FE UII Berganti Nama Menjad FBE

Kamis, 16 Januari 2020 - 23:30 WIB
FE UII Berganti Nama Menjad FBE
Rektor UII Fathul Wahid (tengah) meresmikan FBE UII dengan menekan tombol membuka selubung di depan lobi FBE UII, Kamis (16/1/2020). FOTO : SINDOnews/priyo setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) resmi menggunakan nama Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE UII) pada awal 2020 ini. Kepastian ini setelah Rektor UII Fathul Wahid meresmikan perubahan nama FE menjadi FBE UII pada Kamis (16/1/2020).

Pembaharuan nama ini sebagai respon terhadap dinamika dalam penyelenggaraan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengabdian masyarakat dan dakwah Islamiyah terutama di bidang bisnis dan ekonomi.

“Perubahan nama in menjadi bagian yang memberikan semangat pada kita, bukan sekedar plakat dan surat menyurat serta keperluan lainnya, namun nama ini memberikan semangat baru untuk perkembangan FBE UII,” kata Dekan FBE UII Prof Jaka Sriyana saat peremsian FBE UII, Kamis (16/1/2020)

Jaka Sriyana menjelaskan ada dua alasan mengapa memilih nama FBE. Pertama sejarah dan kedua kompentensi yang dihasilka atau output-nya.

Dilihat dari sejarah FE tidak bisa dipisahkan dari program studi yang ada, yakni Managemen, Akuntasi dan Ilmu Ekonomi Pembangunan. Namun dari tiga jurusan tersebut kompetensonya lebih kepada bisnis dari pada ekonomi. Dimana program Ekonomi Pembangunan UII berbeda dengan program yang sama di FE perguruan tinggi lainnya. Sebab UII lebih mengembangkan ilmu pengetahuan atau praktek yang lebih dekat ke bisnis. “Itulan dua alasan perubahan nama FE menjadi FBE UII,” jelasnya.

Untuk itu, dengan adanya perubahan nama makai dalam pengembangnnya ke depan harus dibuktikan dengan kinerja dan prestasi. Sebab tanpa prestasi tidak ada maknya perubahan nama ini. Sehingga saat milad pertama di tahun 2021 diisi dengan ekpo pretasi dan itulah yang menjadi harapan bersama. “Mudah-mudah ini menjadi catatan untuk membangun kebersamaan kita,” harapnya.

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan dua alasan perubahan nama, yaitu sejarah dan kompetensi. Dilihat dari kesejarahan sebagau upaya dalam menghormati masa sedangkan kompetensi untuk mengkritisi perkembangan masa kini. Sehingga nama baru ini harus membantu dalam menjemput masa depan yang lebih cerah.

"Untuk itu, nama baru harus membawa semangat dan hentakan serta menjadi pijak baru dalam pengembangan ke depannya. Seperti membuka prorgam studi baru, Sebab jika pergerakannya lambat, maka bisa didiskusikan ulang,” tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7923 seconds (0.1#10.140)