Tanah Bergerak di Sidorejo Magelang Sebabkan Rumah Retak dan Ambles
A
A
A
MAGELANG - Fenomena alam tanah bergerak memaksa 200-an orang warga Dusun Kranjang Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Salaman, Magelang, mengungsi. Pergerakan tanah menyebabkan bangunan retak dan ambles hingga 20 cm.
Salah satu warga Sidorejo, Rahmah menuturkan, pergerakan tanah mulai dirasakan warga sejak Rabu hingga Kamis (4-5/3/2020). Beberapa titik di lokasi juga longsor. "Rasanya tanahnya gerak, terasa banget jadi khawatir. Makanya saya pilih mengungsi di sini (lapangan)," katanya, Jumat (6/3/2020).
Dia berharap pemerintah setempat bisa memberikan tempat relokasi bagi warga yang rumahnya terancam longsor. Namun, tempat relokasi yang baru tidak jauh dari kampung halaman mereka. "Saya mau dipindah tapi jangan jauh-jauh juga," ucapnya.
Sementara itu, menurut data pemantauan di lokasi tanah gerak tersebut dikarenakan kontur tanah yang gembur. Karena curah hujan tinggi, air tidak bisa mengalir dengan sempurna sehingga terjadi longsor dan pergerakan tanah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Magelang, Pranowo mengatakan, untuk sementara pihaknya baru bisa memberikan bantuan logistik dan kesehatan. Untuk relokasi masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak Pemkab Magelang.
"Langkah kami memberikan bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan bagi para pengungsi. Kami pantau dan selalu memberikan informasi terabaru kepada warga," katanya.
Salah satu warga Sidorejo, Rahmah menuturkan, pergerakan tanah mulai dirasakan warga sejak Rabu hingga Kamis (4-5/3/2020). Beberapa titik di lokasi juga longsor. "Rasanya tanahnya gerak, terasa banget jadi khawatir. Makanya saya pilih mengungsi di sini (lapangan)," katanya, Jumat (6/3/2020).
Dia berharap pemerintah setempat bisa memberikan tempat relokasi bagi warga yang rumahnya terancam longsor. Namun, tempat relokasi yang baru tidak jauh dari kampung halaman mereka. "Saya mau dipindah tapi jangan jauh-jauh juga," ucapnya.
Sementara itu, menurut data pemantauan di lokasi tanah gerak tersebut dikarenakan kontur tanah yang gembur. Karena curah hujan tinggi, air tidak bisa mengalir dengan sempurna sehingga terjadi longsor dan pergerakan tanah.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Magelang, Pranowo mengatakan, untuk sementara pihaknya baru bisa memberikan bantuan logistik dan kesehatan. Untuk relokasi masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak Pemkab Magelang.
"Langkah kami memberikan bantuan kebutuhan pokok dan kesehatan bagi para pengungsi. Kami pantau dan selalu memberikan informasi terabaru kepada warga," katanya.
(amm)