Benarkah 'Nun' Ikan yang Telan Nabi Yunus Masih Hidup Hingga Sekarang?
A
A
A
MAKASSAR - Kamu pernah mendengar Ikan Nun? Ikan besar yang menelan Nabi Yunus AS di laut lepas. Ikan besar tersebut diriwayatkan bernama ikan Nun.
Spekulasi tentang masih hidupnya ikan Nun muncul merujuk firman ALLAH SWT dalam surat As Shafaat ayat 143-144. Disebutkan jika ikan besar tersebut berumur sangat panjang dan hingga kini masih hidup serta akan tetap hidup hingga hari kiamat tiba.
"Bahwa sekiranya Nabi Yunus tak pernah berdzikir ketika di dalam perut ikan, maka ia akan tetap berada di sana sampai hari kebangkitan," As Shafaat ayat 143-144.
Kisah ditelannya Nabi Yunus oleh seekor ikan bermula ketika Sang Nabi selama berpuluh tahun menyampaikan dakwahnya untuk menyembah Allah. Saat itu, penduduk negeri Ninawa, Mosul, Irak tak mau mengikuti ajakan Nabi Yunus dan memilih menyembah berhala.
Dengan keadaan sangat marah, Nabi Yunus akhirnya meninggalkan kaumnya dengan menaiki sebuah kapal penuh muatan. Sayangnya Nabi Yunus tak mengetahui bahwa penduduk yang ditinggalkannya ditimpa bencana dan kemudian ingin bertaubat.
Malang tak dapat ditolak, di perjalanan, kapal yang dinaiki Nabi Yunus terkena badai yang membuatnya akan tenggelam jika tidak segera mengurangi muatan. Maka sang nahkoda kapal mengadakan undian siapa yang kalah harus keluar dari kapal.
Nahasnya, Nabi Yunus mengalami kekalahan dan harus segera dilemparkan ke laut. Nabi Yunus kemudian ditelan oleh seekor ikan besar yang diriwayatkan bernama ikan Nun.
Selama 40 hari lamanya Nabi Yunus berada dalam perut ikan dan menyadari kesalahannya meninggalkan kaumnya dalam ketakutan dan ingin bertaubat. Nabi Yunus kemudian berdzikir dan berdoa yang dikenal dengan sebutan doa Dzun Nun.
Doanya adalah: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya diijabah Allah. Dia kemudian memerintahkan ikan agar mengeluarkan Nabi Yunus as.
Tubuh Nabi Yunus kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus kembali pulih setelah tumbuh sejenis pohon labu berdaun lebar yang menaungi tubuh Nabi Yunus dari sengatan terik matahari.
Spekulasi tentang masih hidupnya ikan Nun muncul merujuk firman ALLAH SWT dalam surat As Shafaat ayat 143-144. Disebutkan jika ikan besar tersebut berumur sangat panjang dan hingga kini masih hidup serta akan tetap hidup hingga hari kiamat tiba.
"Bahwa sekiranya Nabi Yunus tak pernah berdzikir ketika di dalam perut ikan, maka ia akan tetap berada di sana sampai hari kebangkitan," As Shafaat ayat 143-144.
Kisah ditelannya Nabi Yunus oleh seekor ikan bermula ketika Sang Nabi selama berpuluh tahun menyampaikan dakwahnya untuk menyembah Allah. Saat itu, penduduk negeri Ninawa, Mosul, Irak tak mau mengikuti ajakan Nabi Yunus dan memilih menyembah berhala.
Dengan keadaan sangat marah, Nabi Yunus akhirnya meninggalkan kaumnya dengan menaiki sebuah kapal penuh muatan. Sayangnya Nabi Yunus tak mengetahui bahwa penduduk yang ditinggalkannya ditimpa bencana dan kemudian ingin bertaubat.
Malang tak dapat ditolak, di perjalanan, kapal yang dinaiki Nabi Yunus terkena badai yang membuatnya akan tenggelam jika tidak segera mengurangi muatan. Maka sang nahkoda kapal mengadakan undian siapa yang kalah harus keluar dari kapal.
Nahasnya, Nabi Yunus mengalami kekalahan dan harus segera dilemparkan ke laut. Nabi Yunus kemudian ditelan oleh seekor ikan besar yang diriwayatkan bernama ikan Nun.
Selama 40 hari lamanya Nabi Yunus berada dalam perut ikan dan menyadari kesalahannya meninggalkan kaumnya dalam ketakutan dan ingin bertaubat. Nabi Yunus kemudian berdzikir dan berdoa yang dikenal dengan sebutan doa Dzun Nun.
Doanya adalah: Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh Zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk di antara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Taubat dan doa Nabi Yunus pun akhirnya diijabah Allah. Dia kemudian memerintahkan ikan agar mengeluarkan Nabi Yunus as.
Tubuh Nabi Yunus kemudian dimuntahkan dan terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus kembali pulih setelah tumbuh sejenis pohon labu berdaun lebar yang menaungi tubuh Nabi Yunus dari sengatan terik matahari.
(sss)