Iluni FKUI Gelar KedokteRAN2019 di Kampus UI Depok

Rabu, 21 Agustus 2019 - 18:41 WIB
Iluni FKUI Gelar KedokteRAN2019 di Kampus UI Depok
Dari kiri: Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam, Ketua I Iluni FKUI Ratna Rosita Hendardji , Ketua Pelaksana KedokteRAN2019 Jack Pradono Handojo, dan Sekjen Komunitas Jakarta Berlari Muhammad Nur Kamaluddin. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ikatan Alumnni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Iluni FKUI) bakal menggelar KedokterRAN2019 di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, 17 November 2019. KedokteRAN2019 merupakan ajang lari untuk keluarga besar FKUI sekaligus memberikan edukasi untuk meluruskan hoaks kesehatan terkait olahraga lari di Indonesia.

Menurut Ketua Pelaksana KedokteRAN2019 dr Jack Pradono Handojo, ajang lari ini diawali dengan rangkaian pre-event bertajuk 'Road to KedokteRAN2019' pada bulan Agustus-Oktober 2019. Ada tiga topik edukasi kesehatan yang dibahas yaitu tentang running injury dan sudden death prevention pada bulan Agustus, Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada bulan September, dan hidrasi sehat saat berolahraga pada bulan Oktober.

Jack berharap, acara ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui ilmu dan profesi kedokteran. "Kami fokus agar tujuan gaya hidup sehat khususnya dalam konteks berolahraga dapat tercapai dengan prinsip zero accident or death," tegas Jack di Kampus UI, Salemba, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam berharap agar alumni FKUI dapat memberi dan menjadi contoh dalam gaya hidup sehat di masyarakat. "Dekanat sangat peduli terhadap upaya pencegahan penyakit masyarakat Indonesia," tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua I Iluni FKUI Ratna Rosita Hendardji menambahkan, kegiatan KedokteRAN2019 adalah implementasi visi dan misi serta bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tercermin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Iluni FKUI selalu berusaha memberikan manfaat dan kontribusi untuk masyarakat dalam setiap kegiatan yang kami lakukan," ujarnya.

Sekjen Jakarta Berlari Muhammad Nur Kamaluddin mengapresiasi KedokteRAN2019 ini. "Ini bukan ajang lari biasa tapi edukasi tentang bagaimana kita bisa mengenali kondisi tubuh kita dan menangani risiko kesehatan saat berlari. Acara ini beda dan unik," kata Kamal.

Untuk diketahui, kasus kematian mendadak yang terjadi saat ajang lari diduga akibat penanganan yang salah dan dipicu oleh hoaks kesehatan terkait olahraga lari. Hoaks kesehatan adalah informasi terkait kesehatan yang keliru dan belum terjamin serta teruji secara medis. (Baca Juga: Pendiri Malang Post Meninggal Dunia Saat Ikut Surabaya Marathon(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1972 seconds (0.1#10.140)