Di Era Revolusi Industri 4.0, TNI AU Harus Tingkatkan Kualitas

Senin, 29 Juli 2019 - 19:15 WIB
Di Era Revolusi Industri 4.0, TNI AU Harus Tingkatkan Kualitas
TNI AU menggelar hari bhakti TNI AU ke 72 di lapangan Dirgantara, AAU, Senin (29/7/2019).FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yutu Sutisna mengatakan meski saat ini negara dalam keadaan aman, sejahtera, dan tidak berhadapan dengan agresi militer negara lain, namun bukan berarti tugas TNI AU ringan.

Justru sebaliknya, dituntut terus meningatkan kuantitas (alutsista dan sarana prasarana pendukung lainnya) dan kualitas (SDM). Baik untuk menghadapi kemajuan teknologi di era revoluis industri 4.0 yang dipenuhi sistem siber-fisik maupun ancaman hibrida yang siap menghancurkan bangsa Indonesia dengan berbagai cara. Sehingga TNI AU tidak boleh lenggah dan abai.

“Karena pada hari bhakti TNI AU ini, baik niilai-nilai patriotisme, militansi, profesionalise dan inovasi semuanya ada, sehingga perlu kami abadikan untuk diambil pelajaran dari nila-nilai perjuangan itu, gunanya untuk apa, untuk membangun TNI AU ke depan, ” kata Yuyu Sutisna usai upacara Hari Bhakti TNI AU di lapangan Dirgantara AAU, Senin (29/7/2019)

Untuk itu nilai-nlai tersebut harus terus dilestarikan, dipupuk terus dan dikembangkan yang disesuaian dengan situasi yang ada. Dari situlah TNI AU harus berinovasi dan membuat hal-hal yang memang ditujukan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Jika pada waktu itu para pahlawan berjuang dengan seadanya, namun dengan kemajuan teknologi harus bisa mengembagkan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi, acanamn dan tantangnya. “Karena itu dalam rangkaian hari bhakti TNI AU ini, semuanya kegiatan juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi,” paparnya.

Menurut Yuyu, perkembangan teknologi ini menjadi skala prioritas TNI AU. Sebab jika tidak bisa mengikuti tentunya akan ketinggalan. Misalnya persenjataan baru dibeli, sudah berubah lagi, untuk membeli senjata itu tidak cepat tapi perlu proses 2-3 tahun. Padahal teknologi sudah berubah, sehingga ini menjadi tantangan.

Solusinya bukan hanya harus terus mengikuti perkembangan teknologi, namun juga harus mengembangkan industri strategis, sehingga bisa membuat sendiri dan saat ada perubahan teknologi juga bisa cepat merubah, tidak hanya menjadi konsumen industri. Untuk itu, sekarang sedang merubah atau memperbaiki, silabi dari semua kurikulum pendidikan AU disesuaikan.

“Semua kurikulum mulai dari pembentukan dan pengembangan umum semua disesuika. Contoh dulu siber tidak ada, sekarang kita masukan. Jadi kita melihat situasi di lapangan,” paparnya.

Kapen AAU,Mayor Sus Subiyah menambahkan selain upacara, rangkaian hari bhakti TNI AU, ini ada ziarah di monumen TNI AU Ngoto, Minggu (28/7/2019) sore, Sambung Rasa di museum TNI AU Dirgantara Mandala, Minggu (28/7/2019) malam, napak tilas pemboman ke Semarang, Ambarawa dan Salatiga, Senin (29/7/2019) pagi dan wisuda purna pati TNI AU, di GSM AAU, Senin (29/7/2019) siang. “Jumlah wisuda punra perwira tinggi (Pati) TNI AU ada 38 orang,” tambahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6632 seconds (0.1#10.140)