Pipa meledak, 5 penjarah minyak tewas

Kamis, 04 Oktober 2012 - 08:50 WIB
Pipa meledak, 5 penjarah minyak tewas
Pipa meledak, 5 penjarah minyak tewas
A A A
Sindonews.com - Aksi penjarahan minyak di Dusun Srimaju, Kelurahan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berkahir tragis. Saat warga sedang menjarah minyak di pipa Sindang Mendis Kilometer 219, tiba-tiba pipa meledak dan menimbulkan kobaran api. Akibatnya, lima warga tewas.

Di Desa ini, warga memang kerap menjarah minyak mentah di pipa distribusi Pertagas-Elnusa di pinggir Jalan Lintas Timur (Jalintim), Palembang-Jambi. Saat sedang menjarah minyak, tiba-tiba ada percikan api dan langsung menyambar cepat. Suara ledakan pun terdengar disertai dengan semburan minyak mentah.

Warga yang berada di lokasi tersebut pun panik dan ketakutan. Belasan korban tak dapat menghindar dari jilatan api. Dari proses identifikasi Polres Muba dan Polsek Buyung Lencir, lima orang tewas dalam peristiwa tersebut. Lima orang yang tewas tersebut yakni Egi (18), Kartini (60), Ahmad andi galib (12) dan Agus dan Andri. Korban tewas ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Sedangkan korban lainnya menderita luka bakar serius. Korban luka bakar yakni Joni (13) masih sekarat dan dirawat di rumah sakit di Jambi, Ahmad Sukri (23), Aprilasi (13), Hanisa (70), Sauri(40), Rebu(60), Narto, Radikal, Arsandi (35), Rokia (21), Sumi (23), Sandi (28), Paldiyanto (32), Rosdiana (29), Sunarto (30).

Sementara asal sumber api masih diselidiki pihak kepolisian. Namun dugaan sementara dari puntung rokokk warga yang ikut mengambil minyak mentah. Sebab di TKP berhasil diamankan barang bukti berupa korek api, rokok gudang garam, pipa paralon, klep dan valve. Di lokasi juga ditemukan lubang galian tanah yang berisi minyak mentah diperkirakan sedalam 1-1,5 meter dan lebar tidak beraturan yang berkisar satu meter. Terdapat juga terpal warna biru diikat di kayu sebagai pondasinya untuk tempat penampungan minyak mentah yang diambil warga.

Adapun kebocoran pipa tersebut dilakukan tengah malam. Dan begitu mengetahui adanya minyak mentah yang bocor spontan warga desa beramai datang dan menampung minyak tersebut. Beberapa warga desa berusaha menggali tanah membuat lobang di areal lokasi kebocoran sehingga membuat jalur penyaluran minyak mentah, baru kemudian diangkut dengan alat seadanya. Lalu, sebagian lagi, menggunakan ember untuk mengangkut tampungan minyak mentah itu. Sementara, ada juga sebagian warga lainnya membuat bak penampungan sederhana dengan bahan dasar terpal dan berpondasi kayu.

Salah seorang saksi mata Radikal yang turut menjadi korban mengatakan kejadian berlangsung cepat. Dia mengaku mendengar bau gas dan desisan api sebelum terjadi ledakan dan kobaran api. Namun dia tak bisa berlari jauh dari api cepat menyambar.

"Suaranya keras sekali, api menyambar dengan cepat hingga saya ikut terbakar," ujar Radikal menjelaskan kepada wartawan, Kamis (4/10/2012).

Sementara itu, Supervisor PT Elnusa Area Jambi, Dadang Firdaus menuturkan dugaan sementara, api berasal dari tempat pemasakan minyak yang berada 200 meter dari tempat pelubangan pipa. Pasalnya, tiga korban yang tewas di tempat kejadian, berada dekat tempat pemasakan minyak ini.

"Minyak mentah ini kan sebelum dijual, harus dimasak dan disuling agar bisa digunakan,” imbuhnya.
Menurut Firdaus hal ini harus terus diselidiki agar diketahui sebab kebakaran dan ledakan. Pada saat kejadian, mereka hanya mendapatkan laporan terjadinya ledakan dan langsung menerjunkan petugas dinas kebakaran dari PT Pertamina dan PT Elnusa untuk memadamkan api.

Di lokasi kejadian juga tim Labfor Polda yang berjumlah empat orang diturunkan. Menurut Ketua Tim Labfor, Kompol Kadafi menuturkan pihaknya telah mengambil sampel sisa minyak yang ada di lokasi sedangkan barang bukti lainnya telah diamankan pihak Polres Muba.

“Untuk memastikan penyebab kejadian masih harus diteliti lebih lanjut hingga dua minggu kedepan,” terangnya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9825 seconds (0.1#10.140)