Pertengahan 2016 Tol Semarang Solo Dibuka

Senin, 19 Mei 2014 - 15:45 WIB
Pertengahan 2016 Tol Semarang  Solo Dibuka
Pertengahan 2016 Tol Semarang Solo Dibuka
A A A
SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berharap pertengahan Tahun 2016 ruas Tol Semarang – Solo sepenuhnya sudah bisa dibuka. Pembebasan tanah milik warga di Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, ditargetkan rampung.

Pembebasan tanah di dua kabupaten dan satu kota itu adalah lokasi proyek Jalan Tol Semarang – Solo ruas Bawen – Solo yang saat ini tengah digarap. Ruas tol sebelumnya, yakni Semarang – Bawen sepanjang 11,9km sudah selesai dibangun dan dibuka.

Namun demikian, target ini masih menemui sejumlah kendala. Di antaranya; di Kabupaten Semarang pembebasan tanah milik warga masih di angka 0%. Sementara di Kota Salatiga sudah mencapai 71,00 % dan Kabupaten Boyolali 6,78%. Data itu dilansir pada dilakukan rapat di komplek Gubernuran antara Gubernur Jawa Tengah dan pemimpin daerah di masing – masing wilayah tersebut terkait pembangunan tol ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan konstruksi ruas tol Bawen – Solo diharapkan digarap dengan percepatan alias pararel. Masing – masing daerah melakukan pembebasan lahan.

“Target (pembebasan tanah) di 2014 ini beres. Ini akan lebih cepat pengerjaannya, memang yang tertinggal Semarang (Kabupaten Semarang). Ini persoalan sosialisasi saja. Jadi 2015 sudah mulai dibangun dan pertengahan 2016 harapannya bisa dibuka,” ungkapnya usai memimpin rapat, Senin (19/5).

Ruas tol Bawen – Solo sepanjang 49,81km itu dibagi menjadi sembilan paket pengerjaan, dan tiga seksi. Tiap paket, dokumen dan tendernya sudah siap. Total lahan yang diperlukan 350 hektare, ada di 47 desa dan 34 kecamatan. Tol Bawen – Salatiga panjangnya 17,57km, Salatiga – Boyolali 24,5km dan Boyolali – Kartasura 7,74km.

Direktur Utama PT Trans Marga Jateng, Djadjat Sudrajat mengatakan jika pembebasan lahan sudah lebih dari 75persen, baru akan dilakukan tender. Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah dengan perkiraan total biaya Rp500 miliar.

“Untuk pembangunannya, mulai tanah bebas sampai pembangunan kira – kira membutuhkan waktu 1,5tahun,” katanya.

Direktur Teknik dan Operasi PT. Trans Marga Jawa Tengah, Ari Nugroho, mengatakan di lokasi rencana pembangunan tol itu terdapat banyak lembah dan bukit.

“Diperkirakan akan ada 10 jembatan dengan rentang di atas 100 (meter), tapi yang di bawah 100 juga banyak,” ungkapnya.

Saat ini pihaknya menunggu pembebasan tanah itu selesai sebelum melakukan penelitian lapisan tanah tersebut. “Untuk menentukan nanti teknik apa yang digunakan,” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7132 seconds (0.1#10.140)