Menikmati Sensasi Durian Bakar di Pekalongan

Selasa, 12 November 2019 - 08:58 WIB
Menikmati Sensasi Durian Bakar di Pekalongan
Menikmati Sensasi Durian Bakar di dukuh Rokom, desa Sidoharjo, kecamatan Doro, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Foto/iNews/Suryono Sukarno
A A A
PEKALONGAN - Banyak orang menunggu musim durian tiba. Rasa yang khas membuat durian banyak digemari masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara.

Umumnya buah durian dimakan langsung, ada pula yang meyukainya setelah diolah menjadi es campur, es krim, dawet atau pancake durian. Kini ada olahan baru durian dengan cara dibakar.

Memang terdengar aneh, namun hal ini dilakukan warga dukuh Rokom, desa Sidoharjo, kecamatan Doro, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Proses pembakaran durian ini bisa dilakukan saat mulai panen raya seperti sekarang ini. Warga menyiapakan kayu bakar dijadikan arang, buah durian yang masak di pohon dipilih yang bagus lalu diletakan dalam bara api.

Proses membakar durian membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam atau hingga benar-benar matang. Setelah kulit luarnya terlihat menghitam terbakar api, lalu dibuka dan dinikmati. Proses durian dibakar ini bisa meningkatkan rasa manis dan menambah nikmat serta sensasi baru pada daging buahnya.

Warga dan wisatawan serta penikmat durian bisa langsung ikut membakar dan menikmati sensasi durian bakar ala petani durian Pekalongan ini. Mereka mengaku sangat menikmati dan senang bisa menyantap buah terkenal ini dengan cara baru.

“Saya sangat penasaran dengan durian bakar sehingga datang ke desa ini. Ternyata ada sensasi saat ikut membakar lalu menikmatinya. Ini menambah cita rasa tersendiri. Rasa durian menjadi semakin legit, manis dan nikmat ,” jelas Zamrudin, penikmat durian.

Durian yang telah dibakar menghasilkan aroma khas menambah selera, rasa buah menjadi semakin legit dan manis serta lembut. “Saya sengaja ke sini untuk melihat dan menikmati durian bakar. Ternyata rasanya enak Sekali, gurih, manis, serta lebih lembut. Dan durian bakar tidak membikin pusing," jelas Nunung, wisatawan di kota Pekalongan.

Musbihin, tokoh warga Rokom desa Sidoharjo kecamatan Doro menyebutkan bahwa durian bakar ini adalah upaya masyarakat untuk menambah nilai ekonomis buah yang menjadi andalan penghasilan warga desa ini.

“Durian bakar menjadi salah satu upaya kami untuk menambah nilai ekonomis buah dari daerah ini. Setiap panen raya bisasanya harga durian menjadi murah. Namun dengan cara dibakar, harga bisa menjadi bagus dan petani bisa untung,” jelas Musbihin.

Disebutkan, harga duian saat panen raya biasanya berkisar Rp30.000-50.000 perbuah. Namun dengan dibakar, bisa meningkatkan penghasilan dan harga jual antara Rp50.000-100.000, tergantung jenis dan rasa durainnya.

Durian bisa dinikmati saat mulai panen raya seperti sekarang ini. Namun menu durian bakar tidak setiap hari ada, hanya pada saat akhir pekan dan banyak warga atau saat wisatawan banyak mencari durian di desa ini.

Jika anda penyuka durian, silahkan bisa mencoba sensasi menikmati durian bakar ala petani durian Pekalongan ini. Lokasi desa ini berjarak sekitar 30 km dari jalur Pantura dengan lama perjalanan sekitar satu jam, dengan akses jalan cukup bagus.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9956 seconds (0.1#10.140)