Hutan di Humbahas Kembali Terbakar

Minggu, 29 Juni 2014 - 17:41 WIB
Hutan di Humbahas Kembali Terbakar
Hutan di Humbahas Kembali Terbakar
A A A
DOLOK SANGGUL - Sejumlah pepohonan di sepanjang jalan menuju objek wisata Baktiraja, Humbang Hasundutan (Humbahas) kembali dilahap si jago merah. Kebakaran hutan yang diabadikan KORAN SINDO MEDAN ini terjadi pada Jumat malam. Hingga Minggu ini, masih ditemukan sejumlah titik api.

Kebakaran hutan ini diduga disebabkan adanya titik api yang jatuh dari perkampungan di kawasan Sileang, Kecamatan Dolok Sanggul. Api dengan mudah menyambar pepohonan dan sangat sulit untuk dipadamkan. Pihak pemerintah Kecamatan Baktiraja telah melakukan pengumuman lewat sejumlah gereja agar warga berhati-hati dan ikut serta menjaga agar api tidak menyebar.

"Pemadaman sudah dilakukan dengan cara manual, sebab pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke kawasan tebing," terang Camat Baktiraja Demak Lumbantoruan kepada KORAN SINDO MEDAN, Minggu (29/6/2014).

Demak mengatakan bahwa keberadaan pepohonan di sepanjang Jalan Baktiraja memang sangat rentan terbakar. Namun dalam beberapa tahun terakhir warga dan pihak pemerintah telah menjaga agar tidak terjadi kebakaran pepohonan yang dapat menganggu aktivitas warga. Sebab yang terbakar merupakan kawasan tebing yang sangat rentan terhadap longsor.

"Kalau untuk peristiwa kali ini memang api kiriman dari arah atas tebing. Sehingga kita juga meminta warga warga berhati-hati melakukan pembakaran lahan," katanya.

Menurut Demak, pihaknya belum mengetahui pasti luas lahan dan jumlah pepohonan yang terbakar. "Kita masih terus memantau, bahkan satuan polisi pamong praja kita juga sudah kita minta untuk melakukan monitoring selama 24 jam penuh dan sudah dilakukan dengan pengawasan Kesbangtibum," paparnya.

Frans Simanjuntak (29) yang merupakan salah satu pengunjung di Baktiraja mengatakan bahwa panorama alam dan pinus di kawasan tersebut merupakan salah satu alasan untuk datang ke Bakkara. Sebab, sepanjang jalan pepohonan akan memberikan udara segara bagi pengunjung.

"Kita berharap ada pengawasan khusus untuk persoalan hutan ini. Sebab, di kawasan ini hampir setiap menjadi langganan api," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2956 seconds (0.1#10.140)