Jelang Homeless World Cup di Meksiko, Tim Indonesia Giat Berlatih

Rabu, 10 Oktober 2018 - 00:02 WIB
Jelang Homeless World Cup di Meksiko, Tim Indonesia Giat Berlatih
Timnas Indonesia untuk HWC 2018 giat berlatih di lapangan fustal Cikapayang, Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Tim nasional Homeless World Cup Indonesia kembali berlaga di Homeless World Cup (HWC) 2018 atau kejuaraan dunia sepak bola bagi tunawisma dan orang-orang termarjinalikan secara sosial. Tahun ini, ajang tersebutakan berlangsung di Zocalo, Meksiko pada 13 hingga 18 November mendatang.

Sebelum berangkat, tim futsal wakil Indonesia di ajang HWC yang dibentuk oleh Yayasan Rumah Cemara Bandung rutin menggelar latihan di lapangan futsal Cikapayang, Kota Bandung.

Latihan diikuti delapan anggota tim nasional (timnas) Indonesia untuk HWC yang terdiri atas penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiensy Syndrome (HIV/AIDS), mantan pecandu narkoba, dan anak jalanan.
Mereka merupakan hasil dari seleksi ketat yang dilakukan oleh yayasan non-profit, Rumah Cemara. Satu dari delapan pemain timans Indonesia tersebut, perempuan.

Jelang Homeless World Cup di Meksiko, Tim Indonesia Giat Berlatih


Manager Tim HWC Indonesia Yana Suryana mengatakan, saat ini, persiapan sudah mencapai 70%, baik fisik maupun mental, seperti pemeriksaan kebugaran dan lain-lain. Persiapan tim telah dimulai sejak 28 September lalu.

Disinggung tentang kendala, Yana mengemukakan, masih pada masalah pembiayaan agar seluruh anggota tim dan ofisial bisa berangkat ke Meksiko untuk berlaga di HWC 2018. “Kendalanya masih masalah dana,” kata Yana.

Yana mengemukakan, tahun lalu, Timnas HWC Indonesia menduduki peringkat lima dari 65 negara yang ikut HWC 2017 di Oslo, Norwegia pada Agustus 2017 lalu.
Untuk lawan terberat di ajang HWC 2018, menurut dia, masih belum terbaca. Sebab, anggota timnas setiap negara berganti setiap tahun. “Namun berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, lawan terberat di ajang ini, Brazil dan Meksiko,” ujar Yana.

Ditanya tentang target tahun ini, Yana menuturkan, peringkat atau juara sebenarnya hanya bagian dari sebuah bonus. Tetapi ada hal yang lebih penting dari HWC ini adalah, perubahan apa yang terjadi setelah temen-temen mengikuti kejuaran Homeless World Cup. Sebab, ajang HWC ini pengalaman sekali seumur hidup.

“Jadi, bagaimana caranya, setelah mengikuti HWC, temen-teman bisa mengubah diri menjadi lebih baik bagi diri sendiri maupun orang lain dan masyarakat yang lebih besar,” tutur Yana.

Yana mengungkapkan, terdapat perbedaan di HWC 2018. Rencananya, Indonesia akan mengirim dua tim, timnas pria dan putri. Namun proses untuk ke arah sana lumayan cukup panjang.

“Jadi salah satunya kami memilih untuk ikut program miks. Timnas yang akan berlaga campuran antara lak-laki dan perempuan. Di sini kami mengusung kebinekaan. Tim yang dibentuk anggotanya berasal dari berbagai latar belakang, termasuk gender. Saat seleksi, ada beberapa perempuan yang ikut. Namun baru satu perempuan yang terpilih setelah mengikuti seleksi ketat,” ujar Yana.

Jelang Homeless World Cup di Meksiko, Tim Indonesia Giat Berlatih
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4376 seconds (0.1#10.140)