Ada Penurunan Gaji, Skuad Persebaya Surabaya Tak Ambil Pusing
A
A
A
SURABAYA - Mandeknya kompetisi akibat wabah viru Corona, Covid-19, juga berdampak besar terhadap pembayaran gaji para pemain sepak bola yang berlaga di Liga 1 musim ini.
Pembayaran gaji selama Maret-Juni, hanya sebesar 25%. Namun, hal itu tidak dipersoalkan oleh pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. Dia mengaku paham mengapa ini sampai terjadi, yaitu akibat penyebaran pandemi virus Corona di Indonesia.
Aji memaklumi kondisi yang kurang kondusif seperti ini sangat berpengaruh terhadap pemasukan klub. Apalagi, nominal gaji yang harus dibayarkan kepada pemain dan staf lainnya telah diatur dalam surat keputusan PSSI soal penundaan kompetisi.
"Gaji sudah berjalan 25% dan kami semua sudah tidak mempermasalahkan. Kami bisa memahami situasi ini karena memang force majeur. Jadi tidak ada masalah dengan besaran gaji tersebut," kata Aji, dilansir liga-indonesia.
Aji menyebut yang terpenting sebagai pemain sepak bola adalah bagaimana bisa bersikap profesional dengan menjaga kebugaran selama melakukan isolasi mandari. Dia menilai tertundanya Liga 1 musim ini tidak bisa dijadikan alasan untuk bersantai-santai di rumah.
Menurutnya, walau ada himbauan melakukan physical distancing, para pemain tetap harus menjaga kondisi fisiknya dengan melakukan latihan mandiri. Itu harus dilakukan dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan.
Dengan demikian, para pemain bisa dalam keadaan siap ketika kompetisi digelar lagi. "Saat ini tugas utama kita untuk menjaga kondisi masing-masing selama libur. Mereka pemain profesional harus pandai-pandai mengatur diri termasuk latihan di masa libur," tandasnya.
Pembayaran gaji selama Maret-Juni, hanya sebesar 25%. Namun, hal itu tidak dipersoalkan oleh pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. Dia mengaku paham mengapa ini sampai terjadi, yaitu akibat penyebaran pandemi virus Corona di Indonesia.
Aji memaklumi kondisi yang kurang kondusif seperti ini sangat berpengaruh terhadap pemasukan klub. Apalagi, nominal gaji yang harus dibayarkan kepada pemain dan staf lainnya telah diatur dalam surat keputusan PSSI soal penundaan kompetisi.
"Gaji sudah berjalan 25% dan kami semua sudah tidak mempermasalahkan. Kami bisa memahami situasi ini karena memang force majeur. Jadi tidak ada masalah dengan besaran gaji tersebut," kata Aji, dilansir liga-indonesia.
Aji menyebut yang terpenting sebagai pemain sepak bola adalah bagaimana bisa bersikap profesional dengan menjaga kebugaran selama melakukan isolasi mandari. Dia menilai tertundanya Liga 1 musim ini tidak bisa dijadikan alasan untuk bersantai-santai di rumah.
Menurutnya, walau ada himbauan melakukan physical distancing, para pemain tetap harus menjaga kondisi fisiknya dengan melakukan latihan mandiri. Itu harus dilakukan dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan.
Dengan demikian, para pemain bisa dalam keadaan siap ketika kompetisi digelar lagi. "Saat ini tugas utama kita untuk menjaga kondisi masing-masing selama libur. Mereka pemain profesional harus pandai-pandai mengatur diri termasuk latihan di masa libur," tandasnya.
(eyt)