Bangunan Liar di Sekitar Proyek Universitas Islam Internasional Indonesia Dibongkar

Kamis, 07 November 2019 - 21:38 WIB
Bangunan Liar di Sekitar Proyek Universitas Islam Internasional Indonesia Dibongkar
Petugas gabungan hari ini menertibkan bangunan liar yang ada di sekitar proyek Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok. Foto SINDOnews/R Ratna P
A A A
DEPOK - Petugas gabungan hari ini menertibkan bangunan liar yang ada di sekitar proyek Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Cisalak, Cimanggis, Depok, Kamis (7/11/2019). Nyaris terjadi kericuhan dalam penertiban tersebut.

Beberapa warga yang mengaku sebagai penggarap lahan sempat melakukan perlawanan. Mereka mengaku belum menerima ganti rugi atas penertiban tersebut. "Saya warga negara yang punya hak juga. Kami disini menggarap sudah puluhan tahun, lebih dari 20 tahun. Kenapa kami diperlakukan seperti ini, itu rumah-rumah rakyat, kami punya hak dan ada badan hukumnya juga," kata Amir, salah satu warga, Kamis (7/11/2019).

Setelah diberi pengertian oleh petugas akhirnya warga pun menerima. Petugas memperlihatkan bukti bahwa tanah tersebut adalah lahan milik negara. "Tenang, satu hal, kami disini tidak akan anarkis. Tapi tolong perhatikan hak-hak kami," kata Amir.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok, Lienda Ratnanurdiany mengungkapkan, pada penertiban ini pihaknya melibatkan sebanyak 2.195 personel aparat gabungan yang terdiri dari, Satpol PP, Linmas, Dishub, DLHK, PUPR, Dinkes, Damkar, Kesbangpol sebanyak 795 personel, kemudian TNI 400 personel dan Polri 1.000 personel.

"Target hari ini adalah penertiban 150 lahan yang tidak termasuk lingkup peraturan presiden nomor 62 yaitu yang tidak mendapat santunan," katanya.

Menurut dia, sejumlah bangunan yang berdiri di lahan negara ini ada yang permanen dan ada pula yang semi permanen. "Jadi sekarang itu kami penguasaan lahan," paparnya.

Penertiban di kawasan tersebut akan dilakukan secara bertahap. "Yang tahap satu ini diperkirakan luasnya 80 hektare, dengan tiga paket pengerjaan. Pertama PT Waskita Karya kemudian ada PT. Brantas Adhi Braya, Ini pembangunan tahap satu selama tujuh hari berturut-turut," ucapnya.

Pembangunan kampus UII disinyalir mencapai Rp3,5 triliun. Pembangunan UIII ini termasuk sebagai salah satu proyek strategis nasional.

Pemerintah menargetkan, proyek di lahan seluas 142 hektare itu rampung dalam waktu 4 tahun. Pembangunan kampus UIII ini memiliki cita-cita agar bisa menjadi pusat kajian dan penelitian peradaban Islam.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1478 seconds (0.1#10.140)