Jual Narkoba Palsu ke Turis, Limbad Dibekuk Polisi

Kamis, 16 April 2015 - 15:46 WIB
Jual Narkoba Palsu ke Turis, Limbad Dibekuk Polisi
Jual Narkoba Palsu ke Turis, Limbad Dibekuk Polisi
A A A
DENPASAR - Deta alias Limbad (50), seorang tukang ojek diringkus oleh Polresta Denpasar karena diduga mengedarkan narkoba kepada para wisatawan asing.

Namun setelah diperiksa, narkoba yang diedarkan oleh Limbad ternyata palsu. Limbad mengaku, narkoba tersebut diraciknya sendiri dari rempah -rempah.

Kasat Narkoba Polresta Denpasar, Kompol I Gede Ganefo mengatakan, bahwa tersangka ditangkap, Selasa 14 April 2014 di Jalan Legian, Kuta, Badung sekitar pukul 23.00 Wita.

"Saat ditangkap pelaku tengah membawa 2 paket serbuk putih dengan berat 0,68 gram, 5 butir tablet putih, 10 paket daun dan biji kering berat total 24,96 gram, 1 paket buntalan hitam 3,49 gram," katanya.

Namun setelah diuji laboratorium barang yang diduga sebagai narkoba itu hanyalah ramuan.

Seperti daun bunga gumitir yang dikeringkan dicampur dengan bahan makanan burung kemudian dikemas dengan plastik dan dirinya menyebut ganja, lalu dijual Rp 100 ribu," sebutnya.

Selain itu pelaku juga menjual tablet obat sakit kepala warna putih ditumbuk sehingga menjadi serbuk dan dikemas plastik yang dia sebut cocain.

Kemudian dijual kepada warga asing dengan harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. "Sedangkan tablet kecil obat sakit anak-anak dikemas plastik disebut Limbad ekstasi yang dijual 5000 per butir," ujar Gede.

Bahkan lanjut Gede, dengan cerdik Limbad membuat narkoba dari campuran jamu yang dipanaskan sampai membentuk gumpalan warna hitam kecoklatan dan dikemas plastik dia sebut Hasis dan dijual Rp50 ribu.

"Hingga saat ini kami masih belum menentukan apa hukuman bagi dia. Yang jelas pelaku menipu para pembelinya," jelasnya di Denpasar, Kamis (16/04/2015)

Pelaku yang tinggal di Jalan Santasi Sidakarya, Denpasar, mengaku sejak satu tahun yang lalu sengaja menjual dan menjajakan barang tersebut khusus kepada orang asing.

Tertangkapnya Limbad kata Gede, karena adanya info dari masyarakat. Bahwa di kawasan wisata banyak beredar narkotika berbagai jenis dan sangat mudah didapatkan layaknya seperti pedagang asongan.

"Kami duga dia menjual narkoba palsu ini karena himpitan ekonomi, kita tahu harga narkoba ini kan cukup mahal," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5598 seconds (0.1#10.140)