datang ke destinasi-destinasi wisata utama di Indonesia,” katanya.
Melalui langkah dan tahapan-tahapan tersebut, pihaknya berharap kegiatan industri wisata Indonesia secara bertahap akan tumbuh kembali dan memberikan dampak positif terhadap seluruh pelaku industri kepariwisataan, termasuk bidang industri perhotelan.
(don)