Jokowi Kalah Lagi di Jabar, Dedi Mulyadi Beberkan Penyebabnya

Jum'at, 19 April 2019 - 07:37 WIB
Jokowi Kalah Lagi di Jabar, Dedi Mulyadi Beberkan Penyebabnya
Ketua TKD Jokowi-Maruf Provinsi Jabar Dedi Mulyadi. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Setelah kalah di Jabar pada Pilpres 2014, Capres Joko Widodo (Jokowi) kembali mengalami hal yang sama pada Pilpres 2019 ini. Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jabar Dedi Mulyadi menyebut penyebab utama kekalahan Jokowi tersebut.

Menurut Dedi, alasan utama kekalahan Jokowi-Ma'ruf tak lain karena masifnya serangan yang dialamatkan kepada Jokowi, terutama kabar bohong (hoaks). Dia menilai, serangan itu sangat efektif mempengaruhi persepsi masyarakat Jabar terhadap Jokowi.

"Persepsi warga Jabar tidak mengalami perubahan dari tahun 2014. Rumor dan gosip di medsos (medsos) mendominasi pikiran masyarakat Jabar yang memang akses informasinya tinggi. Diserangnya sentimen agama, ini sudah sampai ke ujung kampung," papar Dedi, Kamis (18/4/2019).

Padahal, lanjut Dedi, pihaknya sudah bekerja maksimal untuk mendongkrak raihan suara Jokowi-Ma'ruf di Jabar, termasuk meluruskan berbagai informasi miring yang kerap dialamatkan kepada Jokowi maupun Ma'ruf Amin. Namun, diakui Dedi, upayanya itu tak cukup mampu mengubah pemikiran sebagian besar warga Jabar yang sudah terpengaruh politik identitas itu.

"Ikhtiar politik sudah maksimal, dari mulai pembentukan opini, door to door ke masyarakat. Saya pun ikut terjun kampanye ke masyarakat," katanya.

Bahkan, menurut Dedi, dari sisi hitungan politik atau program tanpa bicara infrastruktur, seperti PKH (Program Keluarga Harapan) yang sudah disalurkan kepada 1,7 juta penerima manfaat di Jabar tak memberikan efek signifikan.

Dedi menambahkan, terkait sentimen agama terhadap Jokowi-Ma'ruf, sosok cawapres Ma'ruf Amin yang dikenal luas sebagai seorang kiai pun ternyata tak cukup kuat menangkalnya. "Karena persepsi negatif yang sudah dibangun kepada Jokowi sudah sangat masif," ujar Dedi.

Meski begitu, Dedi tetap mengaku bangga karena hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf menang di tingkat nasional. Meski masih sebatas hasil quick count, pihaknya sangat yakin Jokowi-Ma'ruf memenangi kontestasi Pilpres 2019.

"Kita kan bisa lihat bahwa hasil hitung cepat Jokowi menang secara nasional, kita yakin hasil perhitungan KPU pun tak akan jauh berbeda," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, meski penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih berlangsung, Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Jawa Barat mengakui, pasangan Jokowi-Ma'ruf kalah di Provinsi Jabar.

Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Jabar Dedi Mulyadi menyatakan, mengacu pada hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, termasuk quick count internalnya, pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01 itu kalah atas pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dedi menerangkan, hasil quick count internalnya pun tak jauh berbeda dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei yang sudah dirilis media massa nasional. Dedi menyebutkan, quick count internalnya menghasilkan data akhir Prabowo-Sandi meraih suara sekitar 60 persen dan Jokowi-Ma'ruf 40 persen. (Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jokowi-Ma'ruf Unggul 1 Persen di Jabar(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4500 seconds (0.1#10.140)