Selama Februari, Ekspor Jatim Didominasi Perhiasan

Selasa, 19 Maret 2019 - 13:28 WIB
Selama Februari, Ekspor...
Perhiasan mendominasi ekspor Jawa Timur selama Februari 2019 ini. Foto/dok
A A A
SURABAYA - Nilai ekspor Jatim selama Februari 2019 mencapai USD1,69 miliar, naik 10,57 persen dibanding bulan sebelumnya. Jika dibanding Februari 2018, naik sebesar 2,56 persen.

Dari total ekspor tersebut, sektor non migas USD1,60 miliar. Sedangkan migas sebesar USD84,76 juta. Secara kumulatif ekspor Januari-Februari 2019 sebesar USD3,21 miliar, turun 1,31 persen dibanding Januari-Februari 2018 sebesar USD3,26 miliar.

Perhiasan menjadi komoditas dengan nilai ekspor tertinggi selama Februari. Yakni mencapai USD287,08 juta. Komoditas ini dominan diekspor ke Singapura dengan nilai USD114,19 juta.

Peringkat kedua ditempati oleh Sisa dan skrap lainnya mengandung logam mulia dengan nilai sebesar USD 90,79 juta. Komoditas ini diekspor ke Korea Selatan. Ketiga adalah minyak petroleum mentah dengan nilai USD82,96 juta. Komoditas ini semuanya diekspor ke Thailand.

“Selama periode Januari-Februari 2019, perhiasan merupakan komoditas ekspor dengan nilai terbesar USD 439,02 juta. Angka itu berkontribusi 13,66 persen dari total ekspor Jatim selama periode tersebut. Disusul berikutnya komoditas minyak petroleum mentah dengan nilai mencapai USD126,93 juta atau dengan kontribusi sebesar 3,95 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Selasa (19/3/2019).

Sementara itu, selama Februari 2019, ekspor didominasi sektor industri dengan nilai USD1,49 miliar. Angka ini berkontribusi 88,47 persen dari total ekspor pada bulan tersebut. Sedangkan ekspor sektor pertanian berada di urutan berikutnya dengan nilai USD104,87 juta yang menyumbang 6,22 persen.

Ekspor sektor migas mencapai USD 84,76 juta yang menyumbang 5,02 persen. Ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya mempunyai nilai terkecil dengan kontribusi 0,30 persen atau USD4,99 juta. “Selama Februari, ekspor nonmigas sebagian besar ke Amerika Serikat, Jepang dan Singapura,” ujar Teguh.

Selama Februari, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai USD200,13 juta. Sedangkan ke Jepang dan Singapura berturut-turut mencapai USD175,80 juta dan USD174,14 juta. Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jatim selama Februari dengan kontribusi 22,19 persen.

Singapura menjadi negara utama dengan kontribusi 10,87 persen dari total ekspor nonmigas. Diikuti Malaysia 4,96 persen dan Thailand 2,51 persen. “Ekspor nonmigas ke negara Uni Eropa berkontribusi 7,80 persen. Ekspor ke negara di Eropa paling banyak ke Belanda dan Jerman,” pungkas Teguh.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4783 seconds (0.1#10.140)