Antisipasi Pemudik Zona Merah, Pemkab Pekalongan Siapkan RS Rujukan Covid-19

Rabu, 08 April 2020 - 10:30 WIB
Antisipasi Pemudik Zona...
Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi saat meninjau persiapan Puskesmas 2 Wonokerto sebagai RS rujukan lini 3. FOTO/Istimewa
A A A
PEKALONGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan akan menambah rumah sakit (RS) rujukan lini 3 untuk mereka penderita terinfeksi virus Corona. RS ini nantinya untuk penambahan jumlah ruang isolasi pasien ODP (Orang Dalam Pantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Kabupaten Pekalongan.

Kebijakan ini diambil oleh Pemkab Pekalongan sebagai upaya untuk mengantisipasi membeludaknya jumlah pasien yang disebabkan oleh laju pemudik dari daerah zona merah COVID-19 yang sangat tinggi.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi saat meninjau persiapan Puskesmas 2 Wonokerto sebagai RS rujukan lini 3 pada Senin (6/4/2020). "Bahwa kita hari ini melakukan inspeksi kaitan dengan persiapan untuk menambah ruang isolasi untuk pasien ODP (Orang Dalam Pantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) di Kabupaten Pekalongan," kata Asip.

Dia menjelaskan, ruang isolasi akan ditambahkan di Puskesmas 2 Wonokerto dengan kapasitas 46 yang dianggap bisa menjadi ruang isolasi karena letak puskesmas yang jauh dari pemukiman warga.

"Di Kabupaten Pekalongan sendiri ini sudah kita plot yaitu di Puskesmas 2 Wonokerto, yang alhamdulilah kapasitasnya untuk ODP (Orang Dalam Pantauan) 40 dan untuk PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 6, plus ruang untuk para tenaga medis," katanya.

Untuk daya tampung, bupati menyampaikan Kabupaten Pekalongan memiliki dua rumah sakit untuk penanganan Covid-19, yaitu RSUD Kraton yang merupakan rumah sakit lini satu dan RSUD Kajen yang merupakan rumah sakit lini dua.

"Daya tampung kita mempunyai dua rumah sakit, yang pertama adalah RSUD Kraton itu merupakan lini satu untuk pasien PDP, tapi ruang isolasinya terbatas, kemudian kita punya lini dua yaitu RSUD Kajen yang juga ini terbatas. Oleh karena itu, kita siapkan lapis tiga yaitu Puskesmas 2 Wonokerto ini," katanya.

Bupati Asip Kholbihi menambahkan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan protokol seperti yang telah dikatakan oleh Presiden dan Gubernur serta Kementerian Kesehatan terkait penanganan Covid-19.

"Satu per satu mulai kita lakukan. Secara komunitas memang ODP itu naik, karena laju pemudik yang luar biasa. Sekarang pemudik kita sudah mencapai 22.010 orang, tetapi pemudik-pemudik ini sudah diawasi oleh para Kepala Desa yang bekerja sama dengan para petugas medis untuk melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari, kecuali yang mempunyai gejala medis sesuai dengan ketentuan yaitu suhu sama dengan atau di atas 38, batuk, pilek, sakit kepala, maka itu akan kita awasi secara serius," kata Asip.

Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut dan atas kerjasama antara jajaran Pemkab,Camat,kepala desa dan tenaga kesehatan, serta kesadaran dari masyarakat, bupati berharap ini semua bisa mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pekalongan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)