Sektor Wisata di Jatim Siaga Penyebaran Virus Corona

Sabtu, 14 Maret 2020 - 05:23 WIB
Sektor Wisata di Jatim Siaga Penyebaran Virus Corona
Petugas di tempat wisata Jatim Park III Kota Batu, menyemprotkan desinfektan diseluruh kawasan wisata untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona baru, Covid-19. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dengan adanya penyebaran virus Corona baru, Covid-19. Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasinya.

Upaya antisipasi penyebaran Covid-19, salah satunya dilakukan Jatim Park Grup Kota Batu. Yakni, dengan menyemprotkan desinfektan di wahana wisata yang dikelolanya.

Bukan hanya itu, para pengunjung yang datang ke seluruh wahana wisata milik Jatim Park Grup, juga diperiksa suhu tubuhnya, serta diberikan layanan penyediaan cairan pembersih tangan.

"Langkah ini kami lakukan untuk kewaspadaan, dan memberikan keamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke wahana wisata milik Jatim Park Grup," ujar Marketing and Public Relations Jatim Park Grup, Titik S. Ariyanto.

Intensitas penyemprotan desinfektan di lingkungan wahana wisata, menurut Titik juga ditingkatkan. Apabila biasanya hanya satu kali dalam sepekan, sekarang sepekan sekali dilakukan penyemprotan.

Ramainya pemberitaan tentang Covid-19, menurutnya belum berdampak signifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Jumlah pengunjung antara 3.000-5.000 orang/hari.

"Rata-rata yang datang merupakan rombongan besar. Di Jatim Park I saja, saya lihat masih ada 10 bus rombongan wisatawan dari luar kota. Mereka juga tidak keberatan ketika dicek suhu tubuhnya," ungkap Titik.

Sektor Wisata di Jatim Siaga Penyebaran Virus Corona


Sektor pariwisata menjadi salah satu usaha yang terpukul dengan adanya penyebaran Covid-19 ini. Hal itu juga diakui oleh Wakil Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jatim, Anshori.

Menurutnya, dampak kasus Covid-19 ini bukan hanya di wilayah Malang Raya saja, namun juga seluruh usaha wisata di Indonesia. "Pintu masuk wisata ke Indonesia, seperti Batam, Jakarta, dan Bali diperketat. Hal ini sangat berdampak terhadap wisata di seluruh Indonesia," terangnya.

Namun demikian, dia juga mengakui pengetatan terhadap seluruh pintu masuk Indonesia tersebut, sangatlah penting untuk menekan penyebaran Covid-19. Langkah ini, diakuinya merupakan pilihan terbaik saat ini.

"Banyak tamu dari luar negeri yang sekarang menjadwalkan ulang kunjungannya ke Indonesia. Padahal biasanya di bulan Maret ini, turis mancanegara mulai ramai masuk ke Indonesia, dan puncaknya hingga di bulan Oktober-Desember," tuturnya.

Saat ini turis dari Belanda, Perancis, dan sejumlah negara Eropa lainnya, disebut Anshori, memilih menunda kepergiannya ke Indonesia, menunggu kepastian dari negaranya masing-masing.

Penundaan-penundaan kunjungan wisata, dan pameran pariwisata di dunia ini, disebut Anshori pada akhirnya bukan hanya berdampak pada sektor pariwisata saja, namun juga ekonomi masyarakat.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5658 seconds (0.1#10.140)