RSUD Kota Bogor Kekurangan 56 Tenaga Medis
A
A
A
BOGOR - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor kekurangan sebanyak 56 tenaga medis seiring bertambahkanya kasus pasien virus Corona atau COVID-19. Untuk itu, Pemkot Bogor meminta bantuan penambahan relawan tenaga medis kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor.
"Sehubungan dengan semakin bertambahnya kasus pasien dengan indikasi COVID-19 dan keterbatasan tenaga medis yang tersedia di RSUD Kota Bogor, kami memohon bantuan tenaga relawan medis yang akan diperbantukan di RSUD Kota Bogor sebagai salah satu rumah sakit rujukan paling banyak menampung pasien kasus COVID-19," jelas Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu (5/4/2020).
Dedie menyebutkan kebutuhan jenis tenaga dokter sebanyak 35 orang, saat ini pihaknya kekurangan 19 orang dengan tugas sebagai dokter jaga 3 shift dan triage 2 shift. Sedangkan jenis tenaga kesehatan perawat untuk di ruang ICU kebutuhannya sebanyak 16 orang. "Yang ada saat ini sebanyak 8 orang jadi kekurangan 8 orang, bertugas di 2 ruang ICU dengan 4 Tempat Tidur," katanya. (Baca juga; Pasien Meninggal Terkait Corona di Kota Bogor Bertambah Jadi 24 Orang )
Adapun untuk tenaga perawat umum saat pihaknya membutuhkan 39 orang, dengan kekurangan sebanyak 29 orang. "Mereka perawat umum bertugas jaga saat ini tiga shift. Dokter yang akan menjadi relawan oleh IDI Kota Bogor dibatasi hari Kerja selama 14 hari, kemudian 14 hari untuk isolasi mandiri. Hal ini untuk melindungi dokter dari risiko penularan COVID-19," tuturnya.
Menurut dia, IDI Kota Bogor memberikan 3 syarat untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan, yaitu memiliki STR, memperoleh persetujutan orang tua, istri atau suami, dan bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan COVID-19 selama 28 hari (14 hari kerja, 14 hari karantina).
"Sehubungan dengan semakin bertambahnya kasus pasien dengan indikasi COVID-19 dan keterbatasan tenaga medis yang tersedia di RSUD Kota Bogor, kami memohon bantuan tenaga relawan medis yang akan diperbantukan di RSUD Kota Bogor sebagai salah satu rumah sakit rujukan paling banyak menampung pasien kasus COVID-19," jelas Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Minggu (5/4/2020).
Dedie menyebutkan kebutuhan jenis tenaga dokter sebanyak 35 orang, saat ini pihaknya kekurangan 19 orang dengan tugas sebagai dokter jaga 3 shift dan triage 2 shift. Sedangkan jenis tenaga kesehatan perawat untuk di ruang ICU kebutuhannya sebanyak 16 orang. "Yang ada saat ini sebanyak 8 orang jadi kekurangan 8 orang, bertugas di 2 ruang ICU dengan 4 Tempat Tidur," katanya. (Baca juga; Pasien Meninggal Terkait Corona di Kota Bogor Bertambah Jadi 24 Orang )
Adapun untuk tenaga perawat umum saat pihaknya membutuhkan 39 orang, dengan kekurangan sebanyak 29 orang. "Mereka perawat umum bertugas jaga saat ini tiga shift. Dokter yang akan menjadi relawan oleh IDI Kota Bogor dibatasi hari Kerja selama 14 hari, kemudian 14 hari untuk isolasi mandiri. Hal ini untuk melindungi dokter dari risiko penularan COVID-19," tuturnya.
Menurut dia, IDI Kota Bogor memberikan 3 syarat untuk tenaga medis yang ingin menjadi relawan, yaitu memiliki STR, memperoleh persetujutan orang tua, istri atau suami, dan bersedia ditempatkan di fasilitas kesehatan COVID-19 selama 28 hari (14 hari kerja, 14 hari karantina).
(wib)