Panen Padi, Ritual Mangamoti Digelar

Sabtu, 22 November 2014 - 04:05 WIB
Panen Padi, Ritual Mangamoti Digelar
Panen Padi, Ritual Mangamoti Digelar
A A A
MEDAN - Masyarakat di Desa Tipang Kecamatan Baktiraja, Humbang Hasundutan (Humbahas) mengelar ritual Mangamoti.

Ritual mangamoti adalah sebuah upacara yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur kepada Maha Pencipta yang dilakukan dengan acara makan bersama dari hasil panen pertama.

Tujuan dari pelaksanaaan ritual ini adalah harapan supaya hasil panen bagus dan orang yang melakukan panen padi di sawah sehat selalu serta benih padi tahun berikutnya mencukupi dan terhindar dari hama.

Tradisi budaya agraris yang disebut dengan mamonamonai. Mangamoti merupakan sebagai wujud syukur pada Tuhan atas hasil panen padi setiap tahunnya. Tradisi ini merupakan bentuk doa bersama agar tahun depan hasil panen lebih meningkat lagi dan jauh dari hama penyakit.

Dalam tradisi ini kaum Ibu akan mengambil padi setengah matang dari sawah dan membuatnya menjadi sinaok serta dimasak bersama beras lama sedangkan laki-laki bersama kelompoknya memotong ternak dan dibagi secara rata kepada seluruh warga kampung.

“Tradisi ini masih dipertahankan, sebab tradisi ini bagian dari bentuk kedekatan masyarakat dengan alam serta ucapan syukur kepada sang pencipta,” terang salah satu masyarakat, Edy Hutasoit kepada sindonews.com, Jumat (21/11).

Edy menjelaskan bahwa tahapan kegiatan dimulai dengan kaum ibu yang pergi ke areal persawahan yang telah menguning. Umumnya sebagian besar kaum ibu pergi sambil mengenakan ulos batak. Selanjutnya padi yang sudah menguning diketam sekitar tujuh bulir sebelum mata hari terbit.

Setelah mengambil tujuh bulir padi, kaum Ibu melakukan putaran tiga kali dari timur sampai barat. Hal tersebut sebagai bentuk doa agar tanaman tumbuh subur dan baik, ternak sehat serta manusia selamat. Selanjutnya padi yang diketam dibawa ke rumah.

Beberapa bulir padi yang masih melekat di tangkainya diletakkan di bagian atas depan rumah. “Itulah simbol bahwa untuk musim tanam selanjutnya sudah ada benih padi,” katanya

Selanjutnya, dalam ritual tersebut juga dilakukan acara menyembelih ternak kaki empat dan dibagikan kepada warga. Ternak yang akan disembeli dibeli dengan hasil panen pertama oleh seluruh warga kampung. Kemudian dibagikan dan dimasak. Serta sebelum menyantap makanan masing-masing keluarga akan memanjatkan doa syukur serta permohonan kepada Tuhan.

“Manfaat dari ritual mangamoti adalah menciptakan rasa kebersaman antara sesama kelompok masyarakat serta menjaga ketahanan pangan,” katanya.

Penggiat pariwisata dari Local Working Group (LWG) Huta Mas di Humbahas, Poltak Purba mengatakan bahwa kegiatan budaya yang rutin dilakukan masyarakat tipang harus dipromosikan.

Selain sebagai dukung untuk mempertahankan kearifan lokal, tradisi tersebut dapat menjadi agenda pariwsiata. “Namun dalam kegiatan tersebut harus dipoles dengan aspek-aspek pariwsiata sehingga layak untuk dijual,” paparnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3638 seconds (0.1#10.140)