Relawan Jabar Baik Majalengka Bagikan Ratusan APD
A
A
A
MAJALENGKA - Masyarakat Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Relawan Jabar Baik memberikan donasi alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga kesehatan yang bertugas di sejumlah fasilitas kesehatan. Sejak dua pekan lalu, ada sekitar 400 potong APD (hazmet) yang disalurkan ke beberapa puskesmas.
"Hari ini kami salurkan lagi ke Puskesmas Waringin sebanyak 50 Hazmet. Sebelumnya, sudah 350 potong Hazmet untuk beberapa Puskesmas," kata seorang penggagas Relawan, M Fajar Shidik kepada SINDONews, Senin (6/4/2020).
Memang belum semua puskesmas di Kabupaten Majalengka mendapat bantuan karena dalam menyalurkan donasi berdasarkan skala prioritas. "Nggak semua puskesmas, tapi yang kira-kira tingkat risikonya tinggi," jelasnya. (Baca juga; Percepat Produksi APD, Universitas Maranatha Manfaatkan Teknologi 3D Printing )
Ada beberapa item APD yang disalurkan kepada para tenaga kesehatan di sejumlah puskesmas. Namun, Hazmet masih menjadi prioritas untuk para tenaga kesehatan dalam menangani COVID-19. "Sekarang konsentrasinya ke Hazmet. Sebelumnya ada handsinitez dan vitamin. Dalam setiap pekan, minimal 100 potong Hazmet," katanya.
Puskesmas Waringin merupakan fasilitas kesehatan yang cukup sibuk saat pandemi virus Corona. Mengingat warga desa tersebut banyak yang merantau di Jabotabek dan memilih mudik. (Baca juga; Hasil Rapid Test Negatif Corona, Adik ABK asal Majalengka Boleh Pulang )
Untuk mengantisipasi penularan Corona, pemerintah setempat membuat kebijakan agar para pemudik itu mendapat pemeriksaan terlebih dahulu, sebelum ke rumah masing-masing. Untuk mendukung hal itu, dibentuk posko yang terletak di lapang sepak bola desa setempat.
Beruntung, warga yang mudik itu datang secara berkelomppk dengan menggunakan bus rombongan. Sehingga cukup memudahkan petugas kesehatan dalam memeriksa mereka.
"Sejak Senin (pekan) kemarin sampai hari ini sudah 2500 pemudik yang datang. Begitu tiba, kami lakukan penyemprotan disinfektan ke barang-barang bawaan, lalu pakaian mereka dari bagian dada ke bawah," kata Kepala Puskesmas Waringin Mulyana Alamsyah seusai menerima donasi dari relawan.
Selain penyemprotan, mereka juga mendapat pengecekan suhu tubuh. Ketika suhu tubuh di atas rata-rata dan ada keluhan-keluhan, mereka akan dipisahkan dengan rombongan lainnya yang tidak memiliki keluhan untuk kemudian mendapat penanganan lanjutan.
"Jadi ada dua kelompok. Mereka yang ada keluhan, dipisahkan dengan yang biasa-biasa saja. Untuk yang biasa-biasa saja, kami kasih edukasi agar isolasi terlebih dahulu selama 14 hari," tuturnya.
Bagi pemudiak yang ada keluhan, akan mendapat pemantauan dari desa tempat mereka berada. Dari hasil pantauan itulah, lanjut dia, petugas akan melakukan tindakan lanjutan terhadap yang bersangkutan.
"Alhamdulillah sampai saat ini mereka yang sebelumnya ada keluhan, seiring berjalannya waktu membaik. Namun kami tetap harus waspada dan hazmet ini sangat bermanfaat bagi kami," jelasnya.
"Hari ini kami salurkan lagi ke Puskesmas Waringin sebanyak 50 Hazmet. Sebelumnya, sudah 350 potong Hazmet untuk beberapa Puskesmas," kata seorang penggagas Relawan, M Fajar Shidik kepada SINDONews, Senin (6/4/2020).
Memang belum semua puskesmas di Kabupaten Majalengka mendapat bantuan karena dalam menyalurkan donasi berdasarkan skala prioritas. "Nggak semua puskesmas, tapi yang kira-kira tingkat risikonya tinggi," jelasnya. (Baca juga; Percepat Produksi APD, Universitas Maranatha Manfaatkan Teknologi 3D Printing )
Ada beberapa item APD yang disalurkan kepada para tenaga kesehatan di sejumlah puskesmas. Namun, Hazmet masih menjadi prioritas untuk para tenaga kesehatan dalam menangani COVID-19. "Sekarang konsentrasinya ke Hazmet. Sebelumnya ada handsinitez dan vitamin. Dalam setiap pekan, minimal 100 potong Hazmet," katanya.
Puskesmas Waringin merupakan fasilitas kesehatan yang cukup sibuk saat pandemi virus Corona. Mengingat warga desa tersebut banyak yang merantau di Jabotabek dan memilih mudik. (Baca juga; Hasil Rapid Test Negatif Corona, Adik ABK asal Majalengka Boleh Pulang )
Untuk mengantisipasi penularan Corona, pemerintah setempat membuat kebijakan agar para pemudik itu mendapat pemeriksaan terlebih dahulu, sebelum ke rumah masing-masing. Untuk mendukung hal itu, dibentuk posko yang terletak di lapang sepak bola desa setempat.
Beruntung, warga yang mudik itu datang secara berkelomppk dengan menggunakan bus rombongan. Sehingga cukup memudahkan petugas kesehatan dalam memeriksa mereka.
"Sejak Senin (pekan) kemarin sampai hari ini sudah 2500 pemudik yang datang. Begitu tiba, kami lakukan penyemprotan disinfektan ke barang-barang bawaan, lalu pakaian mereka dari bagian dada ke bawah," kata Kepala Puskesmas Waringin Mulyana Alamsyah seusai menerima donasi dari relawan.
Selain penyemprotan, mereka juga mendapat pengecekan suhu tubuh. Ketika suhu tubuh di atas rata-rata dan ada keluhan-keluhan, mereka akan dipisahkan dengan rombongan lainnya yang tidak memiliki keluhan untuk kemudian mendapat penanganan lanjutan.
"Jadi ada dua kelompok. Mereka yang ada keluhan, dipisahkan dengan yang biasa-biasa saja. Untuk yang biasa-biasa saja, kami kasih edukasi agar isolasi terlebih dahulu selama 14 hari," tuturnya.
Bagi pemudiak yang ada keluhan, akan mendapat pemantauan dari desa tempat mereka berada. Dari hasil pantauan itulah, lanjut dia, petugas akan melakukan tindakan lanjutan terhadap yang bersangkutan.
"Alhamdulillah sampai saat ini mereka yang sebelumnya ada keluhan, seiring berjalannya waktu membaik. Namun kami tetap harus waspada dan hazmet ini sangat bermanfaat bagi kami," jelasnya.
(wib)