Ratusan Pasien dan Keluarganya di RS Ibnusina Terpaksa Golput

GRESIK - Ratusan pasien dan keluarganya di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Ibnu Shina, terpaksa tidak bisa memilih, karena tidak dapat fasilitas menyalurkan suaranya.

Sesuai data, pasien yang tidak bisa memilih ada sekitar 154 orang yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) di tempat tinggalnya masing-masing. Namun, saat ini mereka masih dalam perawatan.

Kasubag Umum RSUD Ibnu Sina Gresik, Achmad Rifai menyatakan, hingga waktu pencoblosan berakhir, pihaknya tidak mendapatkan informasi dari penyelenggaran. Terkait penyediaan pemenuhan hak pilih bagi pasien di RS milik pemerintah tersebut.

"Kami memang sudah mendapatkan sosialisasi dari KPU Gresik, bahwa petugas tidak akan membuka TPS. Sebagai solusinya, petugas biasanya mendatangi pasien dengan melakukan metode TPS keliling," tukasnya.

Namun hingga waktu yang ditentukan tidak ada satupun petugas penyelanggaran pemilu yang datang ke tempatnya. "Kalau di Pilgub kemarin ada TPS keliling, sekarang kok tidak ada," ungkapnya.

Menanggapi hal itu Komisioner KPU Gresik, Elvita Yuliaty mengaku pihaknya memang tidak membuka TPS khusus di area rumah sakit. Para pasien bisa menggunakan hak pilihnya dengan memakai formulir A5.

"Kami sudah memberikan pemahaman kepada kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di sekitar rumah sakit. Agar melayani para pasien yang tidak bisa memilih karena terkendala dengan kesehatan, itupun setelah TPS-nya sudah rampung," katanya.

Kendati demikian, pihaknya juga tidak bisa sembarangan, karena ada aturan ketersediaan surat suara, sesuai PKPU No. 9/2019. Sebab ada indikasi surat suara di daerah RSUD Ibnu Shina mengalai kekurangan. "Tapi di RS Semen dan Petro kayaknya terlayani," pungkasnya.