KPU Surabaya Ajak Calon Pemilih Muda Tolak Politik Uang

Senin, 30 Desember 2019 - 20:45 WIB
KPU Surabaya Ajak Calon Pemilih Muda Tolak Politik Uang
Calon pemilih muda mengikuti simulasi cara menggunakan hak pilih ketika mengikuti Sosialisasi Pemilih Muda dan Workshop Jurnalisme Pemilu, di STIE Perbanas Surabaya, Senin (30/12/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mengajak calon pemilih muda supaya menolak praktik money politics atau politik uang. Terlebih jika pemilik hak suara menjual suaranya pada salah satu kandidat.

Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilu, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Subari, menuturkan, selain merugikan masa depan daerah sendiri, praktik politik uang juga dilarang oleh negara. Larangan itu tertuang pada Pasal 187 A Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016.

Subairi menganalogikan, jika 1 suara dibayar Rp. 100.000, kemudian dibagi 5 tahun maka harga per tahun setiap orang sama dengan Rp. 20.000. Dari Rp. 20.000, dibagi 12, maka harga per bulan sama dengan Rp. 1.666. Lalu dari Rp. 1.666, dibagi 30, maka harga setiap penjual suara per hari hanya Rp. 55.

"Harga anda lebih murah dari sebungkus permenkah...?!! Jangan berharap daerah anda akan lebih baik, kalau suara anda masih bisa terbeli,"katanya ketika menyampaikan materi dalam Sosialisasi Pemilih Muda dan Workshop Jurnalisme Pemilu, di STIE Perbanas Surabaya, Senin (30/12).

"Adik-adik kalau menerima bisa dipenjaara. Mau gak hanya menerima 100 ribu dipenjara 6 tahun. Tidak hanya itu, penerima juga akan didenda 200 juta. Gak nyucuk kan? Maka kita semua jangan sampai terpengaruh money politics," lanjutnya.

Sosialisasi Tatap Muka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tahun 2020 yang dihelat kerjasama antara Wartawan Foto Surabaya (WAFOS) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya tersebut untuk meningkatkan pastisipasi pemilih milenial pada pilwali 23 Sepetember 2020.

Selain pemaparan tentang aturan dan tahapan pemilu dari KPU, peserta juga mendapatkan materi "Workshop Jurnalisme Pemilu". Puluhan potret tahapan dan dinamika pesta demokrasi turut mewarnai kegiatan tersebut.

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Yudi Sutarso, menyampaikan terima kasih karena bisa ikut serta memberikan pendidikan demokrasi pada mahasiswa di kampusnya. Pihaknya turut mengapresiasi konsep sosialisasi yang dikemas dalam bentuk Pameran Fotografi Pemilu oleh teman-teman WAFOS.

”Fotografi saya pikir itu sangat menarik bagi kita semua. Maka, dengan adanya foto ini kita bisa berdiskusi banyak hal tentang penyelenggaraan Pemilu,” ucapnya.

Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, Athala Asyifanaya mengaku, acara sosialisasi diadakan oleh WAFOS ini sangat menarik dan bermanfaat. Menurutnya, informasi yang disampaikan sangat berguna oleh pemilih muda.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1418 seconds (0.1#10.140)