Dorong Literasi Asuransi Jiwa Syariah, Prudential Luncurkan PRUCinta

Rabu, 11 Maret 2020 - 15:44 WIB
Dorong Literasi Asuransi Jiwa Syariah, Prudential Luncurkan PRUCinta
Head of Sharia Business Prudential Indonesia, Ari Purnomo dan Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama. Foto/SINDONews/Ali Masduki Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta guna memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dalam mengelola kesejahteraan mereka. Keunggulan produk ini antara lain, santunan meninggal dunia yang Iebih optimal.

Head of Sharia Business Prudential Indonesia, Ari Purnomo menjelaskan, produk ini diluncurkan seiring tren permintaan atas produk keuangan berbasis syariah terus meningkat. Oleh karena itu Prudential Indonesia memperluas portofolio perlindungan berbasis syari‘ah untuk semua dengan menghadirkan PRUCinta.

"Solusi terbaru ini adalah bentuk warisan cinta nasabah terhadap orang-orang terkasih karena hanya cinta yang dapat hidup selamanya," kata dia, Rabu (11/3/2020).

Saat ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan jiwa masih rendah. Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa pada 2019, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,40%), Jepang (6,2%), dan Tiongkok (2,8%).

Pemahaman pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia, khususnya pada produk-produk asuransi syariah juga minim. Indeks literasi asuransi syariah di Indonesia hanya 2,51% dan inklusi asuransi syariah hanya 1,9%.

Selain itu, berdasarkan data AAJI tercatat ada 17,8 juta peserta asuransi jiwa individu, namun hanya 1,3 juta orang yang memiliki polis syariah.

“Di tengah berbagai ketidakpastian dan masih rendahnya indeks literasi dan inklusi asuransi syariah, kami mengembangkan PRUCinta untuk melengkapi kebutuhan keluarga akan asuransi tradisional berbasis syariah dengan berbagai manfaat yang menarik,” kata Ari.

PRUCinta, kata dia, memberi manfaat santunan meninggal dunia dari Dana Tabarru yang lebih optimal selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama 10 tahun. PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang telah dibayarkan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.

“Sebagai produk asuransi jiwa dwiguna berbasis syariah pertama di industri, PRUCinta merupakan perwujudan aspirasi kami untuk menjadi kontributor terkemuka di industri ekonomi syariah Indonesia," kata Ari.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, mayoritas masyarakat Indonesia yang memiliki tujuan keuangan fokus semata-mata untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, hanya 1,5% yang mempersiapkan dana darurat. Hal ini sangat berisiko untuk keberlangsungan keluarga.

Sebab, jika terjadi sesuatu yang mendesak, seperti musibah kehilangan sumber pendapatan utama, maka jangka waktu ketahanan keuangan mereka relatif lemah. Hampir tiga dari empat orang atau 72,1% mengakui hanya mampu bertahan kurang dari tiga bulan, bahkan sebagian diantaranya tidak lebih dari satu bulan.

Head of Product Development Prudential Indonesia, Himawan Purnama, menyatakan, berbagai pakar finansial menyarankan bahwa tiap keluarga perlu menyiapkan dana darurat untuk kondisi mendesak dan tak terduga, seperti meninggalnya sumber penghasilan utama. "Dana ini harus dengan mudah dicairkan dan mencakup minimal total pendapatan rumah tangga selama satu tahun," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5750 seconds (0.1#10.140)