Perjuangan Sukasni, Pengidap Kanker yang Anaknya Lahir Prematur

Jum'at, 25 Januari 2019 - 19:43 WIB
Perjuangan Sukasni, Pengidap Kanker yang Anaknya Lahir Prematur
Bupati Bantul Suharsono (kanan) saat menengok keluarga Dargito di Dusun Pakis 1 Desa Dlingo Kecamata Dlingo Kabupaten Bantul. FOTO/SINDOnews/Ainun Najib
A A A
BANTUL - Ibarat jatuh masih tertimpa tangga. Mungkin itu pribahasa yang tepat mengambarkan kondisi Sukasni (35) warga RT 3 Dusun Pakis 1 Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul ini.

Di tengah kondisi ekonomi keluarga yang serba sulit, Sukasni harus berjuang melawan kanker stadium 4 . Akibat penyakitnya ini, bayi yang dikandungnya harus lahir dalam kondisi prematur. Istri Dargito (37) ini harus bolak-balik ke rumah sakit dengan biaya yang tidak sedikit. Anaknya yang lahir prematur juga butuh perhatian serius. Kondisi Sukasni ini menarik perhatian warga tak terkecuali orang nomor satu di Bantul.

Secara khusus Bupati Bantul Suharsono, Jumat (25/1/2019) siang menjengukSukasni dan keluarga. Kepada Suharsono, Sukasni mengaku divonis kanker nasofaring. Kanker ini tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

Awalnya sekitar enam bulan lalu, saat usia kandungannya menginjak empat bulan, Sukasnisakit sariwan yang tak kunjung sembuh. Dokter di puskesmas merujuknya ke RSUD Panembahan Senopati. “Dari sana dirujuk kembali ke RS Sardjito. Hasilnya saya divonis positif mengidap kanker ganas stadium 4B,” ujarnya.

Selama menjalani observasi dan usia kandungan menginjak tujuh bulan, anak keduanya itu lahir prematur. Ini membuat kondisi Sukasni makin memburuk. Lehernya bengkak dan sulit bernapas. Hidungnya juga tidak berfungsi, tidak bisa membaui. “Saat melahirkan kondisi tubuh drop. Saya sulit bernapas dan sering pingsan,” ujarnya.

Saat lahir, anaknya hanya memiliki berat 1,7 kilogram. Menginjak usia 3 bulan ini anaknya sudah 4 kilogram. "Alhamdulillah kondisi anak saya makin membaik. Saya juga tengah menunggu jadwal kemoterapi April nanti," ujarnya.

Dargito mengaku sangat terbantu dengan kepedulian berbagai pihak. Untuk ke rumah sakit dirinya memanfaatkan fasilitas ambulans gratis. “Untuk ke RS Sardjito kami dibantu ambulans gratis dari NU Peduli dan Puskesmas Dlingo,” jelasnya.

Kadus Pakis I, Turijan menyebut pasangan Dargito dan Sukasni memiliki dua anak. Anak pertama Geri Angga Devanisa (14) sudah remaja dan tengah mondok di sebuah pesantren. Sementara anak kedua Salim Abdul Hafid berusia 3 bulan. “Kami terus melakukan pendampingan secara maksimal,” tegasnya.

Bupati Bantul, Suharsono memastikan pemerintah akan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan seperti keluarga Dargito ini. “Pemerintah harus hadir membantu masyarakat yang tidak mampu seperti ini,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Suharsono juga memerintahkan Dinas Kesehatan untuk memfasilitasi Sukasni berobat. “Tolong dibantu ya. Puskesmas tolong dampingi.Kalau mau kontrol ke rumah sakit diantar pake ambulan,” perintahnya kepada Kepala Dinas Kesehatan dr Maya Sintowati Panji yang ikut mendampingi. Perintah yang sama juga disampaikan bupati kepada Dinas Sosial untuk selalu memantau kondisi keluarga tersebut.

Dalam kesempatan itu, Suharsono juga berpesan kepada Dargito agar memberikan perhatian lebih kepada si balita karena lahir prematur. Suharsono berpesan agar kebersihan kamar dan rumah diperhatikan. Asupan makanan si balita juga harus diperhatikan. “Anak saya dulu juga lahir prematur. Sekarang tinggi besar. Jadi tidak usah berkecil hati tetap semangat,” pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3720 seconds (0.1#10.140)