Latihan PPRC TNI di Poso, Warga Tiga Desa Direlokasi
A
A
A
POSO - Warga tiga desa di Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah akan ditempatkan di lokasi yang aman sehari sebelum digelarnya latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI pada 31 Maret 2015. Latihan itu akan melibatkan 3.222 personel TNI dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat.
Pusat Komando dari pelaksanaan latihan perang itu berada di salah satu gedung di Bandara Kasiguncu Poso.
Dandim 1307 Poso Letkol Inf Eron Firmansyah mengatakan, pada 31 Maret 2015 sejumlah lokasi tidak bertuan di pegunungan yang berada di sekitar wilayah 3 desa itu yaitu Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Desa Weralulu, dan Kampung Sipatuo, Desa Kilo akan menjadi sasaran tembakan artileri dan pesawat udara.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga baru diizinkan untuk kembali setelah kegiatan penembakan artileri dan pesawat tempur itu selesai dilakukan pada pukul 10.00 WITA.
Kegiatan latihan perang PPRC di Poso akan melibatkan 3.222 personel TNI dari tiga matra. Latihan digelar selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2015.
Lokasi latihan perang itu dalam dua bulan terakhir menjadi lokasi pencarian dan pengejaran terhadap kelompok teroris pimpinan Santoso yang dilakukan Polri dalam Operasi Camar Maleo. Operasi itu digelar sejak tanggal 26 Januari 2015.
Sejauh ini, setidaknya sudah enam orang yang diduga sebagai kurir dan penyuplai logistik dari kelompok itu telah ditangkap polisi. Namun, Santoso beserta kelompoknya yang berada di wilayah hutan pegunungan luas di wilayah itu belum tertangkap.
Sementara itu, Asisten Teritorial Kaskostrad Kolonel Inf Bahram menjelaskan, kegiatan latihan TNI di Poso juga akan diisi dengan kegiatan bakti sosial berupa perbaikan sembilan rumah penduduk, empat rumah ibadah, enam sekolah, saluran irigasi, serta pelayanan kesehatan gratis yang akan menyentuh sedikitnya 1.500 orang.
Pusat Komando dari pelaksanaan latihan perang itu berada di salah satu gedung di Bandara Kasiguncu Poso.
Dandim 1307 Poso Letkol Inf Eron Firmansyah mengatakan, pada 31 Maret 2015 sejumlah lokasi tidak bertuan di pegunungan yang berada di sekitar wilayah 3 desa itu yaitu Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Desa Weralulu, dan Kampung Sipatuo, Desa Kilo akan menjadi sasaran tembakan artileri dan pesawat udara.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, warga baru diizinkan untuk kembali setelah kegiatan penembakan artileri dan pesawat tempur itu selesai dilakukan pada pukul 10.00 WITA.
Kegiatan latihan perang PPRC di Poso akan melibatkan 3.222 personel TNI dari tiga matra. Latihan digelar selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2015.
Lokasi latihan perang itu dalam dua bulan terakhir menjadi lokasi pencarian dan pengejaran terhadap kelompok teroris pimpinan Santoso yang dilakukan Polri dalam Operasi Camar Maleo. Operasi itu digelar sejak tanggal 26 Januari 2015.
Sejauh ini, setidaknya sudah enam orang yang diduga sebagai kurir dan penyuplai logistik dari kelompok itu telah ditangkap polisi. Namun, Santoso beserta kelompoknya yang berada di wilayah hutan pegunungan luas di wilayah itu belum tertangkap.
Sementara itu, Asisten Teritorial Kaskostrad Kolonel Inf Bahram menjelaskan, kegiatan latihan TNI di Poso juga akan diisi dengan kegiatan bakti sosial berupa perbaikan sembilan rumah penduduk, empat rumah ibadah, enam sekolah, saluran irigasi, serta pelayanan kesehatan gratis yang akan menyentuh sedikitnya 1.500 orang.
(zik)