Konflik Jalur Truck Pasir, Kapolres Temui Ratusan Warga
A
A
A
LUMAJANG - Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kabupaten Lumajang, langsung menggelar dialog dan bertemu masyarakat di Dusun Uranggantung, Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.
Bupati Lumajang, Kapolres Lumajang, dan juga Dandim 0821 Lumajang, mengajak ratusan masyarakat di dusun tersebut untuk berdialog, menyelesaikan konflik terkait jalur truck pengangkut pasir.
"Warga dusun melakukan aksi penutupan jalan sejak Kamis (17/1/2019), karena menolak adanya truck pengangkut pasir yang melintas di jalan dusun," ujar Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban.
Ratusan warga sempat memblokade jalan, dan situasi memanas karena ada aksi adu mulut antara warga yang melakukan aksi blokade jalan dengan pengemudi truck pengangkut pasir.
Langkah antisipasi sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir, dengan menempatkan anggota Polsek Candipuro, Polres Lumajang, dan dibantu TNI untuk menjaga keamanan di dusun tersebut.
Arsal menghimbau agar warga tetap sabar, dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anakistis. "Jalan khusus armada pengangkut pasir masih dalam proses pembangunan, warga harus bersabar," tutur doktor bidang hukum bisnis ini.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Lumajang, Toriqul Haq. Menurutnya, saat ini terus diupayakan untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi. "Kami minta semua pihak menahan diri, agar tidak terjadi konflik," tegasnya.
Jalan khusus truck pengangkut pasir, menurutnya sedang dalm proses pengerjaan. Diharapkan, dalam tiga minggu ke depan sudah kelar, sehingga bisa segera dilewati truck.
Pembangunan jalan khusus untuk jalur truck pengangkut pasir ini, sudah dikerjakan dengan panjang sekitar 8 kilometer (km). Saat ini sudah mampu diselesaikan sepanjang 4,5 km. Jalan ini, melewati tepian sungai, dan menembus jalur lintas selatan (JLS).
"Truck-truck pengangkut pasir, nantinya tidak akan melintasi jalan desa lagi. Jalurnya khusus, dan terhubung langsung dengan JLS," tegasnya.
Bupati Lumajang, Kapolres Lumajang, dan juga Dandim 0821 Lumajang, mengajak ratusan masyarakat di dusun tersebut untuk berdialog, menyelesaikan konflik terkait jalur truck pengangkut pasir.
"Warga dusun melakukan aksi penutupan jalan sejak Kamis (17/1/2019), karena menolak adanya truck pengangkut pasir yang melintas di jalan dusun," ujar Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban.
Ratusan warga sempat memblokade jalan, dan situasi memanas karena ada aksi adu mulut antara warga yang melakukan aksi blokade jalan dengan pengemudi truck pengangkut pasir.
Langkah antisipasi sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir, dengan menempatkan anggota Polsek Candipuro, Polres Lumajang, dan dibantu TNI untuk menjaga keamanan di dusun tersebut.
Arsal menghimbau agar warga tetap sabar, dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anakistis. "Jalan khusus armada pengangkut pasir masih dalam proses pembangunan, warga harus bersabar," tutur doktor bidang hukum bisnis ini.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Lumajang, Toriqul Haq. Menurutnya, saat ini terus diupayakan untuk mencari solusi atas persoalan yang terjadi. "Kami minta semua pihak menahan diri, agar tidak terjadi konflik," tegasnya.
Jalan khusus truck pengangkut pasir, menurutnya sedang dalm proses pengerjaan. Diharapkan, dalam tiga minggu ke depan sudah kelar, sehingga bisa segera dilewati truck.
Pembangunan jalan khusus untuk jalur truck pengangkut pasir ini, sudah dikerjakan dengan panjang sekitar 8 kilometer (km). Saat ini sudah mampu diselesaikan sepanjang 4,5 km. Jalan ini, melewati tepian sungai, dan menembus jalur lintas selatan (JLS).
"Truck-truck pengangkut pasir, nantinya tidak akan melintasi jalan desa lagi. Jalurnya khusus, dan terhubung langsung dengan JLS," tegasnya.
(eyt)