Sumur Air Tawar Pantai Celong, Karomah Keturunan Sunan Ampel

Senin, 14 Juli 2014 - 10:40 WIB
Sumur Air Tawar Pantai Celong, Karomah Keturunan Sunan Ampel
Sumur Air Tawar Pantai Celong, Karomah Keturunan Sunan Ampel
A A A
BATANG - Pesona keindahan Pantai Celong di Dukuh Plabuan, Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah tidak hanya pada laut, pasir putih dan deburan ombak yang menerpa bebatuan besar.

Karena ditengah pemukiman di dukuh tersebut terdapat sumur trinilan yang airnya berasa tawar. Padahal letak sumur tersebut hanya tiga meter dari bibir pantai.

Rasa air yang tawar kerap didatangi warga karena penasaran dengan keberadaan sumur yang konon peninggalan tokoh Islam Mbah Nur Anam atau Mbah Nurul Anom.

Tidak ada yang menonjol dari keberadaan sumur trinilan ini karena warga setiap hari mengambilnya untuk kebutuhan masak dan minum.

Dibandingkan dengan sumur milik warga lainnya sumur trinilan ini menjadi sumber air bersih karena air dari dalam sumur ini berasa tawar.

Di tengah pemukiman inilah sumur trinilan dijaga warga dan masih terjaga kemurniannya dan berasa tawar meski letaknya hanya beberapa meter dari bibir pantai.

Konon sumur itu merupakan peninggalan tokoh Islam bernama Mbah Nur Anam yang lahir di Desa Geritan, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan pada 1650 masehi.

Ayahnya adalah Muhammad Nur atau Prabu Bahurekso yang garis keturunannya ke atas sampai kepada Sunan Ampel.

Banyak kalangan peziarah yang sengaja mendatangi sumur trinilan ini mereka diantaranya datang dari Semarang, Demak, Pati, Jepara serta dari luar Jawa Tengah seperti Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal itu lantaran air yang bersumber dari sumur itu diyakini mangandung berkah.

Menurut Tasyono warga sekitar, sumur ini sudah ada sejak puluhan tahun silam airnya tidak pernah surut meski kemarau panjang.

Airnya yang tawar menjadikan sumur ini satu-satunya sumber air bersih warga sekitar Pantai Celong.

“Tidak jarang banyak pengunjung Pantai Celong dari luar kota yang sengaja mengambil air dari dalam sumur trinilan ini untuk penawar penyakit, “ kata Tasyono.

Sedangkan menurut Hani salah seorang pengunjung, rasa air yang tawar kerap membuat pengunjung pantai heran.

Karena jarak dengan bibir pantai kurang dari lima meter. Namun air yang dihasilkan dari dalam sumur trinilan ini segar seperti air pegunungan dan rasanya tawar.

Letak Pantai Celong ini, kata dia, memang jauh dari akses kendaraan umum. Namun bagi yang ingin berkunjung ke pantai ini bisa menggunakan kereta api yang setiap harinya berangkat dari Semarang dan Weleri serta Pekalongan. Lokasi Pantai Celong tepat di sekitar Stasiun Plabuan yang kini mulai disinggahi kereta api.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4993 seconds (0.1#10.140)