Dampak Corona, PMI Jatim Dilibatkan Bantu Pemulasaraan Jenazah
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa membangun sinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim, untuk menyiagakan mobil transfusi darah di sejumlah kantor pemerintah, BUMN, dan BUMD secara bergiliran.
Hal ini dilakukan guna mengatasi pemenuhan persediaan darah yang sempat menurun sejak virus Corona baru, Covid-19 merebak. Sebagian besar pendonor tinggal di rumah sehingga yang donor di unit tranfusi darah menjadi berkurang.
"Keberadaan mobil donor darah milik PMI tersebut diharapkan bisa menambah menjangkauannya, agar para pendonor darah di Jatim bisa tetap mendonorkan darahnya di saat merebak wabah Covid-19. Banyak dari pegawai BUMN maupun BUMD dan karyawan di Pemprov Jatim siap melakukan donor darah sehingga persediaan darah yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa terpenuhi. Kami siap jika PMI Jatim menempatkan mobil keliling PMI di Grahadi maupun kantor Pemprov. Waktunya bisa dilakukan secara bergilir," ungkap Khofifah saat melakukan kunjungan ke Kantor PMI Jatim, Surabaya.
Khofifah mengatakan, dirinya sadar bahwa penerapan pembatasan aktivitas dan sosial cukup berdampak pada jumlah persediaan darah yang diterima Palang Merah Indonesia (PMI) di tengah pandemi Covid-19 ini. Karenanya Khofifah meminta PMI untuk meningkatkan aksi jemput bola dengan tetap menjaga pembatasan sosial.
Menurut Khofifah, peran PMI Jatim sangatlah strategis terutama dalam penanganan Bencana Alam maupun bencana Non Alam seperti sekarang. Terlebih dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Selain untuk pemenuhan kebutuhan persediaan darah, mantan menteri sosial era kabinet Indonesia Bersatu tersebut juga mengajak PMI Jatim, membantu proses pemulasaraan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Allhamdulillah kami melihat kecepatan PMI Jatim dalam menjangkau para pendonor maupun memberikan langkah preventif kepada masyarakat Jatim, di tengah pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Kami juga akan memberikan bantuan hibah kepada PMI Jatim sebesar Rp1 miliar untuk mempercepat pencegahan Covid-19 di Jatim. Kami berharap sinergi ini mempercepat penangan Covid-19 , termasuk pemenuhan persediaan darah dan pemulasaraan jenazah," ungkapnya.
Hingga saat ini jumlah kasus pandemi Covid-19 di Jatim, terus meningkat. Terutama di wilayah Surabaya, yang telah menjadi episentrum dari Jatim, sehingga percepatan pebanganan bisa dilakukan secara detail. Khususnya di Surabaya yang penambahan positif Covid-19 meningkat cukup signifikan.
Khofifah menerangkan, bahwa Pemprov Jatim memiliki website yang berisikan radar covid yang bisa menjangkau hingga data di tingkat kecamatan. Diharapkan, kabupaten/kota akan membuat pemetaan hingga desa atau sub desa (dusun) sehingga bisa melakukan isolasi secara mandiri di masing masing wilayah.
"Jadi kami memiliki Radar Covid-19 bisa di tracing bisa dilihat hingga tingkat kecamatan baik status ODP, PDP ataupun data Positif," jelasnya.
Ketua PMI Jatim, Imam Utomo mengatakan, dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini PMI Jatim telah mengambil langkah preventif berupa penyemprootan desenfiktan, masker, hand sanitizer hingga mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencuci tangan.
Dihadapan gubernur, Imam Utomo menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 saat ini pendonor pada awalnya sempat berkurang 50-60 persen. Saat ini persediaan darah untuk golongan darah A sebanyak 2.860 kantong, golongan darah B sebanyak 2.376, golongan darah AB 4.001 kantong, dan Golongan Darah O sebanyak 1.043 kantong.
Pihaknya menyatakan, penurunan persediaan darah tersebut langsung direspon oleh PMI Jatim lewat penjemputan kepada para pendonor, hingga memberikan layanan langsung dengan menggelar donor darah kepada TNI-Polri dan satuan TNI AL maupun TNI AU serta Pemprov Jatim.
"Allhamdulillah langkah yang kami ambil membuahkan hasil sehingga kebutuhan darah penurunannya menjadi 30-40 persen saja. Ke depan, kami akan mengintensifkan mobil keliling baik di Grahadi maupun kantor kantor Pemprov Jatim, dalam menjangkau para pendonor darah," tutupnya.
Hal ini dilakukan guna mengatasi pemenuhan persediaan darah yang sempat menurun sejak virus Corona baru, Covid-19 merebak. Sebagian besar pendonor tinggal di rumah sehingga yang donor di unit tranfusi darah menjadi berkurang.
"Keberadaan mobil donor darah milik PMI tersebut diharapkan bisa menambah menjangkauannya, agar para pendonor darah di Jatim bisa tetap mendonorkan darahnya di saat merebak wabah Covid-19. Banyak dari pegawai BUMN maupun BUMD dan karyawan di Pemprov Jatim siap melakukan donor darah sehingga persediaan darah yang dibutuhkan oleh masyarakat bisa terpenuhi. Kami siap jika PMI Jatim menempatkan mobil keliling PMI di Grahadi maupun kantor Pemprov. Waktunya bisa dilakukan secara bergilir," ungkap Khofifah saat melakukan kunjungan ke Kantor PMI Jatim, Surabaya.
Khofifah mengatakan, dirinya sadar bahwa penerapan pembatasan aktivitas dan sosial cukup berdampak pada jumlah persediaan darah yang diterima Palang Merah Indonesia (PMI) di tengah pandemi Covid-19 ini. Karenanya Khofifah meminta PMI untuk meningkatkan aksi jemput bola dengan tetap menjaga pembatasan sosial.
Menurut Khofifah, peran PMI Jatim sangatlah strategis terutama dalam penanganan Bencana Alam maupun bencana Non Alam seperti sekarang. Terlebih dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Selain untuk pemenuhan kebutuhan persediaan darah, mantan menteri sosial era kabinet Indonesia Bersatu tersebut juga mengajak PMI Jatim, membantu proses pemulasaraan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Allhamdulillah kami melihat kecepatan PMI Jatim dalam menjangkau para pendonor maupun memberikan langkah preventif kepada masyarakat Jatim, di tengah pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Kami juga akan memberikan bantuan hibah kepada PMI Jatim sebesar Rp1 miliar untuk mempercepat pencegahan Covid-19 di Jatim. Kami berharap sinergi ini mempercepat penangan Covid-19 , termasuk pemenuhan persediaan darah dan pemulasaraan jenazah," ungkapnya.
Hingga saat ini jumlah kasus pandemi Covid-19 di Jatim, terus meningkat. Terutama di wilayah Surabaya, yang telah menjadi episentrum dari Jatim, sehingga percepatan pebanganan bisa dilakukan secara detail. Khususnya di Surabaya yang penambahan positif Covid-19 meningkat cukup signifikan.
Khofifah menerangkan, bahwa Pemprov Jatim memiliki website yang berisikan radar covid yang bisa menjangkau hingga data di tingkat kecamatan. Diharapkan, kabupaten/kota akan membuat pemetaan hingga desa atau sub desa (dusun) sehingga bisa melakukan isolasi secara mandiri di masing masing wilayah.
"Jadi kami memiliki Radar Covid-19 bisa di tracing bisa dilihat hingga tingkat kecamatan baik status ODP, PDP ataupun data Positif," jelasnya.
Ketua PMI Jatim, Imam Utomo mengatakan, dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini PMI Jatim telah mengambil langkah preventif berupa penyemprootan desenfiktan, masker, hand sanitizer hingga mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mencuci tangan.
Dihadapan gubernur, Imam Utomo menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 saat ini pendonor pada awalnya sempat berkurang 50-60 persen. Saat ini persediaan darah untuk golongan darah A sebanyak 2.860 kantong, golongan darah B sebanyak 2.376, golongan darah AB 4.001 kantong, dan Golongan Darah O sebanyak 1.043 kantong.
Pihaknya menyatakan, penurunan persediaan darah tersebut langsung direspon oleh PMI Jatim lewat penjemputan kepada para pendonor, hingga memberikan layanan langsung dengan menggelar donor darah kepada TNI-Polri dan satuan TNI AL maupun TNI AU serta Pemprov Jatim.
"Allhamdulillah langkah yang kami ambil membuahkan hasil sehingga kebutuhan darah penurunannya menjadi 30-40 persen saja. Ke depan, kami akan mengintensifkan mobil keliling baik di Grahadi maupun kantor kantor Pemprov Jatim, dalam menjangkau para pendonor darah," tutupnya.
(eyt)