Ditetapkan sebagai PDP, Pelajar Asal Prabumulih Diisolasi
A
A
A
PRABUMULIH - Seorang pelajar asal Prabumulih Sumatera Selatan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan diisolasi oleh tim medis RSUD Prabumulih, Selasa (24/3/2020). Pelajar yang berusia 15 tahun ini mengalami demam tinggi setelah melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Prabumulih beberapa hari lalu.
"Benar ada pelajar berjenis kelamin laki-laki yang kita rawat di ruang isolasi karena mengalami demam panas tinggi, batuk dan dia baru pulang dari Surabaya transit Jakarta lalu ke Prabumulih, dan semua itu daerah yang tertular," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Prabumulih sekaligus Plt Direktur RSUD Prabumulih, dr Happy Tedjo, Rabu (25/03/2020).
Happy Tedjo mengatakan, pelajar tersebut mengalami demam tinggi setelah dua hari tiba di Prabumulih. Karena riwayatnya melakukan perjalanan dan melewati daerah-daerah zona merah, maka pihaknya dengan cepat melakukan penanganan lebih lanjut. "Dilihat dari riwayat perjalanannya dan mengalami demam tinggi, maka pasien ini kita masukan dalam status PDP,” kata Tedjo.
Selanjutnya, tambah Tedjo, pihaknya akan memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan. Jika nantinya biasa saja, maka pasien akan tetap dirawat atau bisa pilang ke rumah. "Namun tetap kita awasi, akan tetapi jika kondisinya semakin parah maka akan rujuk ke Palembang”.
Dan pihaknya akan memerintahkan Surveilans dari Puskesmas untuk melakukan pemantauan dan melakukan penyisiran. “Kita harapkan semoga yang bersangkutan sembuh dan bisa kita pulangkan untuk isolasi di rumah," tambahnya.
Kadinkes mengimbau seluruh masyarakat khususnya Kota Prabumulih agar memberitahu anak-anak mereka yang sekolah di luar daerah untuk tidak pulang. "Kita harapkan agar para pelajar yang bersekolah di luar untuk tidak pulang atau melakukan perjalanan mudik apalagi yang melalui zona merah atau daerah tertular.
Selain itu Walikota telah memerintahkan seluruh RT, RW agar mendata jika ada warga baru datang atau baru masuk Prabumulih karena akan dipantau riwayat perjalanannya," katanya.
"Benar ada pelajar berjenis kelamin laki-laki yang kita rawat di ruang isolasi karena mengalami demam panas tinggi, batuk dan dia baru pulang dari Surabaya transit Jakarta lalu ke Prabumulih, dan semua itu daerah yang tertular," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Prabumulih sekaligus Plt Direktur RSUD Prabumulih, dr Happy Tedjo, Rabu (25/03/2020).
Happy Tedjo mengatakan, pelajar tersebut mengalami demam tinggi setelah dua hari tiba di Prabumulih. Karena riwayatnya melakukan perjalanan dan melewati daerah-daerah zona merah, maka pihaknya dengan cepat melakukan penanganan lebih lanjut. "Dilihat dari riwayat perjalanannya dan mengalami demam tinggi, maka pasien ini kita masukan dalam status PDP,” kata Tedjo.
Selanjutnya, tambah Tedjo, pihaknya akan memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan. Jika nantinya biasa saja, maka pasien akan tetap dirawat atau bisa pilang ke rumah. "Namun tetap kita awasi, akan tetapi jika kondisinya semakin parah maka akan rujuk ke Palembang”.
Dan pihaknya akan memerintahkan Surveilans dari Puskesmas untuk melakukan pemantauan dan melakukan penyisiran. “Kita harapkan semoga yang bersangkutan sembuh dan bisa kita pulangkan untuk isolasi di rumah," tambahnya.
Kadinkes mengimbau seluruh masyarakat khususnya Kota Prabumulih agar memberitahu anak-anak mereka yang sekolah di luar daerah untuk tidak pulang. "Kita harapkan agar para pelajar yang bersekolah di luar untuk tidak pulang atau melakukan perjalanan mudik apalagi yang melalui zona merah atau daerah tertular.
Selain itu Walikota telah memerintahkan seluruh RT, RW agar mendata jika ada warga baru datang atau baru masuk Prabumulih karena akan dipantau riwayat perjalanannya," katanya.
(don)