Hasil Audit Fisik Jadi Penentu Bagian Stadion yang Direhab
A
A
A
MAKASSAR - Hasil audit fisik rehabilitasi Stadion Andi Mattalatta Mattoanging oleh tim audit forensik dari Unhas, akan menjadi penentu bagian bangunan stadion yang bakal direhab. Audit ini ditarget rampung pekan depan.
"Audit fisik masih berjalan. Tapi sudah mau mi disimpulkan. Pekan depan mungkin sudah ada hasilnya. Hasil audit dari tim audit forensik Unhas akan menjadi acuan bagin mana mau direhab," tukas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis kepada SINDOnews, kemarin.
Dia mengaku, tahapan demi tahapan proses rehab stadion berjalan. Sebelum dilakukan eksekusi pada proses fisiknya, semua tahapan berjalan simultan, mulai dari penyiapan DELH, termasuk Amdal.
Untuk penyusunan dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), termasuk analisis dampak lalu lintas (andalalin) kata dia sudah ada pemenangnya. Setelah sebelumnya proses ini melalui proses tender di layanan pengadaan sistem elektronik (LPSE).
"Kan sudah ada pemenangnya dari biro pengadaan barang dan jasa. Melalui pokja pemilihan, sudah tetapkan pemenangnya untuk penyusunan DELH, Amdal. Sudah mulai bekerja. Itu sesuai kontrak berjalan maksimal tiga bulan," urai dia.
Sembari penyusunan DELH dan Amdal berjalan, lelang manajemen konstruksi juga tengah berjalan. Prosesnya telah masuk tender di LPSE Sulsel. Lelang manajemen konstruksi ini menelan anggaran sebesar Rp4 miliar.
"Jadi sambil jalan DELH dan Amdal, secara simultan tahapan lain berjalan semua. Yang jelas untuk DELH dan amdal ini yang harus diawali paling pertama. Terus sekarang lelang manajemen konstruksi. Ini masih jalan kita tunggu pemenangnya lagi," ujar Arwin.
Sebelumnya Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Muhlis Mallajareng mengatakan, lelang manajemen konstruksi ini sebagai tahap lanjutan sebelum memulai pengerjaan fisik.
"Manajemen konstruksi ini untuk menunjuk konsultan pengawas. Nanti tugas pengawas ini akan membantu mereview. Misalnya kalau ada nanti DED, ada pengerjaan fisik, dia konsultan pengawas di lapangan," ujar Muhlis
Dia melanjutkan, konsultan pengawas ini akan menjadi perpanjangan tangan Dispora Sulsel. Kata Muhlis, pengawas yang ditunjuk nantinya punya tanggung jawab dalan proses rehabilitasi stadion kedepan.
Diketahui, Pemprov Sulsel telah menganggarkan dana Rp200 miliar di APBD 2020 untuk tahap awal rehab stadion Mattoanging. Untuk menjadikannya sebagai stadion bertaraf internasional, sekiranya dibutuhkan dana Rp700 miliar lebih. Sisa dana ini akan diupayakan diakomodir pula dari APBN
"Audit fisik masih berjalan. Tapi sudah mau mi disimpulkan. Pekan depan mungkin sudah ada hasilnya. Hasil audit dari tim audit forensik Unhas akan menjadi acuan bagin mana mau direhab," tukas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Andi Arwin Azis kepada SINDOnews, kemarin.
Dia mengaku, tahapan demi tahapan proses rehab stadion berjalan. Sebelum dilakukan eksekusi pada proses fisiknya, semua tahapan berjalan simultan, mulai dari penyiapan DELH, termasuk Amdal.
Untuk penyusunan dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), termasuk analisis dampak lalu lintas (andalalin) kata dia sudah ada pemenangnya. Setelah sebelumnya proses ini melalui proses tender di layanan pengadaan sistem elektronik (LPSE).
"Kan sudah ada pemenangnya dari biro pengadaan barang dan jasa. Melalui pokja pemilihan, sudah tetapkan pemenangnya untuk penyusunan DELH, Amdal. Sudah mulai bekerja. Itu sesuai kontrak berjalan maksimal tiga bulan," urai dia.
Sembari penyusunan DELH dan Amdal berjalan, lelang manajemen konstruksi juga tengah berjalan. Prosesnya telah masuk tender di LPSE Sulsel. Lelang manajemen konstruksi ini menelan anggaran sebesar Rp4 miliar.
"Jadi sambil jalan DELH dan Amdal, secara simultan tahapan lain berjalan semua. Yang jelas untuk DELH dan amdal ini yang harus diawali paling pertama. Terus sekarang lelang manajemen konstruksi. Ini masih jalan kita tunggu pemenangnya lagi," ujar Arwin.
Sebelumnya Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Muhlis Mallajareng mengatakan, lelang manajemen konstruksi ini sebagai tahap lanjutan sebelum memulai pengerjaan fisik.
"Manajemen konstruksi ini untuk menunjuk konsultan pengawas. Nanti tugas pengawas ini akan membantu mereview. Misalnya kalau ada nanti DED, ada pengerjaan fisik, dia konsultan pengawas di lapangan," ujar Muhlis
Dia melanjutkan, konsultan pengawas ini akan menjadi perpanjangan tangan Dispora Sulsel. Kata Muhlis, pengawas yang ditunjuk nantinya punya tanggung jawab dalan proses rehabilitasi stadion kedepan.
Diketahui, Pemprov Sulsel telah menganggarkan dana Rp200 miliar di APBD 2020 untuk tahap awal rehab stadion Mattoanging. Untuk menjadikannya sebagai stadion bertaraf internasional, sekiranya dibutuhkan dana Rp700 miliar lebih. Sisa dana ini akan diupayakan diakomodir pula dari APBN
(sss)