Bertambah 8, Jumlah Pasien Sembuh Dari Covid-19 Jadi 38 Orang

Minggu, 05 April 2020 - 19:23 WIB
Bertambah 8, Jumlah...
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat memberikan pernyataan pers untuk update data kasus Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Hingga Minggu (5/4/2020) pukul 18.00 WIB, pasien positif Covid-19 di Jatim yang sembuh bertambah 8 orang menjadi 38 orang. Sementara yang meninggal dunia tetap 14 orang.

Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 10.636 orang dan 926 orang pasien dalam pengawasan (PDP). Sedangkan pasien positif Covid-19 bertambah 35 orang menjadi 187 orang. "Untuk itu, saya minta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan memaksimalkan langkah pencegahan Covid-19," kata

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan pernyataan pers untuk update data kasus Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/4/2020) malam.

Untuk rincian 187 orang di Jatim yang positif Covid-19 itu terdiri dari 84 dari Surabaya, 13 dari Malang Raya, 1 Kota Batu, 9 dari Magetan, 18 dari Sidoarjo, 7 Kabupaten Kediri, 1 Kota Kediri, 5 Gresik, 1 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 3 Lumajang, 2 Jember, 8 Situbondo, 1 Bondowoso, 1 Banyuwangi, 2 Pamekasan, 6 Tulungagung, 2 Jombang, 5 Nganjuk, 1 Kabupaten Madiun dan 10 Lamongan.

Sedangkan 14 pasien yang meninggal dunia yakni 1 di Malang, 6 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 di Gresik, 2 di Kediri, 1 di Magetan dan 1 Pamekasan. Kemudian ada 38 yang sudah terkonfirmasi negatif. Artinya, mereka sudah sembuh. Yakni, 7 dari RSU Saiful Anwar Malang, 21 dari Surabaya (RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya), 2 dari Kabupaten Blitar dan 8 dari Magetan.

"Mari tetap menjaga jarak sosial, melakukan olah raga, tinggal di rumah dan keluar hanya urgent, pola hidup bersih dan sehat, cuci tangan yang baik atau jangan mengundang atau datang ke keramaian dulu," ujar Khofifah.

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menambahkan, pihaknya terus melakukan deteksi dini terhadap masyarakat yang terindikasi Covid-19. Pihaknya meminta agar warga yang memiliki riwayat sakit jantung, hipertensi dan juga diabetes untuk tidak keluar rumah. "Sebab, kalau sudah terinfeksi Covid-19, resiko kematiannya tinggi," imbuhnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5324 seconds (0.1#10.140)