Di Gunungkidul, anak tega cekik ibu kandung hingga tewas

Minggu, 22 Desember 2013 - 14:12 WIB
Di Gunungkidul, anak tega cekik ibu kandung hingga tewas
Di Gunungkidul, anak tega cekik ibu kandung hingga tewas
A A A
Sindonews.com - Seorang anak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.

Adalah Tukiran (43), warga Dusun Teken, Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang tega membunuh ibu kandungnya Taruni alias Warti (70) dengan cara dipukul dan dicekik.

Kejadian itu pertama kali diketahui tetangga korban, Sugito, kemarin sore sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu, Sugito berkunjung ke rumah korban dan melihat Warti menderita luka lebam di wajah dan mata.

Dari telinga dan hidung korban mengeluarkan darah dan di leher terdapat bekas luka cekikan. Sementara pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa hanya berdiam diri di dalam rumah.

Sugito kemudian melaporkan kejadian itu kepada para tetangga. Warga yang berdatangan tidak berani mengevakuasi jenazah, karena khawatir pelaku mengamuk. Warga kemudian melaporkan ke petugas Polsek Girisubo.

"Kami mendapatkan laporan sekira pukul 17.00 WIB dan langsung ke TKP," kata Kapolsek Girisubo, Iptu Yulianto, Minggu (22/12/2013).

Dijelaskannya korban meninggal akibat dianiaya oleh anaknya sendiri hingga mengalami luka serius pada hidung serta telinga. Petugas tidak langsung mengamankan pelaku, tetapi mengajak warga untuk membujuk pelaku keluar rumah. "Setelah pelaku berhasil keluar petugas langsung menangkap dan membawa ke Mapolsek," jelasnya.

Yulianto mengatakan, pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa dan pernah menjalani pengobatan. Menurut tetangga pelaku sudah sering mengamuk tanpa alasan jelas. "Keterangan pelaku juga sering berubah-ubah, dan kemungkinan akan dibawa ke rumah sakit jiwa," ucapnya.

Hal tersebut dibenarkan seorang warga, Warsito, yang menuturkan Tukiran sempat mengamuk di rumah tetangga, pada 2006. Tindakan pelaku yang membahayakan warga itu akhirnya Tukiran diamankan polisi.

"Orangnya sering mengamuk dan pernah diamankan di kantor polisi," katanya.

Dikatakannya, pelaku hanya tinggal berdua dengan ibunya, sementara dua orang saudaranya tinggal di luar daerah. "Saudara-saudaranya tinggal di Praci (Jateng)," jelasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3264 seconds (0.1#10.140)