DPRD Jabar Minta Pemprov Ambil Hikmah Kegagalan Penerbangan Haji dari BIJB

Selasa, 11 Juni 2019 - 19:30 WIB
DPRD Jabar Minta Pemprov Ambil Hikmah Kegagalan Penerbangan Haji dari BIJB
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - DPRD Jawa Barat meminta Pemprov Jabar mengambil hikmah atas gagalnya pemberangkatan jamaah haji lewat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Kegagalan tersebut menjadi pertanda bahwa Pemprov Jabar harus melakukan persiapan lebih matang, khususnya terkait penyiapan infrastruktur penunjang penerbangan haji serta memastikan bahwa BIJB dapat digunakan untuk penerbangan pada 2020 mendatang secara maksimal.

"Ketika kita bicara tentang tamu Allah, maka pemprov harus berikan servis yang sangat memuaskan. Ini bukan tamu kita, tapi tamu Allah," ujar Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (11/6/2019).

Haris pun meminta Pemprov Jabar tidak berkecil hati atas kegagalan tersebut. Sebaliknya, kata Haris, Pemprov Jabar harus segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur.

"Kemarin ketika (BIJB) itu direncakan (penerbangan haji), saya juga berpikir khawatir juga nanti jamaah hajinya sengsara," imbuh Haris.

Selain infrastruktur penunjang penerbangan haji, infrastruktur lainnya seperti Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama ke BIJB pun harus kembali digenjot.

"Dengan hadirnya Tol Cisumdawu, bukan hanya penerbangan haji di Kertajati, penerbangan komersial pun bisa dioptimalkan," katanya.

Disinggung soal embarkasi haji yang rencananya dibangun di Kabupaten Indramayu, Haris menyatakan, lokasi embarkasi idealnya berdekatan dengan bandara atau tidak jauh dari Kabupaten Majalengka. Dia menyebut, kawasan Aerocity BIJB paling ideal menjadi lokasi embarkasi haji.

"Embarkasi belum siap ya, ya harus dekat bandara lah. Ini kan Aerocity itu. Harus direncanakan," katanya.

"Bikin lah yang bagus di sana. Kalau saya mendukung masyarakat Jabar embarkasinya semua ke Kertajati," tandas Haris.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa menyatakan, Pemprov Jabar menargetkan BIJB menjadi bandara pemberangkatan jamaah haji pada 2020 mendatang. Agar target tersebut dapat terlaksana, sebelumnya harus didahului penetapan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

"Saya sudah minta bulan Juni dan beliau (Kepala Kanwil Kemenag Jabar) sudah berjanji bulan Juni penetapan itu bisa selesai," ujar Iwa seusai silaturahim dan koordinasi dengan Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Senin 10 Juni 2019 kemarin.

Iwa melanjutkan, untuk mengejar target realisasi pemberangkatan jamaah haji dari BIJB, pihaknya memastikan bahwa embarkasi haji akan dibangun di Kabupaten Indramayu. Terlebih, Pemkab Indramayu telah memberikan hibah lahan seluas 8 hektare beserta sertifikatnya.

"Atas dasar tersebut, maka Kemenag juga menetapkan embarkasi haji adanya di Kabupaten Indramayu. Berada sekitar 40 kilometer dari Bandara Kertajati dengan jarak tempuh 30 menit," sebutnya.

Sebagai kelengkapan fasilitas di embarkasi haji tersebut, kata Iwa, Pemprov Jabar juga diminta Kemenag membangun masjid untuk jamaah. Permintaan khusus tersebut dikeluarkan karena Kemenag memiliki keterbatasan dana.

"Hal ini akan segera diusulkan ke Gubernur dan DPRD, agar pembangunan masjid dianggarkan di APBD 2020," ujarnya.

Selain masjid, Kemenag juga meminta bantuan untuk dibangunkan pagar di sepanjang kawasan embarkasi.

"Untuk pagar seluruh kawasan embarkasi haji, direncanakan hibah dari Pemkab Indramayu," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7292 seconds (0.1#10.140)