IPW: Jangan Ada Anggapan Polisi Hanya Berani pada Rakyat Kecil
A
A
A
JAKARTA - Rencana panitia yang akan tetap melangsungkan pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, pada Senin mendatang (6/042020) disesalkan banyak kalangan. Pasalnya, hajatan itu digelar di saat pandemi corona semakin menyebar sehingga bertentangan dengan Maklumat Kapolri yang menegaskan tidak ada kegiatan yang mengundang orang banyak.
Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai penanggung jawab keamanan di Jakarta harus mengimbau Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk tidak menggelar pemilihan wagub Senin mendatang, sebab melanggar maklumat Kapolri. “Kapolda wajib menyampaikan ini. Kalau tidak akan menjadi preseden buruk,” ujar Neta di Jakarta kemarin. ( Baca: Warga Resah, Sejumlah Pasien Positif Corona di Prabumulih Bebas Berkeliaran )
Dia menilai, pemilihan wagub DKI bukan sesuatu yang mendesak harus dilakukan saat ini, apalagi di tengah masa tanggap darurat corona. Dia yakin jika pemilihan tetap dilaksanakan, sementara polisi tidak melakukan tindakan akan mendapat kecaman banyak orang. “Jangan sampai ada anggapan polisi hanya berani kepada rakyat kecil dengan membubarkan resepsi pernikahan dan kumpul-kumpul, sementara anggota dewan tidak berani,” terangnya.
Neta memberikan saran, meskipun pemilihan wagub akan tetap digelar, panitia harus mengikuti sejumlah aturan. Misalnya melakukan koordinasi dengan polisi, kemudian pemunggutan suara dilakukan dengan jeda 15 menit. Artinya setiap anggota dewan yang mempunyai hak suara diberikan waktu 15 menit untuk mencoblos, sehingga tidak ada perkumpulan massa. Kemudian, jumlah undangan dibatasi. “Saran itu kalau tetap digelar, tapi sebaiknya ditunda agar tidak mencederai hati rakyat,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengaku pihaknya belum mendapat informasi atau pemberitahuan soal kegiatan tersebut. Karena itu, dia belum bisa berbicara banyak soal apa yang akan dilakukan polisi jika pemilihan wagub DKI digelar Senin mendatang. “Nanti ya, saya cek dulu,” katanya singkat. ((Bima Setiyadi/Helmi Syarif/Komaruddin Bagja Arjawinangun)
Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai penanggung jawab keamanan di Jakarta harus mengimbau Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi untuk tidak menggelar pemilihan wagub Senin mendatang, sebab melanggar maklumat Kapolri. “Kapolda wajib menyampaikan ini. Kalau tidak akan menjadi preseden buruk,” ujar Neta di Jakarta kemarin. ( Baca: Warga Resah, Sejumlah Pasien Positif Corona di Prabumulih Bebas Berkeliaran )
Dia menilai, pemilihan wagub DKI bukan sesuatu yang mendesak harus dilakukan saat ini, apalagi di tengah masa tanggap darurat corona. Dia yakin jika pemilihan tetap dilaksanakan, sementara polisi tidak melakukan tindakan akan mendapat kecaman banyak orang. “Jangan sampai ada anggapan polisi hanya berani kepada rakyat kecil dengan membubarkan resepsi pernikahan dan kumpul-kumpul, sementara anggota dewan tidak berani,” terangnya.
Neta memberikan saran, meskipun pemilihan wagub akan tetap digelar, panitia harus mengikuti sejumlah aturan. Misalnya melakukan koordinasi dengan polisi, kemudian pemunggutan suara dilakukan dengan jeda 15 menit. Artinya setiap anggota dewan yang mempunyai hak suara diberikan waktu 15 menit untuk mencoblos, sehingga tidak ada perkumpulan massa. Kemudian, jumlah undangan dibatasi. “Saran itu kalau tetap digelar, tapi sebaiknya ditunda agar tidak mencederai hati rakyat,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengaku pihaknya belum mendapat informasi atau pemberitahuan soal kegiatan tersebut. Karena itu, dia belum bisa berbicara banyak soal apa yang akan dilakukan polisi jika pemilihan wagub DKI digelar Senin mendatang. “Nanti ya, saya cek dulu,” katanya singkat. ((Bima Setiyadi/Helmi Syarif/Komaruddin Bagja Arjawinangun)
(ihs)