Monumen F-5 Tiger, Warisan Semangat Menjaga Langit Nusantara
A
A
A
MADIUN - Legenda itu, kini kokoh berdiri di Lanud Iswahjudi. Ya, pesawat tempur F-5 Tiger bernomor TS 0509, menjadi monumen kebanggaan para tentara langir Nusantara.
Kegarangannya, bisa langsung dilihat di pintu masuk Lanud Iswahjudi, rumah bagi jet-jet tempur penjaga kedaulatan langit tanah air.
F-5 Tiger, memiliki peran besar dalam menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Indonesia. Tak heran, ketika pesawat ini dimonumenkan, peresmiannya langsung dipimpin oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau), Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Sejumlah teknisi yang pernah menangani F-5 Tiger, dan kini telah purna tugas. Turut menyaksikan, kehadiran monumen gagah yang sekian puluh tahun sebelumnya mereka rawat layaknya sang anak.
"F-5 Tuger, adalah bagian dari legenda dan kekuatan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, untuk menjaga kedaulatan NKRI," tegas Komandan Lanud Iswahjudi Madiun, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra.
Selama 36 tahun, pesawat tempur itu memberikan pengabdiannya bagi bangsa dan negara. Tugasnya telah usai, tetapi semangat perjuangannya dan kebanggaan akan kemampuan serta jasanya masih akan terus dikenang.
Lanud Iswahjudi, sudah hadir dan menyatu dengan masyarakat di wilayah bekas Karesidenan Madiun. Cerita tentang ketangguhan prajurit dan pesawat tempurnya, telah mewarnai setiap jiwa generasi anak bangsa. Termasuk keberadaan F-5 Tiger.
Sebagian bagian penting dari masyarakat, dan sejarah perjalanan bangsa. Lanud Iswahjudi juga menjadi tujuan wisata edukasi. "Keberadaan monumen F-5 Tiger, yang mewriskan semangat perjuangan menjaga NKRI ini, tentunya akan semakin menambah wawasan anak-anak bangsa," tuturnya.
"Jasanya sangat besar dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Untuk memberikan penghormatan, dan rasa bangga, pesawat ini kita jadikan monumen di Lanud Iswahjudi," tegas Kasau, Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Berbagai alasan teknis, ekonomis, dan teknologi, lanut Yuyu, akhirnya diputuskan pesawat yang sudah 36 tahun mengabdi tersebut, dipensiunkan dan dimonumenkan.
"Monumen ini juga menjadi bukti sejarah tentang pengabdian anak-anak bangsa, sehingga bisa menjadi kebanggaan, dan pemacu semangat untuk setiap generasi dalam mengabdikan diri bangi tanah air," ungkapnya.
Kegarangannya, bisa langsung dilihat di pintu masuk Lanud Iswahjudi, rumah bagi jet-jet tempur penjaga kedaulatan langit tanah air.
F-5 Tiger, memiliki peran besar dalam menjaga setiap jengkal wilayah kedaulatan Indonesia. Tak heran, ketika pesawat ini dimonumenkan, peresmiannya langsung dipimpin oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau), Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Sejumlah teknisi yang pernah menangani F-5 Tiger, dan kini telah purna tugas. Turut menyaksikan, kehadiran monumen gagah yang sekian puluh tahun sebelumnya mereka rawat layaknya sang anak.
"F-5 Tuger, adalah bagian dari legenda dan kekuatan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, untuk menjaga kedaulatan NKRI," tegas Komandan Lanud Iswahjudi Madiun, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Widyargo Ikoputra.
Selama 36 tahun, pesawat tempur itu memberikan pengabdiannya bagi bangsa dan negara. Tugasnya telah usai, tetapi semangat perjuangannya dan kebanggaan akan kemampuan serta jasanya masih akan terus dikenang.
Lanud Iswahjudi, sudah hadir dan menyatu dengan masyarakat di wilayah bekas Karesidenan Madiun. Cerita tentang ketangguhan prajurit dan pesawat tempurnya, telah mewarnai setiap jiwa generasi anak bangsa. Termasuk keberadaan F-5 Tiger.
Sebagian bagian penting dari masyarakat, dan sejarah perjalanan bangsa. Lanud Iswahjudi juga menjadi tujuan wisata edukasi. "Keberadaan monumen F-5 Tiger, yang mewriskan semangat perjuangan menjaga NKRI ini, tentunya akan semakin menambah wawasan anak-anak bangsa," tuturnya.
"Jasanya sangat besar dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Untuk memberikan penghormatan, dan rasa bangga, pesawat ini kita jadikan monumen di Lanud Iswahjudi," tegas Kasau, Marsekal TNI Yuyu Sutisna.
Berbagai alasan teknis, ekonomis, dan teknologi, lanut Yuyu, akhirnya diputuskan pesawat yang sudah 36 tahun mengabdi tersebut, dipensiunkan dan dimonumenkan.
"Monumen ini juga menjadi bukti sejarah tentang pengabdian anak-anak bangsa, sehingga bisa menjadi kebanggaan, dan pemacu semangat untuk setiap generasi dalam mengabdikan diri bangi tanah air," ungkapnya.
(eyt)