Unair-Santri di Sumenep Kembangkan Rumput Laut Jadi Bahan Es Krim

Jum'at, 31 Mei 2019 - 13:13 WIB
Unair-Santri di Sumenep...
Para mahasiswa Unair dan santri di Sumenep berhasil membuat es krim dari rumput laut. Foto/Istimewa
A A A
SURABAYA - Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga bersama para santri di Sumenep membuat inovasi berupa es krim yang terbuat dari tepung kappa dan iota karageenan.

Inovasi yang bermula dari rasa penasaran terhadap rumput laut yang dapat dijadikan tepung untuk berbagai olahan. Kebetulan di Sumenep menjadi lumbung rumput laut berkualitas.

Dessy Intan Permata Sari, mahasiswa FPK Unair mengajak para santri di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum AengDake Bluto Sumenep, Madura untuk ikut mengembangkan rumput laut.

"Keunggulan dari tepung kappa dan iota karageenan ada pada fungsinya sebagai bahan pengental es krim, sebuah alternatif dari penggunaan gelatin dari bahan hewani," kata Dessy, Jumat (31/5/2019).

Dia mengatakan, tidak semua orang memiliki metabolisme tubuh yang tahan dengan protein hewani. Makanya tepung kappan dan iota karageenan bisa menjadi inovasi baru untuk produk es krim di kalangan masyarakat.

“Pembuatan es krim ini berbahan tepung kappa dan iota karagenan yang merupakan ekstraksi dari rumput laut spesies Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosum,” kata dia.

Dessy menjelaskan, pencampuran tepung kappa dan iota karageenan ke dalam bahan es krim hanya dibutuhkan konsentrasi yang sedikit saja. Menurutnya komposisi karageenan dari semua total bahan yaitu hanya 1-3% saja.

“Kalau faktor gizi dan viskositas kayak perbandingan antara gelatin dan kappa iota karageenan itu hampir sama. Malahan protein dan lemaknya masih lebih unggul karageenan. Makanya itu jadi inovasi. Apalagi es krim jadi makanan yang disukai masyarakat, apalagi anak kecil,” kata dia.

Selain itu, kata dia, dari pengadaan rumput laut ini juga memiliki nilai manfaat bagi para santri. Mereka bisa berkembang dan mandiri untuk menciptakan produk yang bernilai jual tinggi.
(nth)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.5118 seconds (0.1#10.24)