Belajar dari Mereka yang Tak Pernah Lelah Berbagi Kebaikan

Minggu, 22 Desember 2019 - 13:20 WIB
Belajar dari Mereka yang Tak Pernah Lelah Berbagi Kebaikan
Marketing Manager Sania Nur Islam Rialen (keempat dari kiri) bersama para tokoh inspiratif seusai acara Malam Apresiasi Kampanye #BerbagiKebaikan 2019 di Jakarta. Foto/SINDOnews/Dzikry Subhanie
A A A
JAKARTA - Angkie Yudistia tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat menerima penghargaan sosok inspiratif dari brand Sania. Dia mengamini, kebaikan bukan untuk disimpan, tetapi untuk dibagi.

Sabtu, 21 Desember 2019 malam di InterContinental Hotel, Jakarta, Angkie menerima penghargaan dari brand Sania dalam acara Malam Apresiasi Kampanye #BerbagiKebaikan 2019. Angkie dianggap sebagai salah satu sosok inspiratif yang terbukti berkontribusi positif pada masyarakat dan menginspirasi di media sosial. Selain Angkie, dua sosok lainnya yang mendapat penghargaan adalah pendiri Yayasan Mercy Indonesia Paulus Wiratno serta pendiri Warteg Gratis Edho Zell.

Angkie Yudistia adalah teman tuli yang menjadi socialpreneur pemberdaya disabilitas lewat Thisable.id. Kini, Angkie menjadi salah satu Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jubir Presiden di Bidang Sosial.

Seusai menerima penghargaan yang diberikan oleh Marketing Manager Sania Nur Islam Rialen yang akrab disapa Nuri, Angkie mengenang saat-saat membangun Thisable Enterprise beberapa tahun lalu. Menurutnya, tidak semua penyandang disabilitas bisa punya kesempatan bekerja. "Itu sulit banget mencari pekerjaan, sehingga satu titik aku membangun Thisable, bersama beberapa orang yang percaya bahwa setiap disabilitas walaupun memiliki keterbatasan pasti memiliki kelebihan-kelebihan. Aku percaya itu," ujar Angkie.

Perempuan berusia 32 tahun ini pun percaya, selama diasah kemampuannya, seorang disabilitas bisa berkembang. "Makanya Thisable Enterprise ini delapan tahun kita melalui learning centre sudah meluluskan 15 ribu disabilitas. Dan kita telah melakukan assessment 5 ribu CV usia produktif dan 500 pekerja tetap yang kita pekerjakan di perusahaan-perusahaan besar," kata ibu dari dua orang anak ini.

Angkie juga selalu mencoba untuk menolong teman-teman disabilitas agar mereka percaya pada dirinya sendiri, sehingga mereka bisa mampu secara ekonomi. Terkait kepercayaan yang diberikan Presiden Jokowi kepada dirinya untuk menjadi salah satu staf khusus dan juru bicara, Angkie pun berharap bisa memberikan impact yang lebih besar lagi.

Angkie menyampaikan terima kasih kepada Sania yang telah menggelar Kampanye #BerbagiKebaikan. "Event seperti ini memang harus sering-sering karena kita tidak bisa langsung melihat apa yang terjadi di lapangan. Benar kata Mbak Nuri,'kebaikan itu bukan untuk disimpan, tetapi untuk dibagi'," ujarnya kepada SINDOnews seusai acara.

Sementara, Nuri mengatakan, terkait penghargaan terhadap tiga tokoh inspiratif ini, pihaknya mencari sosok inspiratif yang benar-benar impactfull dan tidak pernah bekerja sama dengan Sania. "Memang kita benar-benar mau menjaga kredibilitas," katanya.

Di luar para sosok individual seperti Angkie Yudistia, Paulus Wiratno, dan Edho Zell, Sania juga memberikan penghargaan untuk doctorSHARE, organisasi kemanusiaan yang fokus pada akses pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan untuk orang-orang tidak mampu, dan yang tidak mempunyai jaminan kesehatan karena masalah administrasi kependudukan. Juga mereka yang terjebak dalam bencana alam, epidemi, dan kekurangan gizi.

Satu organisasi inspiratif lainnya adalah Yayasan Sayap Ibu, lembaga pencari dan usaha penyantunan anak telantar termasuk melaksanakan pengangkatan anak.

Sania juga mengundang media dan komunitas Mommies Daily untuk mencari sosok inspiratif lainnya dalam bidang kesehatan dan perempuan. Dua nama terpilih yakni Meta Hanindita, Sp.A dan Diah Kusumawardani Wijayanti.

Meta adalah dokter spesialis anak sub spesialis nutrisi serta penulis 9 buku termasuk 4 seri buku Mommyclopedia. Meta tak lelah mengedukasi para orang tua agar memberi makanan bergizi untuk anak agar anak Indonesia tidak lagi kekurangan gizi dan stunting.

Sementara, Diah Kusumawardani Wijayanti adalah seorang ibu, fotografer, wartawan, sekaligus founder yayasan tari dan musik Yayasan Belantara Budaya Indonesia yang membawahi tujuh sekolah tari dan musik gratis di Jakarta, Bandung, dan Nusa Tenggara Timur.

Untuk diketahui, selama 2019, Sania melakukan kampanye #BerbagiKebaikan untuk memberi apresiasi pada mereka yang telah berbagi dengan cara berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Program #BerbagiKebaikan ini bertujuan mencari local heroes yang jarang terekspose media. Para local heroes ini dinominasikan oleh para ibu loyal fans Sania melalui media sosial.

Nuri mengatakan, program #BerbagiKebaikan ini mengajak para ibu membuat hidangan berkualitas dengan menggunakan produk Sania, yaitu minyak goreng, tepung terigu, dan beras. Hidangan tersebut dibuat untuk figur local heroes yang telah berbagi kebaikan. Foto hidangan lalu diunggah di media sosial dengan cerita tentang #BerbagiKebaikan dan mengapresiasi sosok tersebut.

"Kami berharap bahwa ke depannya kampanye #BerbagiKebaikan bisa memiliki dampak yang lebih besar lagi. Sehingga, aksi ini bisa melahirkan banyak sosok inspiratif yang bisa mendorong orang untuk berbuat baik dan pada akhirnya akan diapresiasi kembali oleh Sania," pungkas Nuri. (Baca Juga: Angkie Yudistia: Semua Ibu Hebat dan Tegar).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1251 seconds (0.1#10.140)